Setelah puas dengan berkuda, Adrian dan Reo kembali ke kandang kuda dan melepaskan alat-alat keamanan yang menempel di tubuh Adrian lalu menyerahkannya kembali ke petugas.
Reo juga membantu menuntun kuda masuk ke dalam kandangnya. Setelah kuda berada di kandang, Adrian melambaikan tangan tanda perpisahan dengan si kuda putih jantan itu dan mereka berdua keluar dari kandang kuda lalu berjalan sampai ke pintu masuk di sebelah loket.
Reo dan Adrian keluar dari dalam area berkuda dan kembali ke parkiran. Reo kemudian membukakan pintu untuk Adrian di bagian depan. Adrian pun masuk ke dalam mobil dan duduk di bagian depan di samping pengemudi.
Setelah Adrian masuk ke dalam mobil, Reo menutup kembali pintu mobil lalu ia mengitari bagian depan mobilnya dan masuk melalui pintu di sisi lainnya. Reo masuk ke dalam mobil dan duduk di kursi pengemudi.
Reo mengambil kunci mobil yang ada di dalam sakunya lalu mulai menghidupkan mobilnya dan kemudian menjalankannya keluar dari area parkiran dan melaju di jalan raya.
"Adrian, lo mau kemana lagi?" Reo nanyak ke Adrian yang sejak tadi diam di dalam mobil
Reo menoleh sebentar ke arah Adrian menunggu jawaban yang akan di berikan Adrian. Adrian pun menoleh ke Reo setelah dia cukup lama memikirkan kemana tujuan berikutnya. Tapi Adrian merasa kalau perutnya keroncongan tanda kalau perutnya minta diisi.
"Gue laper" kata Adrian ngasih tau Reo dengan suara yang agak di manja-manjain
Reo senyum-senyum sendiri liat Adrian yang ekspresinya manja yang terlihat imut. Setelahnya, Reo kembali fokus menatap ke jalanan mengendari mobilnya sampai akhirnya dia memberhentikan mobilnya di basement salah satu Mall ternama disana.
Reo turun dari mobil lebih dulu lalu ia membukakan pintu mobil untuk Adrian. Adrian pun turun dari mobil lalu Reo menggandeng tangan Adrian membawanya masuk ke dalam Mall.
Bagian sebelah kanan dari Mall adalah restoran, sehingga mereka berdua duduk di salah satu meja di restoran itu lebih dulu untuk mengisi perut. Pelayan restoran kemudian datang ke meja mereka dan memberikan buku menu untuk Reo dan Adrian.
Adrian dan Reo kemudian memberi checklist pada menu yang mereka pilih lalu memberikan buku menunya kembali pada si pelayan. Pelayan itu pun kemudian pergi dari meja Reo dan kembali masuk ke dalam untuk menyiapkan yang mereka pesan.
Tak berapa lama kemudian makanan yang mereka pesan datang. Pelayan yang membawa makanan pun menaruh makanannya di atas meja lalu Adrian dan Reo mulai menyantap makan siang bersama.
Setelah selesai makan siang, Reo dan Adrian berkeliling ke sekitar Mall untuk mencari-cari barang mungkin saja ada yang disukai. Cukup lama berkeliling, mata Adrian berhenti saat dia menatap Timezone di Mall.
Mata Adrian langsung berbinar ketika melihat banyak sekali game yang ada di dalamnya. Adrian kemudian menarik baju di lengan kanan Reo.
"Gue mau kesana" Adrian berkata dengan semangat sambil nunjuk ke arah Timezone
Reo cuman tersenyum lalu mengiyakan permintaannya Adrian. Sampai di area Timezone, mereka merasa bingung mau memulai dengan permainan yang mana.
Sampai akhirnya Adrian berniat untuk memainkan semua permainan yang ada dan memulainya dengan permainan Maximum Tune.
Adrian menerima platinum card dari Reo dan kemudian mereka menggesekkan platinum card itu ke mesin maximum tune.
"Reo, gue mau duel sama lo" kata Adrian berkacak pinnggang menantang Reo
Reo yang melihat Adrian terlihat bersemangat akhirnya juga jadi bersemangat untuk menerima tantangan dari Adrian.
"Oke, siapa takut. Lagian lo ngak bakal bisa ngalahin gue" balas Reo dengan nada meremehkan membuat Adrian mendengus kesal karena di remehin sama Reo
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Senior Aggressive
RomanceReo Argantara seorang siswa kelas 12 yang jatuh cinta pada adik kelasnya yaitu Adrian Luca Pratama. Berbagai macam cara ia lakukan untuk mendapatkan hati dari Adrian. Namun perjuangannya itu semakin berat karena Adrian memiliki sifat yang cuek dan t...