sembilanbelas

1.1K 138 24
                                    

"Minhyun ayoo!! Udah siang ini! Kamu mau dimarahin lagi sama calon mertua kamu?",

"Iya ma sebentar!",

Minhyun menatap dirinya sekali lagi di cermin. Merapikan pakaiannya. Bohong jika hari ini dia tidak tegang. Hari ini, untuk pertama kalinya dia akan melamar wanita yg benar-benar dia cintai. Walaupun dari awal bahkan semalam Jaehwan mengatakan iya, tapi tidak ada yg tahu apa yg terjadi hari ini kan?

Minhyun keluar dari kamar, menghampiri kedua orang tuanya yg sudah menunggunya. Mereka sudah berpakaian rapi, termasuk Jihoon. Gadis kecil itu terlihat cantik dengan dress selutut berwarna merah muda, dengan sepatu yg senada. Sebagian rambutnya dikepang, hasil kreasi sang nenek yg membuatnya terlihat sangat manis. Minhyun senang, Jihoon tumbuh dengan baik walau yg merawatnya selama ini bukan orang tua kandungnya.

"Sudah? Ayo berangkat! Keburu siang nanti!",


















Minhyun memarkirkan mobilnya di depan rumah orang tua Jaehwan. Mama Hwang dan Jihoon segera turun, meninggalkan Minhyun dan ayahnya. Kedua pria itu terdiam di mobil. Papa Hwang tahu ada yg disimpan oleh anaknya itu, makanya dia menunggu.

"Kalau ada yg mau kamu omongin, bilang aja! Papa dengerin!",

"Entahlah!",

"Kok gitu? Kamu takut ditolak?",

"Bukan takut, tapi gimana ya? Lebih ke khawatir mungkin? Ini beda sama dulu pa! Kalau dulu, aku udah pasti diterima karena semua udah direncakan dari awal! Kalau sekarang enggak!",

Jujur, Minhyun memang khawatir. Dia terlalu takut Jaehwan akan menolaknya. Walaupun Jaehwan terus memberinya lampu hijau bahkan tidak hanya sekali Jaehwan berkata dia akan menerima Minhyun, tapi tidak ada yg tahu kan apa keputusannya hari ini?? Semua bisa berubah dalam satu malam!

"Kalau kamu gak yakin sama diri kamu sendiri, gimana calon kamu bisa yakin sama kamu?",

"Iya, Minhyun ngerti pa...",

"Papa udah berusaha luangin waktu bukan buat denger kamu ditolak, ngerti? Ayo turun!",

Minhyun segera turun dari mobil mengikuti sang ayah. Keduanya disambut hangat oleh orang tua Jaehwan dan dipersilahkan masuk. Para anak-anak sudah bermain bersama, para nenek sudah berbincang, dan para ayah sibuk memperkenalkan diri karena ini pertama kalinya mereka bertemu. Kemana Jaehwan?

"Sebentar ya? Saya panggilkan Jaehwan!",

Mama Kim masuk ke dalam, memanggil anaknya yg ternyata berdiam diri di kamar.

"Jaehwan, itu Minhyun udah dateng! Kamu kenapa sayang?",

Mama Kim menghampiri anaknya yg terus menatap cermin. Entah apa yg ada dipikiran anaknya itu.

"Jaehwan takut bun!",

"Takut kenapa? Takut yg dulu terulang lagi?",

"Iyaa..",

"Kamu yg kemaren ngeyakinin ayah, kok sekarang jadi kamu yg gak yakin?",

"Iya bun, cuma...",

"Cuma apalagi?? Apalagi yg kamu pikirin sayang?? Dia orang baik. Dia rela ngerawat anak yg bukan anaknya dia. Dia rela nikah sama orang yg sebenernya gak dia sayang cuma karena mau nutupin aib orang itu. Apalagi yg bikin kamu ragu??",

"Bun, doain Jaehwan ya?",

"Pasti! Bunda pasti doain kamu! Ayo! Kasihan mereka udah nunggu!",


































Mom And Dad! ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang