"Maksudmu?" Tanya Seungcheol bingung.
"Aku dulu tangan kanan ayahmu, aku yang menjagamu, sampai suatu hari aku mengkhianatinya dan ia mengirimku kesini" jawab laki-laki itu.
"Tidak mungkin, kau... Lee Donghae?" Tanya Seungcheol berusaha mengingat namanya.
"Tepat sekali. Ternyata ingatanmu tajam" ucap laki-laki tersebut yang bernama Donghae.
"Kukira kau sudah mati. Tapi sampah sepertimu memang pantas dibuang" ucap Seungcheol memancing amarah Donghae.
"Bangsat!" Teriak Donghae emosi.
Donghae segera melancarkan serangan dengan berniat memukul wajah Seungcheol namun Seungcheol berhasil menangkisnya.
Donghae kembali menyerang dengan menendang kaki bawah Seungcheol bersamaan dengan Seungcheol yang meninju perutnya. Mereka berdua mundur bersamaan.
"Seranganmu sudah lebih berarti sekarang ya" ucap Donghae.
"Dan seranganmu tidak ada apa-apanya bagiku" balas Seungcheol.
"Aku hanya bermain-main denganmu nak, karena tujuan utamaku bukanlah dirimu, melainkan temanmu yang sedang melakukan ritual. Bau darahnya sangat segar" ucap Donghae.
"Jangan. Sentuh. Dia" ucap Seungcheol dengan menekankan setiap katanya.
*
"Adik kecilku sekarang sudah menjadi kuat ya" ucap Herin saat dirinya terkena salah satu dari serangan Mark.
"Aku tidak sudi menjadi adikmu!" Teriak Mark sembari menyerang Herin lagi.
Herin menangkisnya dengan petir miliknya dan diserap kembali oleh Mark.
"Tapi itulah kenyataannya. Kau adikku, dan aku kakakmu" ucap Herin.
"Tapi kau sudah dibuang oleh ayah, dan berarti kau bukan kakakku" ucap Mark.
Mark menyambarkan beberapa kilatan kepada Herin. Herin yang cekatan mampu membuat perisai untuk melindungi dirinya.
"Mark! Biar gue bantu!" Teriak Jaehyun yang sedari tadi mengamati mereka berdua.
Ia ingin sekali membantu agar pertarungan itu cepat selesai sehingga mereka dapat membantu yang lain. Tapi Mark menahan Jaehyun agar tidak ikut campur dengan masalahnya.
"Bagaimanapun juga kau akan mati. Tinggal memilih kau ingin mati sendiri, atau mati bersamaku" ucap Mark pada Herin.
"Kalau itu pilihannya, tentu aku memilih untuk mati bersamamu, putra kesayangan Zeus!" Jawab Herin dengan lantang dan yakin.
"Baiklah" ucap Mark.
Serangan demi serangan kembali muncul, kilat petir dimana-mana dan langit yang semakin gelap seperti akan ada badai besar yang datang.
Saat Herin sedikit lengah, Mark mengambil kesempatan itu dengan menyerangnya. Jaehyun yang mengamati dari jauh juga membantu Mark sehingga kilatannya menjadi lebih besar.
"Akh! Sialan!" Teriak Herin saat serangan itu mengenai perutnya.
"Uhuk!" Herin terbatuk dan keluar darah dari mulutnya.
"Kau. Lemah." Ucap Mark penuh penekanan di setiap katanya untuk memancing amarah Herin.
Jaehyun yang menyaksikan benar-benar tidak tahu apa yang ada di pikiran Mark. Sejauh Jaehyun mengenal Mark, Mark adalah orang yang tenang saat bertarung. Ia tidak pernah terpancing ataupun memancing amarah orang.

KAMU SEDANG MEMBACA
SEMPITERNAL | NCT X SVT
Fanfiction[ completed ] Saat Wizard, Vampir, Werewolf, dan Demigod bersatu untuk melawan kekacauan dunia. -;saturnict