Broken Walls

7.9K 762 120
                                    

I imagine my future in many ways

but one thing always stays the same, you. - Georgy

.

.


Pagi itu cerah, langit bersinar begitu terang seolah sedang berusaha untuk menyenangkan hati tiap manusia yang ada di dunia. Sinarnya memasuki sebuah kamar dipinggiran pantai. Kamar itu nampak hangat dengan desain Nautical berdinding putih dan perabotan berwarna pasir pantai.

Dua sosok tubuh nampak tidur dengan saling memeluk erat. Seolah mereka takut dunia akan memisahkan mereka. Seolah mereka sedang pamer dengan dunia kalau mereka saling mencintai pada dunia.

Tubuh dengan rambut blonde terbangun dari tidurnya. Matanya terbuka dan menampilkan sepasang manik abu-abu yang langsung menangkap sosok tubuh mungil yang masih menutup mata. Sepertinya masih terbuai dengan mimpinya. Draco tersenyum. Usahanya tidak sia-sia, Harry tidak menangis di dalam tidurnya. Dia nampak damai dalam tidurnya.

Matanya yang masih tertutup nampak bergerak. Draco tersenyum. Mata milik tubuh yang dipeluknya terbuka perlahan dan menampilkan sepasang emerald yang seolah bersinar. Emerald itu menatapnya ceria dan hangat.

"Good morning, Dray." Sapanya. Draco mengecup keningnya lembut.

"Good morning, love." Balasnya. Ia mendekati bibir Harry namun Harry menoleh, membuat gurat heran pada wajah Draco. "What's wrong, love? Tak ada morning kiss untukku?" tanya Draco heran. Harry bersemu. Ia menggeleng.

"Aku baru bangun tidur, bau. Belum sikat gigi." Jawabnya polos. Draco sukses tergelak. 

"Aku tidak peduli, Love. Aku tetap akan menciummu meskipun kau berubah menjadi bebek sekali pun." Draco kembali mendekatkan bibir keduanya dan berciuman lembut.

Bibir keduanya terpisah.

"Come on, let's go to the beach and have some fun. Together." Draco tersenyum.

.

.

.

Pagi itu langit masih sangat cerah tanpa awan yang mau muncul. Seolah malu menatap cerahnya matahari yang sedang meraja di langit. Keduanya berada di pantai yang tak jauh dari rumah pribadi milik Draco. Ia berpikir akan lebih baik bagi keduanya, karena posisi yang tak begitu jauh dan kondisinya hanya mereka berdua. Draco berpikir, mungkin tidak begitu nyaman bila kondisinya ramai.

Draco duduk di pinggir pantai, berjemur untuk pertama kali dalam hidupnya. Meski pun ia dilindungi dengan payung pantai. Ia sedang menatap Harry yang nampak riang berenang di jernihnya air biru pantai dari kejauhan. sang pemuda nampak bahagia dan melupakan segalanya.

Harry nampak begitu indah. Celana pantai berwarna biru gelap selutut dan tanpa atasan. Mempertontonkan seluruh kissmark buatan Draco, rambut yang basah, senyum yang cerah. Matahari seolah sedang bekerja sama dengan langit dan Tuhan untuk memperindah Harry di mata sang Malfoy.

"DRAAAYY!! COME HERE!!!" Harry berteriak senang dari pantai sembari melambaikan sebelah tangannya. Draco tersenyum. Ia bangkit dan berlari kecil mendekati Harry. Keduanya berada di dalam air dengan tinggi air yang mencapai pinggang Harry. Draco meraih pinggang sang raven dan mendekatkan pada dirinya.

"Sepertinya kau menyukai pantai ini, Harry? Apa kita perlu membuat Malfoy Manor disini?" dahi keduanya bersentuhan. Draco mencium bibir itu dan mengecup bahu sang pemuda raven. Mengecup tiap inci kulit yang sudah ia rasakan. Tubuh yang sudah pernah ia rasuki.

AuctionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang