「Sang Darah Murni, Hyunjin 」

281 34 0
                                    

Peraturan ketigabelas,
Singkirkan prasangka burukmu, buka matamu, dan lihatlah kebenarannya.


Hyunjin yang menyadari tatapan Jeno kemudian memutuskan untuk berhenti tepat di depannya dan memberi kode pada timnya untuk ikut berhenti berjalan. Ia maju selangkah lagi dan kini mata Hyunjin sudah sejajar dengan mata Jeno.

Ia memandang Jeno dengan tatapan yang sulit diartikan kemudian memajukan badannya dan berbisik pelan, "Good luck... brother," kemudian ia melanjutkan perjalanannya dengan sedikit senggolan pada bahu Jeno kemudian ia tersenyum puas.

Keesokan harinya, Hyunjin terbangun cukup pagi. Ia menyibak selimutnya lalu berjalan ke kamar mandi. Setelah berpakaian dan meraih sapunya, ia bergegas menuju ruang ganti pemain Slytherin untuk sedikit melakukan pemanasan.

Pertandingan masih setengah hari lagi, tapi Hyunjin benar-benar sudah ingin 'mengudara'. Sebenarnya ini adalah salah satu rahasia kecilnya, melakukan sedikit pemanasan sebelum memulai pertandingan bisa membuat Hyunjin lebih berkonsentrasi.

Hyunjin selalu menyukai suasana Hogwarts ketika pagi hari. Udara yang sejuk dan koridor yang lenggang membuatnya merasa nyaman. Belum lagi warna kelabu masih menggantung di langit. Belum ada seleret jingga matahari yang biasanya menunjukkan bahwa hari sudah berganti.

Sesampainya di ruang ganti, Hyunjin menyiapkan peralatan Quidditch-nya. Baju, sarung tangan, pelindung dada dan topi khusus untuk pertandingan. Ketika semua sudah tertaata rapi di tempatnya, ia meraih Andromeda─sapunya─dan berjalan keluar.

Udara masih terlalu dingin untuk memulai pemanasan, tetapi ini musim semi─hal itu justru mempunyai keunikan sendiri. Hyunjin selalu menyukai musim semi. Baginya musim semi selalu membawa kebahagiaan.

Musim semi adalah musim dimana semua bunga merekah. Musim di mana gundukan salju mencair digantikan oleh warna-warni bunga. Musim semi selalu berbau ketenangan, harapan, dan keceriaan. Hyunjin menarik napas panjang, menghirup sebanyak mungkin udara favoritnya, menahannya agak lama, seolah memberikan kesempatan kepada setiap inci tubuhnya untuk turut meresapi hangatnya musim semi sebelum kemudian membuangnya perlahan.

Hyunjin menaiki sapunya dan menjejak tanah. Angin dingin segera menerpa rambut cokelat mudanya dan dalam sekejap membuatnya berantakan. Hyunjin mempererat pegangan pada Rome─begitu Hyunjin memanggil sapunya─kemudian mencondongkan tubuhnya.

Andromeda melesat dengan kecepatan nyaris maksimal. Hyunjin berteriak dan tertawa keras. Terbang merupakan hal yang paling disukainya setelah ibunya dan Jeno. Ketika terbang Hyunjin merasa bahwa semua masalah di dunia ini bisa menghilang.

Hyunjin banyak berpikir tentang apa yang akan dia lakukan nanti. Kemudian tentang keputusannya akan Jeno, pilihan apa yang akan ia ambil dan tentu saja perihal perekrutan di Kementerian Sihir. Hyunjin benar-benar tidak terlalu menginginkan itu, tetapi jauh di lubuk hatinya ia tidak mau mengecewakan Sang Ayah.

Hyunjin melesat dan memutari kastil hingga tiga kali, kemudian menukik, melakukan gerakan memutar, sedikit zig-zag kemudian meluncur jauh. Ketika melintas di atas danau, Hyunjin memperlambat laju sapunya.

Ia memilih untuk terbang sedikit rendah, kemudian memajukan tubuhnya. Melepaskan satu tangannya dari gagang sapu, kemudian menyentuhkannya ke air. Hyunjin tersenyum lebar ketika merasakan dinginnya air danau menyapu tangannya. Dan sepertinya ia sudah tau keputusan apa yang akan ia jalani.

Puas bermain air, Hyunjin kembali melesat tinggi dan kembali ke ruang ganti. Hyunjin meletakan sapunya di ruangan dan bergegas untuk mandi kedua kalinya. Tubuhnya penuh dengan keringat, mungkin ia terlalu bersemangat tadi.


bersambung.


Pure-blood always has a secret and a charm.

ALOHOMORA | skz ft. nct✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang