Bagian 11

60 26 4
                                    

Halo pembaca setia @tang_kata jumpa lagi dibagian 11. Selamat membaca. Maaf jika masih banyak kekurangan. Kritik dan saran sangat dibutuhkan terima kasih. Selamat membaca 💕💕💕.

"Hai, aku Nicky Loh. Panggil saja Loh. Namamu Ganta kan?"
Benarkah ini? Dia menyapaku, salah seorang di sampingku yang menatapku tadi.

Ternyata aku telah salah menilainya, dia terlihat sangat bersahabat dan menyapaku dengan bahasa Mandarin.

Seiring perkembangan zaman dan pesatnya kemajuan Negara Cina, kini bahasa Mandarin sudah menjadi salah satu bahasa yang paling umum digunakan.

"Hai, iya. senang berkenalan denganmu. Oy iya. kenapa kamu tahu namaku?"
tanyaku kepada Loh.

Dia adalah pemuda pintar yang ikut menyangga Prof. Liu saat rapat tadi.

"Jika ada pekerja baru di sini, semua informasi masuk ke dalam cacatan cardflash kami masing-masing. Jadi kami semua tahu namamu. Dan setelahku perhatikan aksimu tadi, sepertinya kamu juga penerima beasiswa"
Loh bertanya kembali sambil berjalan keluar ruangan.

"Iya. aku penerima beasiswa dari Indonesia. Kamu sendiri dari mana?"

"Wah pantas saja aksimu tadi sangat memukau. Oh iya, Aku juga penerima beasiswa. Aku asli Malaysia tapi sejak tamat sekolah aku tinggal di rumah bibiku di Amerika. Senang berkenalan denganmu. Aku ketua unit bagian analisis observasi. Kalau kamu?"

"Aku ketua unit penelitian. Pantas saja kamu tadi terus bicara soal observasi saat rapat. Aku lihat kamu juga sudah paham dengan pengelolaan observasi aktif. Kapan-kapan bolehkan kita bertukar pengalaman"
Baru beberapa menit aku bicara dengannya tapi kami berdua sudah bisa tertawa bersama.

Aku merasa sudah akrab dengannya. Loh orang yang baik, pintar, humble dan sangat ramah.

Semoga dia benar-benar orang yang baik.

"Oh iya, Ganta. Kapan-kapan bolehkan aku ke Indonesia bersamamu?"

"Tentu saja boleh. Aku akan mengajakmu ke Indonesia, ke rumahku. Kan kukenalkan dengan teman-temanku di sana. Kamu pasti suka, orang di sana sangat baik dan ramah"

"iya! Apalagi aku juga sangat tertarik dengan Aceh"

"Benarkah? Kenapa kau tertarik dengan daerah Aceh?"

"Aceh dikenal sebagai daerah konflik pada masa lalu. Selama hampir 30 tahun, daerah ini menjadi salah satu yang dicap rawan dengan berbagai konflik. Oleh sebab itu, beberapa data menunjukan dengan adanya konflik tersebut adalah faktor terjadinya gangguan jiwa berat. Tidak hanya itu, ada pula daerah yang namanya DI Yogyakarta kalau tidak salah juga sama halnya dengan Aceh"

"Wah! Kau rupanya tau banyak tentang Indonesia. Sepertinya aku harus belajar banyak darimu"
Loh balas dengan senyum sementara kaki kami masih melangkah menuju ruangan kerja.

"Oh iya Loh, kamu tahu semua tentang itu dari mana?"

"Eh.. Aku tahu dari beberapa data statistik dari departemen ini. Makanya aku tertarik setelah melihatnya. Sepertinya akan menyenangkan untuk kesana. Melakukan penelitian dan pengolahan data abservasi secara berkala"
Seketika nada bicara Loh terdengar sedikit gagap.

"Aku juga sudah pernah melakukan penelitian di sana, di Aceh. Aceh memang daerah yang rawan akan konflik. Bahkan pemerintah pusat di sana melakukan operasi militer secara berkala. Bukan hanya itu, pada tahun 2004 Aceh pernah mengalami bencana tsunami yang besar. Sehingga adanya konflik ataupun bencana itu menjadi alasan wajar mengapa Aceh memiliki prevalensi tinggi kasus gangguan jiwa berat yang tinggi di Indonesia "

"aku juga pernah mendengarnya, keadaan saat itu sangat kacau. Bencana itu meninggalkan sejarah bagi Indonesia"

Saat itu aku dan Loh sudah seperti teman lama.

GANTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang