Bagian 7

73 31 3
                                    

Halo pembaca setia @tang_kata jumpa lagi dibagian 7. Selamat membaca. Maaf jika masih banyak kekurangan. Kritik dan saran sangat dibutuhkan terima kasih. Selamat membaca.

>>

>>

"Baiklah, baiklah. Tenang semua. Perubahan ini tidak akan berlanjut tiga tahun kedepan. Untuk tahun ini saja unit PPDGJ II mendapat ke istimewaannya karena banyak mendapat pengahargaan dari WHO juga negara-negara lain. Jadi sudah sepatutunya aku menghadiahkan empat posisi untuk unit PPDGJ II. Semua berkat kerja keras tim, mereka mampu mengumpulkan tujuh belas penghargaan tahun ini. Masih ada satu posisi lagi untuk penerima beasiswa ke luar negeri. Jadi jangan takut. Jika memang sudah menjadi jalan kalian semua berhak mendapatkannya. Baiklah, saya akan mulai membacakan karyawan yang mendapat posisi istimewa terlebih dahulu"

Saat kepala departemen menyebutkan satu persatu empat posisi istimewa itu, Semua karyawan lain masih bergerutu kecewa atas perubahannya.

Aku hanya menelan ludah saat pak Hakime membacakan pemenang beasiswa. Ditambah dengan unit PPDGJ II yang terus berteriak gembira.

Saat tiba diakhir pengumuman membuat aku terasa lesu karena takut tidak mendapatkan satu posisi itu.

"Baiklah, keempat posisi istemewa sudah saya umumkan. Sekali lagi selamat untuk kalian yang terpilih. Sekarang tiba saatnya untuk satu posisi lagi untuk pemenang beasiswa ke luar negeri. Siapapun orangnya yang pasti dia telah memberi banyak kebanggaan terhadap departemen ini"

Semakin gugup saat aku memperhatikan bibir pak Hakime yang terus bicara. Ku lihat kata demi kata.

Ucapan demi ucapan terus aku perhatikan seakan mengharapkan dia menyebutkan namaku. Tanganku dingin, semua menjadi diam sunyi menunggu satu posisi yang entah siapa yang akan mendapatkannya.

"Satu posisi ini akan aku berikan kepada unit DSM-III atas nama Muhammad Arganta Bimantara"

Aku terkejut saat namaku yang mendapatkan satu posisi itu. Terdiam mati rasa seakan tak percaya. Benarkah itu namaku? Aku sungguh tak percaya.

Semua teman dan rekan kerja memberi selamat menyalamiku. Aku terlalu senang hingga meneteskan air mata. (sekali lagi aku menjadi laki-laki cengeng yang kedua kali)

"Baiklah, untuk lima pemenang beasiswa yang sudah saya sebutkan tadi silahkan naik ke atas panggung" Aku langsung naik dengan terharu. Seakan masih tak menyangka aku adalah salah satu dari lima pemenang beasiswa. Kepala departemen memberikan piagam penghargaan kepada pemenang beasiswa.

"Selamat Ganta, kamu memang pantas mendapatkannya. Kenapa tanganmu dingin sekali?"
Pak Hakime menyalamiku dan sedikit bergurau yang membuatku tertawa haru saat itu.

"Terima kasih pak telah mempercayai saya untuk menjadi salah satu dari mereka. Aku sangat senang sekali. Sekali lagi terima kasih banyak pak" aku berjabat tangan lagi sambil tersenyum. Terdengar sorak meriah pecah saat kami semua yang di depan melambaikan tangan bersama.
Semua gemuruh yang bertepuk tangan perlahan hilang saat semua mulai keluar dari aula utama dan memulai aktivitas kerja seperti biasa.

Kami diperintahkan untuk ke ruangan pak Hakime kepala departemen IPA guna mendapat arahan selanjutnya. Aku masih melihat ke depan sambil menyeka sedikit air mata yang tersisa. Aku masih tidak mempercayai itu semua. Impian sejak aku menjadi psikolog tercapai juga.

Kerja keras selama ini membuahkan hasil yang sempurna. Kami dituntun oleh sekretaris pak Hakime sampai di ruangan kepala departemen IPA. Aku sudah sering ke ruangannya, jadi melihat semua kecanggihan fitur otomatis dan kemewahan yang ada sudah biasa aku rasakan. Kami berlima duduk di ruang tunggu yang jaraknya lima meter dari meja kerja pak Hakime. Pemenang beasiswa akan di panggil satu persatu sesuai urutan saat pengumuman beasiswa di aula utama tadi. Aku terakhir sekali dipanggil. Jadi hanya aku dan pak Hakime yang ada di ruangan itu. Membuatku sangat gugup takut salah bicara.

GANTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang