07

1.4K 229 13
                                    

Pagi ini, mereka sudah bangun dan bersiap - siap. Agenda mereka adalah berjalan - jalan di sekitar kota sambil menunggu Jaemin dan Taeil untuk kembali membawa jubah.

Mereka semua berjalan - jalan di pusat kota. Disana, walaupun ramai orang tetap saja auranya mistis. Mereka tidak bisa membayangkan seorang Haechan yang sangat periang dan cerah itu berasal dari dunia yang gelap dan mencekam seperti ini, sangat berbanding terbalik dengan kepribadiannya yang diketahui oleh semua orang.

Mereka memutuskan untuk berhenti di salah satu cafe untuk sarapan. Mereka mencari tempat duduk yang cukup untuk mereka semua, tapii karena tidak ada mereka harus menyatukan beberapa meja dan kursi agar cukup untuk mereka semua.

"Mau pesen apa?" Tanya Jun sambil melihat - lihat dan membaca buku menu.

"Gue Spaghetti aja deh" jawab Yuta.

"Gue Fettuccine dong" jawab Chenle.

"Gue samain sama Chenle ya" jawab Jisung.

Setelah sekitar 15 menit mereka menentukan pesanan yang dipenuhi dengan keributan, Jun dan Joshua pergi ke kasir untuk memesan sekaligus membayar.

"Selamat pagi, mau pesan apa?" Ucap sang pelayan kasir.

Jun langsung kaget melihat siapakah pelayan kasir tersebut. Joshua juga tak kalah kaget karena Joshua juga tahu siapa pelayan kasir tersebut. Mulut mereka berdua menganga dengan tatapan yang menatap gadis itu. Mereka benar-benar bingung dengan gadis itu.

Kim Imsoo. Ya, pelayan kasir itu adalah Kim Imsoo, entah ia memang Kim Imsoo atau orang yang sangat mirip dengan Kim Imsoo. Tapi Jun melihat ia meninggal di pangkuannya.

"Kim Imsoo?" Tanya Jun masih dengan ekspresi kagetnya.

"Ah? Bagaimana anda bisa tahu nama saya?" Ucap perempuan itu ketika merasa namanya dipanggil.

Jun yang tersadar langsung gelagapan dan matanya mengelilingi cafe mencari alasan yang pantas untuk ia gunakan. Ia sekuat mungkin berusaha bersikap biasa saja, sedangkan Joshua masih kaget dan hanya bisa bengong melihat kejadian itu.

"I - itu saya lihat name tag anda" jawab Jun gugup.

"Ah, maaf mau pesan apa?" Ucap penjaga kasir lagi.

Joshua berhasil mengendalikan dirinya lagi dan akhirnya ia menyebutkan semua pesanan yang mereka pesan.

"Totalnya 700.000 won" ucap penjaga kasir.

"Ini" ucap Joshua sambil menyerahkan kredit card nya karena ia tidak punya uang cash atau karena ia malas membawa uang cash yang menurutnya merepotkan.

"Terima kasih, ditunggu pesanannya ya" ucap penjaga kasir sambil mengembalikkan kredit card milik Joshua beserta dengan nota dan nomor meja mereka.

Joshua dan Jun kembali ke tempat lainnya berkumpul. Joshua sudah tidak sabar untuk mengomel karena biaya yang dia keluarkan, sedangkan Jun masih melamun dan pikirannya melayang ntah kemana setelah bertemu dengan Kim Imsoo.

"Lu pada makan apaan sih? Abis duit gue njir" umpat Joshua begitu sampai di meja mereka.

"Ih kita ga makan banyak kok" ucap Soonyoung.

"Ga makan banyak apaan kampret? Ini nota panjangnya ngalahin tingginya Mingyu" ucap Joshua sambil menunjukkan nota belanjaan mereka.

"Ih itu dikit. Hyung pikir aja deh, orang 29 makan ya kalo habis segitu maklum lah" jawab Jeno.

"Lu juga mentang-mentang abis sakit yang pesen ga mikir" oceh Joshua.

"Ya biarin" jawab Jeno.

"Gamau tau gue, lu pada harus ganti uangnya" ucap Joshua.

Sedangkan Jun masih terdiam dan melamun, pikirannya seakan terbawa ke masa lalu tepat dimana saat ia kehilangan Omeganya. Ia tidak memperhatikan mereka yang sedang ribut dan hampir menghancurkan kafe tersebut. Yang ada di pikirannya saat ini hanyalah Imsoo seorang.

"Hyung, lu ngapa?" Tanya Winwin.

"Apa? Gue gapapa kok" jawab Jun.

"Yakin?" Tanya Winwin.

"Iye yakin. Habis ini mau kemana?" Tanya Jun mengalihkan topik.

"Rekomen tempat yang bagus dong Chan" ucap Dokyeom.

"Tempat bagus apaan? Disini tempatnya item putih semua, nyeremin semua" jawab Haechan.

"Ya gapapa, cari tempat yang estetik gitu buta foto - foto upload sosmed kan lumayan nanti nambah feeds, sapatu likes nya banyak" ucap Winwin.

"Dasar haus femes" ucap Mingyu pada Winwin.

Saat Mingyu dan Winwin hampir bertengkar, makanan mereka datang membuat mereka tidak jadi berantem dan beralih menatap makanan yang ada di depan mereka dengan mata berbinar-binar, mereka seperti satu bulan belum makan padahal kemarin malam mereka makan dengan sangat banyak.

"Eit eit bentar! Mau gue foto dulu" ucap Mingyu saat mereka sudah mengambil sumpit untuk makan.

Mingyu kemudian mengambil hpnya dan membuka kamera, memfoto makanan tersebut dari segala sudut dan sisi tanpa terlewati sedikitpun.

"Cepet, udah laper nih gue" ucap Winwin.

"Sabar, gue upload di sosmed dulu" jawab Mingyu.

"Dasar haus femes" ucap Winwin pada Mingyu.

"Bodoamat" ucap Mingyu.

Mingyu kemudian mengedit fotonya lalu mengupload fotonya di sosmed.

"Udah sana dimakan" ucap Mingyu.

"Telat, udah abis" ucap Ten.

Semua makanan yang terletak di atas meja sudah habis bersih tanpa sisa. Hanya piring, sendok, garpu, sumpit, dan gelas yang tersisa disana.

"Buset, lu pada udah ga makan berapa hari?" Tanya Mingyu heran.

"Kemaren malem gue habis makan dua piring kok" ucap Minghao.

"Sama gue juga" ucap Jeno.

"Gue tiga piring malahan" ucap Seungkwan.

"Dasar babi lu semua" ejek Mingyu.

"Kaya lu ngga rakus aja" ucap Hoshi.

"Sapa ya yang kemaren malem makan lima piring?" Sindir Wonwoo.

Semua orang dengan spontan langsung menunjuk ke arah Mingyu. Mingyu yang ditunjuk begitu banyak orang hanya bisa menyengir sambil menggaruk tengkuknya yang sebenarnya tidak gatal sama sekali.

Setelah selesai makan, mereka keluar dari kafe dan kemudian kembali ke kerajaan. Mereka masih menunggu kedatangan Taeil dengan Jaemin untuk melaksanakan misi mereka selanjutnya.

Jaemin dan Taeil belum datang juga, padahal seharusnya mereka sudah datang daritadi. Hal tersebut tentu membuat mereka menjadi was-was dan panik. Mereka takut terjadi sesuatu. Walaupun Jaemin seorang sage dan merupakan 3 Wizard terkuat, tetap saja Jaemin masih terlalu muda. Ia lahir setelah perang besar itu terjadi.

Taeil tentu sudah berumur, bahlan ia yang paling tua. Tapi kemampuannya tak seberapa, ia tidak bisa apa-apa tanpa kekuatan summonnya itu.

Perasaan mereka semua menjadi semakin gelisah dan kalut dalam kekhawatiran.













Voment juseyo~

SEMPITERNAL | NCT X SVTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang