Bagian 24

6 2 6
                                    

Halo pembaca setia tang_kata

Akhirnya author bisa lanjut tulisan lagi setelah ribuan purnama menghilang dari dunia wattpad hehehe.

Selamat membaca.
Setelah selesai part ini author akan membahas tentang masa lalu hidup Ganta. Jadi, jangan sampai ketinggalan pantengin terus update an author hehe.

“Pak. pak? bapak menghalangi jalan. Aku mau keluar tapi bapak terus berdiri di depan”

Aku tersadar dengan suara Sime. Aku masuk keruangan tanpa mengatakan apapun dan melihatnya. Sime terlihat bingung menatapku. Sikapku sekejap berubah.

Aku yakin Sime mencintaiku tapi entah apa yang membuatnya bungkam. Aku hanya ingin dia mengatakan apa isi hatinya yang sebenarnya.

Keberadaannya yang satu ruangan denganku membuat aku semakin tak karuan membayangkan apa sebenarnya yang membuat sime bungkam. Aku memang mengerti cinta bisa membuat kita membenci dan tersakiti. Cinta juga bisa membuat kita gila, Tapi sebenarnya apa alasan semua orang mengejar cinta jika mereka terus merasakan luka.

~ ~ ~

Semua tugas dan kesibukan pekerjaan sudah ku lalui hari.  Wakutunya pulang kerja karena sang purnama telah menjemput sang malam. Seharian ini aku tidak bicara dengan Sime. Bahkan bicara perihal perwakilan keanggotaan itu juga belum sempat aku katakan. Mungkin nanti malam akan aku katakan melalui cardflash.

Malam ini aku pulang bersama Loh. Mobil dinasku masih belum dikembalikan. Itu pun kalau aku bisa dapatkan kembali atau tidak setelah kejadian kemarin. Besok adalah hari paling mulia dalam hidupku. Aku tidak sabar lagi menunggu mentari untuk menggeser malam.

“Ganta, Kamu sudah bicara pada Sime?” Loh memulai percakapan sambil menyetir mobil.

“Belum. Aku akan bicara melalui cardflash setelah ini”

“Bagaimana dengan orang tuamu sudah dihubungi?”

“Belum juga, nanti setelah tiba di apartemen akan ku hubungi orang rumah”

“Jangan lupa mantanmu yang di Indonesia juga. Kamu juga harus menghubunginya. Berkat ayahnya kamu bisa sampai kesini” Loh mulai menggodaku.

“Siapa? Clara? Dia bukan pacarku Loh. sudah aku bilang kalau kami hanya berteman”

“Iya, aku tahu Ganta. Aku hanya bercanda. Aku yakin Clara masih menaruh harapan padamu. Kamu memang laki-laki yang jahat Ganta”

“Aku tidak memintanya untuk berharap padaku. Apakah aku harus membalas cintanya sehingga dia masih berharap padaku? tidak kan?”

“Memangnya kamu sudah mengatakan semuanya pada Clara? Maksudku apakah kamu sudah bilang padanya kalau kamu menganggap dia sebagai teman biasa?”

“eh.. itu..” aku tidak bisa menjawab pertanyaan Loh. Aku terkejut saat mendengar pertanyaannya Loh.

“Itu sebabnya dia masih menaruh harapan padamu"

“Bu.. bukan begitu. Aku sudah berusaha mengatakannya tapi entah kenapa saat aku ingin mengatakannya ada saja halangannya. Aku juga belum siap dengan reaksinya nanti. Aku takut kalau dia bersedih saat mendengar penjelasanku nanti"

“huh... terserah padamu Ganta. Itu sudah menjadi pilihanmu. Aku memang tidak mengerti isi hatimu yang sebenarnya, tapi entah kenapa feeling ku mengatakan bahwa Clara lebih baik untukmu daripada Sime”

Lagi-lagi Loh membuatku kacau dengan kata-katanya. Selalu menasehatiku untuk menjauhi Sime. Seolah Sime itu adalah wanita yang tidak baik untukku.

“Oh iya Ganta, boleh aku bertanya satu hal?” Loh sempat melirik jariku.

“A..apa? apa yang ingin kamu tanyakan?”

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 15, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GANTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang