「Gara-gara Felix」

444 82 30
                                    

Peraturan ketujuh,
Aku tidak menyesal masuk Hogwarts



Felix membuka matanya perlahan. Ini hari minggu dan masih jam delapan pagi. Pria Australia tersebut merenggangkan kedua tangannya, mengulet ke kanan dan ke kiri kemudian memutar tubuhnya dengan posisi tengkurap, sedikit menungging kemudian...

"Aahh... my morning gas is out." gumamnya lega.

Bangkit dari tempat tidur, Felix meraih handuk mandi yang berada di depan tempat tidurnya, memandang berkeliling sejenak dan tersenyum. Seluruh penghuni asrama putra Slytherin di tahun kelima masih tertidur pulas.

Hyunjin masih terkubur di dalam selimut. Si prefek putra, Seungmin masih dalam posisi telentang dengan baju yang menyingkap hingga dada. Lalu Guanlin si pemilik senyuman gulali masih dalam posisi nyaman memeluk boneka beruang. Sisa teman-temannya yang lain juga masih dalam keadaan yang kurang lebih sama.

Felix bersiul pelan dan melangkah dengan riang menuju kamar mandi. Selesai mandi, Felix mengganti bajunya dengan baju santai. Ternyata ketiga teman tim Quidditchnya sudah membuka mata.

"Akhirnya kalian bangun juga, tidak adakah yang ingin ke aula besar untuk sarapan?" sapanya riang.

Hyunjin hanya menatap Felix dengan malas. Sedangkan Guanlin dan Seungmin juga masih terduduk di pinggir tempat tidur mengumpulkan nyawa.

Selang tiga puluh menit kemudian, keempat punggawa Slytherin itu pun menuju aula besar untuk memenuhi jeritan perut mereka yang minta diisi. Sepanjang perjalanan, Felix tak henti-hentinya menyapa para gadis yang melewati mereka atau terkadang ia hanya bersiul jika memang ada yang cantik. Sedangkan ketiga temannya yang lain hanya menampakkan image dingin seperti biasa.

"Wow, lihat siapa ini? Hi, cantik siapa namamu?" Felix mengedipkan mata menggoda seorang cewek Ravenclaw, yang dibalas dengan muka mengernyit dari si cewek.

"Oh Oh Oh fu fi fu yoo whatsaap sexy girl, i'm Felix si keren yoo yoo yoo." Felix menggoda serombongan cewek Hufflepuff yang juga berpapasan dengan mereka.

Seungmin hanya memutar mata malas melihat aksi Felix. Sedangkan Guanlin sudah tidak bisa lagi menahan tawa.

Felix merangkul pundak Hyunjin, "Hey mate, kenapa kau diam saja. Apa kau tak lihat banyak cewek-cewek cantik di sini."

Hyunjin yang masih setengah sadar tidak menggubris Felix. Ia hanya terus berjalan dengan mata separuh tertutup.

Kemudian Felix memegang tangan Hyunjin dan melambai-lambaikannya kepada seorang gadis Slytherin di depan mereka.

"Hi, Cantik! Aku Hwang Hyunjin, si Kapten yang tampan. Namun aku masih suka mengemut jempolku ketika tidur," ujar Felix.

Saat itu juga baik Seungmin maupun Guanlin langsung menghentikan langkah mereka dan tertawa terbahak-bahak hingga berjongkok dan membentur dinding. Dan si gadis Slytherin─yang Seungmin tau adalah pasangan prefeknya, Shin Ryujin─hanya bisa terkikik geli mendengar informasi spontan itu.

Hyunjin yang masih sangat mengantuk hanya memandang tajam Felix dengan muka merah padam. Ia akan membuat perhitungan dengan Felix nanti di lapangan, sekarang ia sedang malas melakukan apapun. Kantuk ini benar-benar menidurkan semua urat sarafnya termasuk urat malu.

Tiba-tiba dari ujung koridor─dari arah ruang transfigurasi─seseorang berlari dengan kencang ke arah Hyunjin dan memeluknya erat.

Felix membelalakan matanya lebar-lebar hingga nyaris keluar. Memandang Seungmin dan Guanlin yang juga sama terkejutnya, Felix kembali menaruh perhatian pada Hyunjin dan si pria asing.

Pria itu─Mark Lee, si beater Gryffindor─melepaskan pelukannya dan memegang kedua pipi Hyunjin.

Memandang si kapten dengan penuh cinta dan berkata, "Hwang Hyunjin, aku mencintaimu."

Dan sang kapten pun benar-benar terjaga sepenuhnya.



bersambung.



nulis part ini sama part kemarin rasanya pengen ngakak terus wkwkwk I'm sorry to all mark's bias >.<

ALOHOMORA | skz ft. nct✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang