18

966 122 14
                                    

Tok tok tok

"Permisi?"

Ketukan pintu dan suara dari luar membuat perempuan paruh baya yang berada di dalam rumah berjalan menuju pintu untuk menemui siapa yang bertamu ke rumahnya.

Sementara orang yang mengetuk pintu dan bersuara yaitu Gracia sedang berdiri di dekat pintu melihat ke taman di halaman depan rumah yang Shani masuki. Di sampingnya ada Yupi yang juga ikut melihat ke taman.

"Ya? Ada apa? Mau nyari siapa?" tanya perempuan paruh baya yang tak lain adalah Mama Shani yang sudah keluar menemui Gracia dan Yupi.

"Shani-nya ada, Bu?" tanya Gracia.

"Ada. Baru pulang kuliah. Kamu siapanya anak saya?" tanya Mama Shani.

"Saya temennya. Nama saya Gracia. Terus ini anak teman saya namanya Yupi," jawab Gracia memperkenalkan dirinya dan Yupi.

"Kamu ke sini ada apa?"

"Ini, Bu. Saya ingin berbicara sama Shani mengenai masalah dia sama Papanya Yupi."

"Yuk masuk."

Gracia dan Yupi memasuki rumah Shani mengikuti Mama Shani lalu keduanya dipersilahkan duduk di sofa ruang tamu. Sementara Mama Shani menghampiri anaknya yang berada di kamar.

"Semoga Tante Shani mau dengerin penjelasan kita dan mau ketemu Papa," harap Yupi yang ingin masalah yang terjadi selesai.

"Semoga, ya," ucap Gracia juga berharap seperti itu.

"Bentar ya, Shani-nya lagi ganti baju dulu," ucap Mama Shani yang sudah kembali dari kamar Shani. "Kalian mau minum apa?"

"Gak usah repot-repot, Bu," ucap Gracia merasa tidak enak.

Tapi Mama Shani pergi lagi kali ini ke dapur untuk mengambilkan minuman untuk tamunya yang sudah datang repot-repot untuk menyelesaikan masalah anaknya.

Sementara itu Shani yang berada di kamar sudah mengganti pakaiannya yang tadi dikenakan saat kuliah dan jalan-jalan, menjadi lebih santai dengan kaos dan celana pendek. Shani pun keluar dari kamar menuju ruang tamu untuk menemui orang yang ingin bertemu dengannya.

Sesampainya di ruang tamu Shani langsung berhenti melangkah dan terkejut melihat Gracia dan Yupi mendatangi rumahnya padahal ia tidak pernah memberitahu bahkan Mamanya tidak pernah kenal temannya saat kabur.

"Nak, kok diem? Ayo samperin temen kamu," tegur Mama Shani yang melihat anaknya diam saja.

Terpaksa Shani menurut dengan menghampiri Gracia dan Yupi karena tidak ingin Mama-nya marah. Walau sejujurnya ia rindu dengan Gracia dan teman-temannya termasuk Vino.

"Cici, ya ampun aku kangen banget!" Gracia langsung menghampiri dan menghamburkan pelukan ke Shani.

"Sama, Gre. Aku juga," balas Shani.

"Tante, Yupi kangen," ucap Yupi.

Selepas memeluk Gracia, Shani berlutut untuk menyamakan tingginya dengan Yupi lalu memeluknya. "Tante juga, Sayang."

Mama Shani yang melihat itu tersenyum dan merasa terharu pertemuan antara anaknya dan temannya. Lalu semuanya duduk di sofa.

"Ci Shani mungkin tau kedatangan kita berdua apa. Tapi untuk kali ini dengerin penjelasan kita, please," mohon Gracia.

"Iya, Tante. Yupi khawatir banget sama Papa," tambah Yupi dengan muka sedih mengingat keadaan Papanya.

"Dengerin dulu ya, Sayang," suruh Mama Shani ingin masalah anaknya clear.

Love in FactoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang