15

1.2K 238 11
                                        

Jisung yang sedang bertarung melawan musuh mendapatkan pesan telepati dari Seungcheol dan langsung menyampaikannya pada semua orang untuk pergi dalam waktu 1 menit.

Jisung sendiri langsung berlari menjauh dari tempat itu disusul dengan Renjun, dan yang lainnya hingga menyisakan Mark, Jaehyun, Joshua, Jaemin, Taeyong, Wonwoo, dan Chenle.

Sedangkan yang lainnya sudah pergi menjauh dan menyusul tempat Jeonghan dan Seungcheol berada.

"Mark! Ayo kita pergi!" Teriak Jaehyun.

Namun Mark sepertinya tidak mempedulikannya sedikitpun, Mark telah dikuasai oleh ambisinya untuk menghabisi saudarinya.

Jaehyun tidak punya pilihan lain, ia harus membawa Mark secara paksa. Ia mengeluarkan senjata andalannya, pedang dari air. Senjata yang hanya dimiliki oleh 3 Dewa terkuat dan Keturunannya.

Jaehyun kemudian melemparkan pedang itu ke tengah-tengah saudara itu. Hal itu otomatis membuat konsentrasi mereka pecah, memanfaatkan hal itu, Jaehyun langsung menyerang mereka berdua dengan air. Lalu, Jaehyun langsung mendekati Mark dan menggendongnya secara paksa. Jaehyun berlari membawa Mark pergi dari sana. Mark tentu saja meronta-ronta, tetapi badan dan tenaga Jaehyun lebih besar daripada Mark. Sedangkan mereka berdua mendengar suara Herin berteriak, tetapi Herin tidak bisa mengejar mereka karena Jaehyun mengurungnya di dalam belenggu air.

"Lu ngapain sih Hyung?!" Tanya Mark dengan sedikit kesal.

"Gue nyelamatin lu lah, Jeonghan Hyung udah selesai sama ritualnya, kita harus segera pergi" jawab Jaehyun.

"Tapi Hyung--" Mark baru saja akan protes, tetapi dipotong oleh Jaehyun.

"Lu mau mati disana? Inget, ayah lu nitipin lu ke gue" potong Jaehyun.

Mark hanya bisa menghembuskan nafas pasrah karena setelah ia pikir lagi, apa yang dikatakan Jaehyun memang benar. Dia masih terlalu muda untuk mati disini, walaupun tidak semuda itu.

"Hyung, turunin gue, gue bisa jalan sendiri" ucap Mark.

"Nanggung bentar lagi nyampe" jawab Jaehyun.

Jaehyun menurunkan Mark saat mereka sudah sampai ke tempat Jeonghan berada. Jaehyun langsung menghampiri Seungcheol, Jeonghan, dan Renjun untuk melihat keadaan Jeonghan. Renjun sedikit membantu Jeonghan bertahan hingga ritual itu benar-benar terlaksana dan berhasil.

Bunyi-bunyi gemuruh dari langit mulai terdengar, bunyi air mengamuk juga mulai terdengar, api yang berkobar-kobar membentuk lidah-lidah api mulai muncul dimana-mana. Jeonghan meminta tolong kepada 3 Dewa terkuat untuk membantunya melaksanakan ritual ini.

Selang beberapan detik, semua gemuruh dan suara-suara itu hilang, digantikan oleh keheningan yang menyelimuti mereka semua. Kemudian, terlihat 3 Dewa Agung di langit sedang menatap ke arah mereka--terutama Jeonghan.

Para Dewa itu mengulurkan tangan mereka, sekelebat cahaya yang mengarah ke Jeonghan seperti terserap ke dalam dirinya. Semua yang memperhatikan peristiwa itu hanya bisa takjub dan melongo, bahkan anak dari 3 Dewa tersebut. Setelah semua cahaya itu terserap ke Jeonghan, mereka menghilang, dan Jeonghan sudah pulih seperti biasa.

"Jadi, semua musuh kita udah mati?" Tanya Jun yang sedari tadi mendekap Imsoo yang ketakutan.

"Nggak" Haechan langsung menjawab dengan cepat.

"Kok bisa?" Tanya Jisung.

"Kakaknya Mark, Zeus sengaja ga bunuh dia" jawab Haechan dengan pandangan menerawang.

"Kenapa? Bukannya ayah gue benci sama dia sampe dia diasingin disini?" Mark bertanya tak terima.

"Gue juga gatau Hyung, mending Hyung tanya sendiri ke Zeus" jawab Haechan.

SEMPITERNAL | NCT X SVTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang