"Serius lu, Vin?"
Semua teman-temannya terkejut mendengar Vino bilang kalo ia besok sudah tidak bekerja di pabrik lagi bersama mereka karena tadi ia memutuskan resign ke HRD.
Dan sekarang hari terakhirnya bekerja padahal 3 hari lagi alias Senin nanti akan ada pengumuman mengenai masa depan pekerja lama dan yang baru apakah akan dipertahankan atau tidak.
Jika nanti dipertahankan oleh perusahaan, Dyo dan yang lainnya akan merasa kehilangan Vino yang suka menggoda dan meledek mereka saat bekerja.
"Serius. Jam 3 nanti status gue udah gak kerja di sini," ucap Vino dengan santainya sambil menghisap rokok.
"Tanggung banget padahal, Vin. Lu itu calon bakal dikasih kontrak," ucap Dyo tidak habis pikir sama keputusan teman pertamanya di pabrik.
"Gue udah mikirin ini sejak lama. Dan setelah gue gak kerja, gue mau ngelanjutin S2 sama fokus ke bisnis gue," ucap Vino agar temannya ini mengerti.
"Keren S2. S1 aja udah syukur gue mah," ucap Araz kagum.
"Lu mau kuliah gak, Raz?" tawar Vino yang ingat Araz ini baru lulus sekolah.
"Pengennya sih, Bang. Tapi gue gak ada biaya. Gaji aja dalam sebulan abis atau enggak nyisa gocap," jawab Araz.
"Biaya mah gampang. Nanti gue yang tanggung," ucap Vino santai.
"Sombong bener. Banyak duit lu?" tanya Dyo.
"Yoi, di bank nasional Spongebob," canda Vino lalu tertawa bersama-sama.
Saat sedang tertawa bersama, Vino tanpa sengaja melihat Shani bersama teman-temannya akan lewat di depan warung menuju pabrik.
"Shani?" panggil Vino.
Shani berhenti lalu menoleh ke Vino yang berada di dalam warung. "Ada apa, Vin?"
"Jangan kangen," ucap Vino yang langsung mendapat ledekan dan godaan dari teman-temannya.
Gracia, Shania dan Okta ikutan meledek dan menggoda Shani yang justru terdiam karena merasa ucapan Vino seperti isyarat akan pergi.
"Jangan kangen? Apa dia bakal pergi?" batin Shani.
*****
Jam istirahat pun sudah berakhir, para pekerja di gedung produksi kembali melanjutkan pekerjaan mereka yang terhenti.
Vino yang sedang menikmati waktu terakhirnya di pabrik cukup bersantai dalam bekerja. Selain itu target produksi cutting desk per operator mesin sudah ia capai. Mau duduk atau jungkir balik pun bisa ia lakukan. Toh udah bebas.
"Vin?" panggil Shani yang sudah berdiri di belakang Vino.
"Apa, Shan? Gue belum selesai. Nanti aja nagih guenya," jawab Vino tanpa menoleh ke belakang dan fokus memotong bahan.
"Maksud kamu tadi apa?" tanya Shani ingin tahu maksud 'jangan kangen' yang Vino ucapkan padanya sebelum masuk.
"Yang mana?" Vino balik bertanya.
"Yang 'jangan kangen'. Maksudnya apa?"
"Bukan apa-apa."
"Vino besok udah gak kerja di sini, Shan," ucap Dyo tiba-tiba memberitahu.
Shani terkejut dan tidak menyangka kalau besok Vino sudah tidak bekerja lagi di pabrik. Keinginannya sejak awal bertemu pun terkabul tapi entah kenapa sekarang seperti tidak rela dan berharap Vino tetap bertahan.
"Gak kerja lagi?" ulang Shani. "Kamu serius, Vin?"
"Iya," jawab Vino yang masih memunggungi Shani karena tidak ingin melihat ekspresi Shani.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love in Factory
FanfictionVino si pekerja baru membuat Shani menjadi penasaran. Saking penasarannya membuat Shani justru ... Penasaran jalan ceritanya? Silahkan baca....