"Hyung, cepet kita harus segera pergi dari sini!" Ucap Jaemin.
"Kalian pikir kalian bisa kabur dariku semudah itu? Aku tau rencana kalian!" Ucap Chrisia.
"Dasar wanita merepotkan" Joshua menghembuskan nafas berat.
"Jaem, serang" Perintah Joshua kemudian.
Jaemin langsung melancarkan mantra yang sudah ia buat untuk melawan Chrisia secara terus menerus tanpa henti.
Shield yang dibuat Chrisia, perlahan-lahan juga retak dan akhirnya pecah, ia terkena mantra bertubi-tubi dari Jaemin.
"10 detik lagi" ucap Joshua sambil mengeluarkan portkey miliknya.
Ia langsung menggenggam tangan Jaemin dan mengucap tempat asal untuk membawa dirinya dan Jaemin pergi dari sana.
"Jaem" panggil Joshua ketika langit sudah tenang.
"Roa Jaem..." Ucap Joshua lagi.
"Hyung, tenang, biarin Roa noona tenang disana" Jaemin berusaha menyalurkan kekuatan untuk Joshua dengan mengusap punggungnya.
"Roa udah ga ada" Ucap Joshua parau dengan pandangannya yang kosong.
"Hyung, percaya aja ini yang terbaik buat Roa noona, dia udah terlalu lama tertidur, tapi jiwanya gabisa tenang karena terus ada disitu, sekarang jiwa Roa noona udah bisa pergi, udah bisa tenang" Ucap Jaemin.
"Gue gatau lagi harus ngapain Jaem" Ucap Joshua.
"Selama ini gue hidup cuma buat cari cara biar dia bisa hidup lagi, tapi sekarang dia udah ga ada, terus buat apa gue hidup" Sambung Joshua putus asa.
"Hyung, percaya keajaiban itu pasti ada. Sekarang kita cari yang lainnya yuk" ajak Jaemin.
Joshua yang sebenarnya masih sedih berusaha menguatkan dirinya sendiri, lalu ia dan Jaemin pergi mencari teman-temannya memggunakan portkey.
Joshua dan Jaemin sampai di tempat Jeonghan melaksanakan ritual dan melihat tenda dan mereka sedang memasak.
"Woy! Itu Joshua hyung sama Jaemin!" Teriak Lucas yang melihat keberadaan Joshua dan Jaemin.
Mereka semua langsung menghentikan aktivitas semulanya dan berhambur memeluk mereka berdua.
"Lu gapapa kan? Ga kenapa-kenapa kan?" Tanya Jun.
"Gapapa" Jawab Jaemin.
"Josh, Jaem, Wonwoo udah ga ada" ucap Taeyong.
"A-apa? Wonwoo hyung? Kok bisa?!" Nampak jelas raut terkejut di muka Jaemin.
"Dia... nyelamatin gue sama Chenle" Jawab Taeyong.
"Gue... gue gagal ngelindungin 2 orang yang gue sayang hari ini" Ucap Joshua tiba-tiba dengan pandangan menatap kedepan tetapi kosong.
"Maksud lo apa?" Tanya Jhonny.
"Chrisia mati, itu artinya Roa juga mati" Jeonghan yang menjawab pertanyaan itu karena ia melihat Joshua yang tidak sanggup menjawabnya.
"Hyung... yang sabar ya" Doyoung segera datang dan memeluk Joshua.
"Semuanya, aku udah siapin bunga buat mengenang Wonwoo sama Roa, ayo sekarang kita berdoa buat mereka" Ucap Imsoo.
Semua orang lalu berjalan melingkari sebuah batu yang cukup besar disana, Imsoo yang memegang bunga berjalan mendekati batu itu dan menaruh bunga itu di depan batu.
Kemudian ia menundukkan kepala diikuti dengan yang lainnya sebagai penghormatan terakhir pada Wonwoo dan Roa.
"Malem ini kita nginep disini dulu ya, besok baru balik ke tempatnya Haechan" Ucap Yuta setelah mereka selesai hening.
"Iya, malem ini kita istirahat dulu" setuju Jun.
Joshua segera mendudukkan dirinya di salah satu kayu yang melingkari api unggun yang ada, dia menatap lurus dengan pandangan dan pikiran yang kosong. Sampai seseorang menepuk bahunya dan menyadarkan lamunannya.
"Josh" panggil Jeonghan lalu duduk disamping Joshua.
"Hm?" Sahut Joshua.
"Lu percaya ga kalo gue bilang Roa belum mati?" Tanya Jeonghan.
"Ga mungkin Han, Chrisia mati" Jawab Joshua pasrah.
"Belum Josh, waktu ritual tadi, gue dikasih tau kalo Roa gabakal mati" Jelas Jeonghan.
"Seriusan lu?" Tanya Joshua dengan antusias.
"Iya, besok liat aja waktu kita udah balik ke atas" Jawab Jeonghan.
Joshua berterimakasih kepada Jeonghan yang membuatnya tidak tenang dan mengakibatkannya tidak bisa tidur.
Semua sudah kembali seperti normal, tidak ada bahaya yang mengancam lagi dan sekarang mereka semua akan kembali ke dunia atas.
"Imsoo noona jadinya ikut?" tanya Jeno.
"Iya Jen, awalnya sih mau nyusul aja tapi ga dibolehin sama Jun, jadinya ikut nih" Jawab Imsoo.
"Gausah buka kartu deh" Ucap Jun kesal.
"Kapan ya gue bisa kaya mereka?" Monolog Jhonny.
"Makanya punya muka jangan galak-galak Hyung, kan jadi pada takut kalo mau deketin lu" Ejek Chenle.
"Heh anak kecil gausah ikut-ikutan ya" Ucap Jhonny sambil mengapit kepala Chenle di ketiaknya.
"Udah siap semua?" Tanya Haechan.
"Udah dong" Teriak mereka semua bersemangat.
Mereka melewati perjalanan itu dengan senang, terutama Joshua yang berharap Roa masih hidup itu sangat berbunga-bunga ketika ia masuk ke rumahnya dan mendapati Roa sedang duduk di dekat Helmi dan fokus merajut.
"Roa..." Joshua masih speechless.
"Kamu udah pulang? Abis darimana? Aku nungguin lama loh" Tanya Roa yang sadar akan kehadiran Joshua.
Joshua tidak menjawab dan langsung berhambur untuk memeluk Roa dengan erat mengisyaratkan bahwa ia tidak mau kehilangannya untuk yang kedua kalinya.
"Nanti aku ceritain ya, banyak banget yang mau aku ceritain ke kamu" Ucap Joshua yang masih bertahan pada posisi berpelukan itu.
"Yaudah deh, sana mandi dulu. Aku mau siapin makanan buat kamu" Ucap Roa lembut.
Seminggu setelah mereka semmua kembali ke dunia atas, mereka memutuskan untuk berkumpul di pondok Werewolf. Kehadiran Wonwoo begitu terasa di tengah-tengah mereka yang masih meninggalkan kepedihan. Tapi Jeno merasa ada sosok yang tidak hadir dalam pertemuan mereka kali ini.
"Mark Hyung mana? kok ga keliatan?" Tanya Jeno yang menyadari Mark tidak ada.
"Dia... pergi nyari kakaknya, Herin" Jawab Jaehyun.
Tamat
Maaf banget, aku telat update karena aku lagi sibuk dan buntu. Makasih kalian yang udah baca cerita aku yang abal-abal ini. Akhirnya cerita ini bisa tamat walaupun feel nya ga kerasa karna ini tulisan pertama aku. Pokoknya makasih banget yaa. Btw, ada yang penasaran ga sama perjalan Mark nyari kakaknya?

KAMU SEDANG MEMBACA
SEMPITERNAL | NCT X SVT
Fanfiction[ completed ] Saat Wizard, Vampir, Werewolf, dan Demigod bersatu untuk melawan kekacauan dunia. -;saturnict