01

8K 608 89
                                        

Terlihat seorang laki - laki tinggi yang berumur tak lebih dari 18 tahun sedang mengetuk pintu sebuah rumah atau yang lebih tepatnya disebut pondok sederhana yang terletak di tengah hamparan ladang yang luas.

Tak lama pintu terbuka dan terlihat seorang laki - laki dengan rambut yang acak - acakan dan muka yang gosong terkena abu.

"Ternyata lu, ada apa?" Sapa pria tersebut.

"Ya ampun Hyung! Lu ngapain sampe kaya gitu?" Tanya Jisung.

"Gue lagi bikin ramuan baru eh si Helmi main nyelonong tumpah deh terus jadi begini" ucap Joshua.

"Yaampun Hyung. Oiya hyung, gue mau ngasih pesan dari Mark Hyung" ucap Jisung.

"Pesan apa?" Tanya Joshua.

"Mark Hyung nyuruh kita semua buat kumpul, Hyung disuruh kasih tau Wizard lainnya. Joshua hyung juga disuruh kumpul duluan nanti ada yang mau Mark Hyung omongin" ucap Jisung panjang lebar.

"Oke" ucap Joshua.

"Kalo gitu gue pergi dulu ya Hyung, masih mau ke yang lain nih" ucap Jisung dan mulai berjalan menjauhi rumah Joshua.

"Tiati ya Sung!" Teriak Joshua sambil melambaikan tangannya.

Jisung membalas melambaikan tangannya ke Joshua tanpa menoleh ke arah Joshua dan berlari secepat kilat.

Joshua kembali masuk ke rumahnya dan menulis surat. Joshua kemudian menyuruh Helmi untuk mengantarkan surat itu kepada para Wizard lainnya.

"Helmi, sampein pesan ini ke Hoshi, Woozi, Chenle, Jaemin, Jeonghan, Taeil Hyung, Seungkwan" pesan Joshua.

Setelah Helmi pergi, Joshua segera membersihkan segala kekacauan yang terjadi—terutama dirinya dan kemudian berangkat menuju ke rumah Mark.

*

Disisi lain, Jisung telah tiba di depan sebuah mansion yang megah dengan nuansa gelap dan mencekam tersebut. Ia membunyikan bel yang terdapat di samping pintu depan mansion tersebut.

Tidak lama, muncul seorang pria dengan rambut merah dan rahang yang tajam.

"Ngapain?" Tanya pria tersebut to the point setelah melihat kehadiran Jisung.

"Anu Hyung, pesen dari Mark Hyung nanti malem semua disuruh kumpul di tempat biasa tapi Taeyong Hyung disuruh berangkat lebih dulu" jelas Jisung agak takut.

"Oh yaudah" ucap Taeyong datar.

Sebenarnya Taeyong tidak seperti yang terlihat, hanya saja nada bicaranya memang datar jadi mau diubah bagaimanapun tetap saja datar. Ekspresi dan rahang serta tatapannya yang tajam menambah kesan datarnya, apalagi ia tidak pandai menunjukkan perasaanya.

"Yaudah Hyung, gue pamit dulu" ucap Jisung dan langsung melesat pergi.

Sedangkan Taeyong langsung masuk tanpa mengatakan sepatah katapun.

Ia memanggil semuanya untuk berkumpul di ruang tamu.

"Abis ini lu semua disuruh kumpul di rumah Mark. Awas ga dateng, abis lu pada" ucap Taeyong begitu mereka semua tiba di ruang tamu.

Taeyong kemudian masuk ke kamarnya untuk bersiap-siap dan pergi mendahului yang lain. Setelah Taeyong pergi, para Vampir lainnya juga bersiap-siap dan berangkat menuju ke rumah Mark bersama-sama.

*

Jisung sekarang telah tiba di sebuah pondok yang dapat dibilang cukup besar yang terletak di tengah - tengah hutan.

SEMPITERNAL | NCT X SVTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang