14

2.5K 324 49
                                    

Woojin meneguk ludahnya kasar,
setelah meminta izin kepada nyonya Park untuk menemui Jihoon yg berada dikamarnya.

Berdiri didepan pintu dengan tangan yang mengambang hendak menyentuh knop,
namun tekad nya masih belum sampai pada titik beraninya.

Setelah memberikan penolakkan,
apakah pantas untuk menampakkan dirinya?










Ceklek

Pintu itu terbuka,
bukan woojin yang membuka tapi orang yang berada didalam Kamar itu.

Jihoon membelalakkan mata nya,
niatnya untuk menaruh buah-buahan yang dibawa Donghan tadi kedapur,
membuat niatnya terurung karena terkejut setelah melihat Woojin yang sekarang berdiri dihadapannya.

Kedua obsidian itu saling bertemu dalam kata rindu dan sakit.

menatap tanpa niat memutus,tanpa niat mengalihkan.

keduanya paham dengan perasaan mereka masing-masing.

Tapi,








Satu pihak masih belum bisa memahami perasaan pihak lain.

Satu pihak tersakiti dan pihak lain menyakiti.

Keduanya saling terdiam kaku,
tidak ada yang mencoba memulai pembicaraan.

hingga,pergerakkan Jihoon yang hendak menutup pintu ditahan oleh woojin yang sekarang menumpu kan tangannya di pintu kayu itu.

"J-jauhkan tanganmu Ssaem"Ucap Jihoon pelan

Woojin menatap murid nya itu nanar,
ada banyak rasa bersalah yang menyelimuti pikirannya.

"Aku hanya ingin menjenguk muridku"Ucap Woojin

Jihoon mendongak,menatap arah mata Woojin yang juga sedang menatapnya.

"Baiklah,Ssaem. kau boleh masuk"ucap Jihoon seraya membuka pintu kamarnya lebar.

bagaimanapun juga Woojin adalah gurunya.

.


Jihoon mendudukkan dirinya dikasur miliknya dan Woojin duduk tepat dikursi samping kasur tersebut.

Euphoria diantara keduanya terasa canggung,
Woojin tersenyum kikuk saat melihat Jihoon yang memfokuskan tatapannya kedepan enggan menatap kearahnya.

padahal biasanya mata galaxi itu selalu menatapnya dengan binar yang selalu terlihat indah,
bahkan didalam kegelapan sekalipun.

"Emm Jihoon"Woojin memulai dan dibalas dengungan oleh Jihoon.

"Aku hanya ingin minta maaf-"

"Soal apa?"Sela Jihoon

"Soal semalam,aku tidak bermaksud tapi-"

"Sudahlah,Ssaem. kau bilang hanya ingin menjengukku bukan? kenapa kau malah membahas hal yang paling ingin kulupakan?"Tanya Jihoon kepada Woojin yang pergerakkannya kaku mendengar pertanyaan yang terasa seperti pernyataan itu.

"Maafkan aku"Jawab Woojin

"Kau hanya bisa meminta maaf,
meskipun aku ingin memaafkanmu tapi setiap aku mengingatnya selalu saja rasa perih itu kembali datang,rasa marah,kecewa,kesal,Jatuh! SEMUANYA SELALU KEMBALI DATANG!!!"bentak Jihoon dangan Air mata yang mengalir pada pipi tembamnya.

Jihoon mengusap kedua mata dan pipinya,menghapus jejak air mata yang masih mengalir disana.

"Kau bisa pulang,Ssaem"Ucap Jihoon lalu membenarkan tubuhnya untuk berbaring diranjang.

Jihoon menghadapkan tubuhnya kearah lain,membelakangi Woojin yang menatapnya sendu.

"Tapi-"

"Pulang Ssaem,aku ingin istirahat"Sela Jihoon lagi dan Woojin hanya mengusap wajahnya kasar lalu menghela nafasnya.

"Baiklah,aku akan pulang.
kau istirahatlah dan cepat sembuh"Ucap Woojin lalu pergi dari kamar Jihoon.

meninggalkan Pemuda mungil yang sedang menahan isakkan demi isakkan dari bibirnya.

"Kau jahat"lirih Jihoon.

.


"OIIII PARK JIHOON,KAU AKHIRNYA DATANGGGG!!!!!"teriak Daehwi

namun,Jihoon hanya tersenyum tipis pada sahabatnya itu.
lalu berjalan menuju kursinya.

Daehwi yang melihat itu hanya terdiam enggan bertanya pada Jihoon.

Pemuda kurus itu berjalan mendekat kearah Jihoon dan mendudukkan dirinya dibangku hadapan Jihoon.

"Emmm...kau terlihat masih sakit"Ucap Daehwi dan dihadiahi senyuman masam dari Jihoon

"Kau benar-...














....aku masih sakit"Jawab Jihoon yang terdengar bagaikan Lirihan.

Daehwi menatap Jihoon tak mengerti,pemuda kurus itu menatap mata simungil dengan penuh selidik,
mencari kebenaran dalam pandangnya.

"Baiklah"Ucap Daehwi sembari menganggukkan kepalanya pelan.

"Oh ya! apa kau hari ini bimbingan?"Tanya Daehwi pada Jihoon yang kaku pada pergerakkannya sekarang.

Jihoon menggenggam kedua tangannya erat.
Dan menjawab






















"Tidak tahu"









Tbc

sesuai Janji,
padahal aing kan sering up pas weekend tapi takpelah demi kalian

votement juseyo
kisseu😚

Teacher (2park) (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang