tigabelas

1K 147 7
                                    

"Ma, ini beneran gak papa aku titip anak-anak?",

"Gak papa! Mama malah seneng!",

"Itu Wooju..",

"Gak papa!! Mama juga pengen main sama Wooju! Ya sayang ya? Udah kamu jaga Jaehwan aja! Awas kalau kamu gak jaga dia dengan baik! Kalau ada apa-apa, kabari mama ya? Nanti siang mama kesini kirim makanan buat kalian ya? Udah siang, mama tinggal ya? Nanti Wojin sama Jihoon terlambat",

"Iya! Makasih ya ma! Kalian hati-hati ya! Nurut sama nenek dulu ya!",

Minhyun mencium satu persatu pipi Woojin dan Jihoon, tidak lupa dia juga mencium Wooju yg ada di gendongan mamanya. Mama Hwang segera pergi dari sana karena harus mengantar dua cucunya itu ke sekolah. Setelah mereka pergi, Minhyun segera masuk ke dalam rumah. Sekarang dia bingung, dia harus mulai membereskan kekacauan yg telah dibuat oleh Woojin dan Wooju dari mana. Awalnya dia berniat untuk menyuruh Jaehwan makan dulu, tapi melihat keadaan rumah yg sudah hancur berantakan, sepertinya Jaehwan tidak perlu bangun sekarang.

"Aku bereskan dapur dulu saja!",

Minhyun segera berjalan menuju dapur. Dia mulai mencuci mangkok yg dipakai makan oleh anak-anaknya tadi termasuk mangkok yg sempat bersarang di kepala Wooju. Cukup banyak yg harus dicuci karena sepertinya Jaehwan tidak sempat mencuci piring bekas makan semalam. Setelah mencuci piring, Minhyun membersihkan meja dari sisa-sisa sereal yg berceceran dan membuang kotoran itu ke sampah. Tempat sampah mendadak penuh, berisi sisa kekacauan yg dibuat kakak beradik itu. Minhyun pun mulai mengepel lantai.

Setelah memastikan dapur bersih, Minhyun segera merapikan ruang tamu. Menata banta-bantal sofa yg berceceran di lantai, membersihkan vas yg terjatuh, dan mulai mengepel lantai.

"Kepala Wooju sudah diobati belum ya tadi?",

Minhyun teringat benjol di kepala Wooju. Dia tidak ingat apa tadi dia sempat mengobatinya apa belum.

"Biar diobati mama nanti!",

Dapur bersih, ruang tamu bersih. Minhyun juga sempat merapikan kamar Woojin dan Wooju, sekarang dia kelelahan... dia memang membersihkan rumahnya sendiri, tanpa bantuan asisten rumah tangga, tapi dia tidak pernah merasa selelah ini. Dia kembali merasa kagum dengan Jaehwan yg bisa melakukan segalanya tanpa pernah mengeluh kalau dia lelah. Minhyun memutuskan untuk beristirahat sejenak sembari meminum teh hangat yg baru saja dia buat.

Klek!

"Lho? Wooju? Woojin? Kalian kemana nak?",

Jaehwan bangun sepertinya. Minhyun meletakkan gelasnya lalu keluar dari dapur, menghampiri Jaehwan yg sepertinya kebingungan mencari anak-anaknya.

"Udah bangun kamu?",

"Lho? Mas kok disini? Anak-anak mana? Emang mas gak ke kantor?",

Bukannya menjawab, Minhyun justru mendekat ke arah Jaehwan. Dia meletakkan punggung tangannya di dahi Jaehwan, mencoba mengukur suhu badan wanita itu.

"Ayo makan dulu! Kamu habis ngapain sih semalem sampai sakit gini?",

Minhyun langsung membawa Jaehwan ke meja makan. Setelah menyuruh Jaehwan duduk, Minhyun pergi ke dapur untuk mengambil makanan yg sempat dia beli tadi. Tak butuh waktu lama, Minhyun kembali ke meja makan sambil membawa dua piring berisi makanan.

"Nih kamu makan! Abis itu minum obat ya!",

"Mas kok bisa disini?",

"Anak-anak yg telepon!",

"Hah? Anak-anak?",

"Iya.. tadi Woojin sama Wooju telepon aku, mereka bilang mereka kelaperan karena kamu sakit",

Mom And Dad! ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang