"Dah sampe, Gre," ucap Vino seraya mematikan mesin mobilnya sesampainya ia bersama Gracia di rumahnya.
Gracia yang melihat rumah Vino dari dalam mobil mendadak ingin berubah pikiran untuk tetap bekerja di pabrik dibanding jadi pembantu karena rumah Vino cukup besar dan mewah.
Vino dan Gracia langsung keluar dari mobil melangkah bersama-sama menuju rumah dan memasukinya yang langsung disambut Yupi yang berlari menghampiri mereka.
"Kok belum tidur?" tanya Vino.
"Belum, Pa. Yupi tadi lagi belajar," jawab Yupi tersenyum lalu melihat ke Gracia. "Pa, kok Tante Gre ke sini?"
"Besok Tante Gre akan mulai kerja di sini," jawab Vino memberitahu lalu menoleh ke Gracia. "Gre, tolong temenin Yupi dulu ya."
"Siap, Vin," jawab Gracia.
Vino berjalan menuju kamarnya untuk bersih-bersih sekaligus istirahat karena dirinya cukup lelah secara fisik dan batin. Sementara Gracia dan Yupi langsung ke kamar Yupi.
Sesudah selesai mandi Vino mengambil handphone-nya lalu duduk di atas ranjangnya. Ia berencana mencoba menghubungi Shani.
"Kok gak aktif ya," ucap Vino saat mendengar suara perempuan operator memberitahu Vino nomor Shani tidak aktif.
Vino mencoba sekali lagi menelepon Shani, tapi hasilnya tetap sama. Ia menghela nafas sambil menaruh handphone-nya lagi.
Lalu Vino keluar kamar menuju kamar Yupi untuk mengecek sedang apa Yupi bersama Gracia di sana saat ia tinggal untuk bersih-bersih.
Sesampainya di kamar Yupi, Vino berdiri di pintu sambil melihat Yupi masih belajar dengan ditemani Gracia yang sedang menjelaskan sesuatu tentang pelajaran yang Yupi pelajari.
Sebenarnya Vino tidak ada niat untuk meminta Gracia bekerja di rumahnya. Tapi karena mengingat Yupi sendirian di rumah ditambah ia juga bakal sibuk sebagai bos, dengan terpaksa ia meminta Gracia.
Selain itu Vino juga awalnya berharap Shani menerima cintanya yang otomatis akan menjadi istrinya sekaligus Mama angkat Yupi dan tinggal di rumahnya.
"Gre?" panggil Vino.
Gracia menoleh ke pintu. "Iya? Kenapa, Vin?"
"Gue mau kasih tau ke lu, malam ini lu tidur di sini dulu soalnya gue ngantuk banget gak bisa anterin. Dan selama lu kerja juga bakal dapet fasilitas kendaraan yang bisa lu pake buat antar jemput Yupi," jelas Vino memberitahu.
"Iya. Makasih, Vin," ucap Gracia tersenyum.
"Ya udah, gue ke kamar dulu. Yupi, nanti kamu jangan tidur malem-malem ya," ucap Vino tersenyum.
"Iya, Papa," ucap Yupi tersenyum.
Vino berjalan pergi menuju kamarnya, tak lupa sebelum pergi ia menutup pintu kamar Yupi.
"Tante, Tante Shani masih benci sama Papa ya?" tanya Yupi.
"Iya, Sayang. Tadi juga pas Papa kamu samperin buat minta maaf Tante Shani malah pergi," jawab Gracia.
"Yupi pengen ketemu Tante Shani untuk bantu jelasin agar Papa dimaafin. Tante Gre mau nemenin Yupi, 'kan?" pinta Yupi ingin masalah Papa angkatnya cepat selesai karena tidak tega melihat sang Papa seperti sekarang.
"Iya, besok kita ke kontrakan Tante sebelum ke sekolah kamu," jawab Gracia. "Ya udah, kamu lanjut lagi belajarnya."
*****
Pagi harinya Vino, Gracia dan Yupi tiba di kontrakan Gracia tinggal untuk mengemasi barang-barang Gracia yang akan pindah ke rumah Vino.
Sebelum tiba di kontrakan Gracia, mereka bertiga harus jalan kaki karena mobil Vino yang kali ini mobilnya yaitu honda jazz yang dipakai, tidak bisa masuk karena jalan menuju kontrakan Gracia tidak bisa dimasuki mobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love in Factory
FanfictionVino si pekerja baru membuat Shani menjadi penasaran. Saking penasarannya membuat Shani justru ... Penasaran jalan ceritanya? Silahkan baca....