Seorang gadis dengan rambut sepunggung dengan agak ikal asli di bagian bawah rambutnya baru saja memasuki kawasan sekolahnya. Dengan menggunakan seragam khas SMA, yaitu Putih Abu-Abu. Libur Semester ganjil baru saja telah habis, dan sekarang saatnya masuk sekolah kembali. Dengan santai dia berjalan dari gerbang sekolah menuju kelasnya melalui koridor-koridor yang harus dilewati sebelum sampai kekelas tujuannya. Ditengah perjalanannya dia melihat seseorang yang sangat dia kenal,sedang berbicara dengan temannya.
"Dandi" Panggil si wanita tadi.
"Iya" Jawab Dandi menengok dan tersenyum saat tahu siapa yang memanggilnya,kemudian menyudahi percakapan dengan temannya tadi.
"Devia Rindu." Kata Devia dengan senyum khasnya,setelah Dandi sampai didepannya.
"Iya, kan sekarang udah ketemu." kata Dandi sambil mengacak rambut Devia dan tersenyum. "Tapi serius nih rindu? Bukannya cuma kangen ya?" lanjutnya sambil memberikan senyum meledek dan sedikit pura-pura berfikir
"Terus aja terus,nanti kalo Devia ngambek beliin es krim se-troli aja" Jawab Devia sambil bersedekap dada.
"Hahaha.. Iya, iya yaudah maaf" kekeh Dandi sambil menggenggam pergelangan tangan Devia. "Ayo ke kantin, belum sarapan kan?" lanjut dandi setelah tidak lagi tertawa. Devia menganggukkan kepala menjawab pertanyaan Dandi dan menunjukkan cengiran tidak berdosanya, dan Dandi hanya geleng-geleng kepala,sambil mengulum senyum manisnya.
Sampai di kantin, lumayan sepi karena masih terlalu pagi untuk masuk kembali ke sekolah setelah libur cukup panjang. Mereka berdua kemudian duduk didekat pojok kantin, tapi tidak terlalu pojok, juga tidak terlalu tengah."Makannya Bubur Ayam aja ya, sama air putih, masih pagi soalnya." Kata Dandi yang hanya dianggukan oleh Devia. Karena kantin yang lumayan sepi, Dandi hanya mengangkat tangan dan memanggil pak Simad, penjual Bubur Ayam.
"Pak, buburnya satu, jangan pake kacang, jangan pake sambel, jangan pake daun seledri, terus kuah kuningnya banyakin ya." pesan Dandi yabg sudah hafal betul jika memesan bubur.
"Siap laksanakan, Dan" Kata pak Simad sambil terkekeh
"Hafal banget ya." sahut Devia juga sambil terkekeh. Dandi hanya senyum.
"Tadi dianterinkan?" Tanya Dandi.
"Iya dong, kalo engga masih lama kali sampe sini" kekeh Devia, karena raut wajah Dandi yang serius.
"Kenapa sih? Ketawa aja dari tadi." Tanya Dandi sambil menatap Devia dengan raut wajah yang masih serius.
"Gapapa, lucu aja liat muka Dandi serius gitu" jawabnya sambil nyengir. Bertepatan dengan itu, pesanan sampai, dan mereka berterima kasih pada pak Simad, yang dibalas anggukan olehnya.
"Makan" Suruh Dandi, "Habisin juga" lanjutnya. Devia hanya tersenyum manis, menanggapinya
"Mau?udah sarapan? "tanya Devia sebelum memakan bubur ayamnya.
Dandi hanya mengelengkan kepalanya,lalu menganggukkan kepala dan tersenyum. Devia hanya manggut-manggut kepalanya dan meneruskan makannya. Selama Devia makan, Dandi bermain game yang ada dihandphonenya." Deviaaa...!" Seru Caca sambil berteriak dan langsung memeluk Devia, sedangkan Devia? Dia tersedak dan disodorkan minum oleh Dandi. Dandi juga kaget tapi tidak sekaget Devia sampi tersedak begitu, untung saja buburnya sudah habis.
Pltak.
"Aduh... "ringisnya sambil melihat siapa yang menjitak kepalanya. Mulut sudah siap mengomel, tapi keduluan oleh yang menjitak.
"Apa? Mau ngomel?, Salah lu sendiri, udah tau si Devia lagi makan, lu malah ngagetin kan dianya jadi kesedek, onyon." Omel yang tadi menjitak Caca. Tasya, temannya Devia juga.
"Isshh, tapi kan ga pake jitak juga kali Tas" rungutnya sambil memasang raut sedih. dan mengalihkan tatapan ke seberang mejanya Devia, matanya melotot dan bersembunyi dibalik punggung Tasya, meminta perlindungan.
"Ishh, untung aja gua ga punya riwayat penyakit jantung, kalo gua punya terus mati disini, ntar lu pada kangen sama gua. " Devia bersuara setelah mengatur nafasnya karena dikagetkan tadi.
" Ya, maaf Dev, lagian gua kan kangen sama lu" sahut Caca yang masih bersembunyi dibalik punggu Tasya. "Btw, itu gebetan lu serem banget Dev, udah kaya mau Makan gua idup-idup" lanjut Caca yang mengintip sedikit di balik pundak Tasya.
Devia dan Tasya terkekeh, karena kelakuan absurd Temannya yang satu ini."Udah, udah, Dan jangan digituin kasian itu si Caca. " Kata Devia kepada Dandi setelah melihatnya ingin menerkam Caca, sambil terkekeh.
'Selamat Pagi, Perhatian kepada seluruh Siswa dan Siswi SMA KARTIKA harap berkumpul di lapangan, karena ada beberapa pengumuman. Sekian, Terima kasih.'
"Ett dah, baru juga pantat gua mau ngasoh, udah ada panggilan aja" Dumel Caca, yang mendapat kekehan Devia
"Yaudah sih ayo, disuruh ke Lapangan. Bukannya malah ngedumel disini, Ayo. " omel Tasya sambil menarik lengan Tasya dan Devia. Keduanya hanya pasrah jika Tasya sudah ngomel.
" Dandi,Devia duluan!! " Teriak Devia pada Dandi yang sudah ditarik sampai pintu gerbang kantin. Dandi hanya terkekeh dan mengelengkan kepalanya melihat ketiga sahabat yang selalu absurd itu.
-----------------------------TBC-------------------------------
Murni dari pemikiran saya. Diperlukan Kritik&Saran yang berfaedah tentu dengan bahasa yang sopan dan tidak menyinggung.Thanks for see, vote and comment, Sorry for my mistake, and See you next time.
Salam, -Satarin-
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Dandelion
Teen Fiction⏳--------------------⏳ Terima kasih untuk cerita yang sudah kita buat. Maaf jika dalam kisah yang ini, aku menyakiti hatimu sengaja, maupun tidak. ⏳--------------------⏳ #57 in Dandelion 10/10/2019 Kritik&Saran sangat diperuntukkan. :) Terima kasi...