Falling All in You

10.8K 936 157
                                        

7 billion smiles

and

only yours pours life in me- The Pacified SouL

.

.

.

.

(silahkan putar setiap musik yang disediakan untuk setiap adegan)

Selama ia bekerja di sirkus, Harry terbiasa dengan makanan berbentuk roti yang dingin dan keras, sup yang dingin dan segelas air putih. Karena itu tubuhnya sempat sangat kurus. Karena terkadang makanan untuknya tidak begitu banyak. Saat ia ditempat pelelangan, Harry sama saja. Hanya memakan sup tomat dan sepotong roti. Makanannya dingin. Selama itu pula, terkadang Harry belajar masak. Saat di sirkus, ia berusaha memasak sendiri makanannya agar lidahnya bisa sedikit termanja. Saat di tempat lelang pun, ia masih sempat memasak untuk dirinya dan beberapa orang yang diperlakukan sama seperti dirinya.

Selama ia kecil di rumah paman dan bibinya juga tidak kalah menyedihkan. Harry hanya mendapat makanan dingin yang sedikit. Tubuhnya sudah kurus dari kecil. Terkadang, ia harus bekerja di rumah paman dan bibinya. Seperti membantu membersihkan perabot rumah atau menyiapkan kopi milik Vernon, paman Harry.

Begitu terus selama hidupnya dulu.

Ia tidak pernah menyangka kalau sekarang, ia akan duduk di meja makan mewah dengan berbagai hidangan menggugah selera. Makanannya hangat dan beraroma lezat. Satu hal yang sedikit membuatnya takut makan dengan Draco. Ia tak mengerti cara makan ala bangsawan seperti Draco. Tubuh Draco tegap dan diam menatapi pelayan yang menghidangkan makanannya.

Ia mulai mengambil garpu dan pisau makan miliknya lalu mulai memotong steak daging dengan elegan. Harry gugup kalau ia tak bisa berlaku semenawan Draco.

Ia merasa menjadi bebek di hadapan merak yang anggun.

Harry menunduk gugup. Draco menatap Harry yang tak menyentuh makan malamnya.

"Harry, love? Kau tidak apa-apa?" tanya Draco dengan nada khawatir. Semua maid disana hampir terkaget mendengar nada lembut penuh kasih sayang yang baru pertama kali mereka dengar meluncur dari mulut sang blonde. Harry mengangguk. Draco menghela nafas. "Katakan saja, Harry. Apa kau tidak suka steak? Apa kau mau makanan lain? Biar pelayan yang membuatkannya untukmu. Bagaimana?" tanya Draco lembut dan mengelus pipis Harry. Ia tidak sadar kalau tindakannya membuat wajah sang remaja merona dan membuat maid-maid disana menahan senyum gemas melihat tuan mereka yang berubah hangat di hadapan remaja polos.

"Aku..aku tidak tahu caranya makan sepertimu, Draco....aku takut terlihat aneh didepanmu. Aku baru pertama kali makan steak..." Harry berujar jujur dan sedikit malu. Draco terkekeh pelan. Ia mengesampingkan steak miliknya dan mengambil piring Harry. Sang raven menatap bingung dan terkejut kemudian tatkala matanya menangkap Draco yang memotongkan steak milik Harry menjadi potongan kecil pas untuk mulut.

"YA TUHAN! TUAN DRACO MANIS SEKALI DENGAN TUAN HARRY!!!" begitulah jerit seluruh maid di ruangan. Di dalam hati, tentu saja. Mereka sudah dikuliahkan tata karma saat akan bekerj dengan Malfoy muda ini. Bertingkah tidak sopan tentu akan berakibat buruk untuk mereka.

"Lain kali, jangan pernah ragu untuk bicara. Aku tidak suka kalau kau terlalu banyak diam." Draco berujar sembari memotong-motong daging steak milik Harry. Setelah selesai, ia memberikannya kembali untuk Harry. Wajah Harry nampak senang.

"Sekarang, makan saja seperti biasa. Kunyah perlahan dan jangan berisik ketika mengunyah.." Draco tersenyum dan kembali melanjutkan makannya. Harry mengangguk lalu mengambil garpu dan mulai menusuk daging yang nampak tebal dan juicy lalu memasukkannya ke dalam mulut. Matanya melebar merasakan rasa daging steak pertama kali.

AuctionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang