Pagi hari di sebuah kamar kontrakan, terlihat seorang gadis cantik masih tertidur di atas kasur kecil dengan memeluk guling.
Sementara itu di luar kamarnya seorang gadis berpipi tembem dengan memakai handband ungu sedang mengedor-gedor pintu kamar kontrakannya.
"Ci Shani! Bangun! Nanti kita telat ke pabrik!" teriak perempuan itu.
Perempuan yang dipanggil 'Ci Shani' itu langsung terbangun dari tidurnya dan mengambil handphone yang terhubung kabel charger.
Mata Shani seketika saja langsung terbuka sempurna saat melihat jam di layar handphone-nya menunjukan pukul 06.00.
Segera Shani beranjak dari kasurnya mengambil peralatan mandi serta pakaian yang akan ia kenakan nanti saat bekerja. Setelah mengambil itu semua Shani langsung membuka kunci, membuka pintu dan keluar menuju kamar mandi.
"Tumben banget dah. Biasanya dia duluan yang bangun," gumam perempuan bernama Gracia heran melihat tetangga kamar kontrakannya yang juga teman satu bagian di pabrik.
Baru kali Gracia melihat Shani tidak biasanya bangun setelah ia sudah rapih. Biasanya Shani bangun dan rapih sebelum ia bangun.
Sambil menunggu Shani selesai mandi dan bersiap-siap, Gracia masuk ke dalam kamar kontrakan Shani yang terlihat cukup rapih walau tidak dengan kasurnya yang terlihat selimut, bantal dan guling berantakan.
Pandangan mata Gracia langsung tertuju ke sebuah handphone yang terhubung charger yang berada di samping kasur.
Diambilnya handphone tersebut lalu mencabut charger dan duduk di atas kasur. Dinyalakannya handphone tersebut yang langsung terlihat wallpaper foto Shani dengan dirinya di luar gedung pabrik.
Jempol Gracia langsung mengusap layar untuk membuka kunci karena ia berencana memakai handphone Shani untuk membajaknya sejenak.
Tapi matanya langsung tertuju pada sebuah aplikasi yang baru pertama kali ia lihat terpasang di handphone Shani.
"Kapan Ci Shani instal ya? Perasaan dia waktu itu bilang ogah pas aku ajakin buat mabar," gumam Gracia.
Tak ingin pusing memikirkan itu Gracia langsung mengetuk gambar platform video untuk menonton video drama kesukaannya.
Beberapa menit kemudian Shani pun kembali ke kamar kontrakan dengan seragam pabrik tempatnya bekerja dan rambut basah belum disisir khas orang sehabis mandi.
"Untung kamu bangunin, Gre," ucap Shani sambil mengambil hairdryer dan sisir di meja riasnya.
"Emang Cici tidur jam berapa semalem?" tanya Gracia dengan matanya terfokus pada drama yang ia tonton.
"Jam 3 pagi."
"What?! 3 pagi?!" pekik Gracia kaget.
"Gre bisa gak kagetnya gak ngagetin orang?" protes Shani yang juga kaget dengan kekagetan Gracia.
"Serius itu jam 3? Ngapain aja sampe baru tidur jam segitu?" tanya Gracia yang langsung menyudahi tontonannya dan menaruh handphone Shani di atas kasur.
"Main hago. Hehe..." Shani terkekeh seraya mengikat rambutnya.
"Katanya ogah main hago. Eh ternyata download juga," sindir Gracia.
"Abisnya penasaran. Niatnya main 3 kali aja, tapi bablas hehe..."
"Ya udah sekarang kita berangkat." Gracia berdiri dari duduknya.
"Masih jam 6 lewat 20, Gre." Shani melihat jam di dinding. "Pabrik juga gak jauh juga. Gak bakal telat lah."
"Iya, aku juga tau. Tapi kita beli sarapan dulu di Bu Asti biar gak kehabisan. Emang kuat kerja gak sarapan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love in Factory
FanfictionVino si pekerja baru membuat Shani menjadi penasaran. Saking penasarannya membuat Shani justru ... Penasaran jalan ceritanya? Silahkan baca....