Chapter 33

8.9K 508 31
                                    

Adrian dan juga Reo akhirnya tiba dirumah. Adrian membawa Reo kerumahnya setelah insiden perkelahian dengan preman tadi. Sepulang dari minimarket Adrian dihadang oleh tiga orang preman yang meminta uang terhadapnya.

Namun karena Adrian sudah tidak memiliki uang lagi, Adrian akhirnya dipegangi oleh dua preman dan satunya lagi berniat untuk membuka bajunya lalu memperkosanya.

Disaat itulah Reo datang dan menghentikan perbuatan preman tersebut. Namun akibatnya adalah dia dikeroyok oleh si preman itu sampai tubuhnya kesakitan dan ada luka memar disudut bibirnya.

Oleh karena itulah, Adrian akhirnya memutuskan untuk membawa Reo kerumahnya yang lokasinya tak jauh dari minimarket tadi.

Sesampainya dirumah Adrian, Reo oleh Adrian didudukkan disofa ruang tamu, sedangkan Adrian masuk kedalam untuk mengambil kotak P3K.

"Gue mau ngambil obat dulu" ucap Adrian kepada Reo sebelum akhirnya dia masuk kedalam untuk mengambil kotak P3Knya

Adrian juga membawa masuk kedalam barang belanjaannya dan kemudian menaruh barang belanjaannya tersebut dikulkas.

Setelah selesai menaruhnya dikulkas, barulah Adrian kemudian mengambil kotak P3K yang ada dikamarnya. Tak berapa lama kemudian, Adrian kembali lagi keruang tamu dengan membawa kotak P3K yang sudah ada ditangannya.

Adrian kemudian menghampiri Reo dan duduk disebelahnya. Adrian pun membuka kotaknya dan mengambil kapas yang ada didalam kotak tersebut lalu diberikan cairan Rivanol kemudian dioleskannya keluka Reo.

Cairan Rivanol dimaksudkan oleh Adrian agar dapat menghambat pertumbuhan kuman dilukanya Reo terlebih dahulu sebelum menggunakan obat berat seperti obat merah.

"Aww!" seru Reo saat ia merasakan sakit pada sudut bibirnya ketika Adrian mengoleskan kapas yang basah karena Rivanol pada lukanya

"Sakit ya?" tanya Adrian yang sebenarnya pertanyaan itu tidak memerlukan jawaban, sudah pasti rasanya sakit kalau tidak, tidak mungkin Reo sampai berseru seperti itu

"Pelan-pelan Ad" kata Reo memegangi lukanya dan Adrian hanya mengangguk paham

Adrian kemudian melanjutkannya lagi, kali ini Adrian menggunakan kapas dan memberinya cairan obat merah. Lalu Adrian mengoleskannya pada luka yang ada disudut bibirnya Reo secara perlahan agar rasa sakitnya tidak terasa seperti tadi.

Adrian lalu mengambil plester untuk menutup lukanya Reo namun Reo melarang Adrian untuk menutup lukanya dengan alasan karena lukanya hanyalah luka kecil biasa sehingga tidak perlu diplester dan juga dengan alasan supaya lukanya cepet kering.

"Lo rebahan aja dulu biar ngak sakit, gue mau masak didapur" kata Adrian yang hanya dibalas anggukan oleh Reo

Reo pun kemudian merebahkan tubuhnya diatas sofa panjang tersebut sedangkan Adrian berjalan kembali kekamarnya. Sampai dikamar Adrian masuk dan menaruh kotak P3K miliknya ditempat yang semula.

Setelah selesai menaruh kotak P3Knya Adrian keluar dari kamarnya dan menuju kedapur. Adrian kemudian membuka kulkasnya dan mengeluarkan daging serta sayuran dari dalam kulkas tersebut.

Lalu Adrian menghidupkan kompor untuk memanaskan minyak. Sambil menunggu minyaknya panas, Adrian memotong daging tersebut lalu melumurinya dengan bumbu yang sudah diblender halus.

Setelah itu, barulah Adrian menggoreng daging yang sudah dibumbui itu pada minyak yang sudah panas. Reo yang masih berada diruang tamu itu, merasa kehausan akibat dari perkelahiannya tadi.

Karena itulah, Reo menyusul Adrian pergi kedapur. Setibanya ia didapur, Reo melihat Adrian yang sedang memasak daging didepan kompor, lalu Reo pun menghampirinya.

[END] Senior Aggressive Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang