This world may never understand you.
That is not your fault. That is your gift.
-cwpoet.
.
(silahkan putar musik yang sudah disiapkan)
.
Draco Malfoy tahu kalau cinta bisa sangat berpengaruh dalam mental seseorang, cinta juga bisa membuat seseorang terobsesi, itu juga yang dipikirkan sang keturunan Malfoy. Dan hasil pemikirannya membuat Draco sedikit uring-uringan akhir-akhir ini. Semuanya masih jelas, ia ingat orang yang menyelinap dari kaca jendela kamarnya. Ia tidak bisa fokus pada pekerjaannya. Ia tahu ia harus fokus tapi semua masih membekas.
Ia ingat tubuh itu menatapi kekasihnya. Dan dia bersumpah akan mendapatkan orang yang berani mengintai kekasihnya itu. Ia menatapi langit yang sedikit mendung pagi itu. Ia tahu kalau penjagaan di Malfoy manor sudah di perketat, ia bisa melihatnya. Tapi entah mengapa ia merasa sangat tidak tenang. Seolah akan ada sebuah bencana yang menimpa kekasihnya.
Draco tahu ia masih trauma. Ia trauma dengan masa lalunya dimana ia kehilangan kedua orangtuanya. Ia trauma dengan rasa kesendirian dan dingin di masa lalunya. Ia sudah mendapatkan sebuah rumah bernama Harry Potter. Rumah yang hangat, rumah yang penuh dengan cinta hanya untuknya.
Karena itu ia tak mau kehilangan Harry.
Ia mendekati telefonnya dan segera menekan tombol telefon yang terhubung pada Pansy. Ia akan meminta sahabatnya itu untuk menjaga Harry sekarang. Perasaannya tidak karu-karuan. Sangat tidak tenang dan tidak nyaman. Dan Pansy yang sudah tahu kejadian ini (Blaise tentunya juga tahu) bisa dipercaya untuk urusan semacam ini.
.
.
.
Pansy terlihat sibuk dengan beberapa dokumen yang ada di mejanya. Ia meletakan dokumen tersebut dan memijat kepalanya sedikit.
"Tidak..jangan stress...remember..your skin is important...no matter how much you put your makeup on, but skin is your forever bestfriend....jangan stress...." desisnya sembari menarik nafas dan menghembuskannya beberapa kali. Diam sejenak lalu ia menahan geramannya.
"TUA BANGKA BRENGSEK! BERANINYA DIA MENOLAK KERJA SAMA DENGANKU HANYA KARENA AKU HAMPIR MENENDANG ANAK LAKI-LAKINYA YANG MELAKUKAN VERBAL SEXUAL HARRASSEMENT DENGANKU! DASAR LAKI-LAKI SIAL! KARENA ITU AKU BENCI LAKI-LAKI!!!" Pansy mengamuk di ruang kerjanya. Ia terlihat membanting proposal dan beberapa dokumennya ke lantai.
Ia menarik nafas dan mulai memijat kepalanya lagi. Skin is important, Pans!
RRIIINGG...RRRIINGG!!
Pansy menghela nafas berat kali ini. Ia mengangkat telefon itu dan meletakkanya pada telinganya.
"Hello?"
"Pans, kau sibuk?" tanya sebuah suara yang sangat dikenal oleh Pansy dari dulu. Siapa lagi pria arogan menyebalkan tapi sudah berubah menjadi hangat gara-gara sudah bertunangan kalau bukan Draco Malfoy?
"Tidak, aku tidak sibuk. Hanya sedikit lelah dengan beberapa dokumen. Ada yang bisa aku bantu, Drake?" tanya Pansy to the point. Ia membereskan lembaran dokumen terdekat yang bisa ia rapikan. Mau bagaimana pun juga, ini kesalahannya. Harusnya ia bisa melawannya dengan elegan, bukan dengan hampir menendang laki-laki brengsek itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/163522618-288-k252540.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Auction
FanfictionDraco Malfoy tidak pernah percaya dengan cinta dan kehangatan ketika mendapat trauma dimasa kecilnya. Ia dipertemukan secara tidak sengaja oleh remaja bernama Harry Potter yang mengubah seluruh hidupnya di pelelangan. Alternate Universe! DrarRy! Boy...