"Aku-...
...tak bisa"jawab jihoon,terdengar helaan nafas dari orang dihadapannya itu.
namja tinggi itu menatap jihoon tajam,
membuat namja mungil itu merasa takut.donghan berjalan mendekat kearah jihoon,membuat jihoon mundur disetiap kali donghan melangkah mendekat.
bruk
hingga punggungnya sudah menubruk dinding dibelakangnya.
donghan makin mendekat,
hingga jarak mereka tinggal beberapa inchi.Mereka berdua saling berpandang,
menatap iris mata lawan bicara,
nafas hangat donghan bertubrukan pada jihoon.Aroma mint yg menyegarkan,menambah kesan maskulin makin menguar dari berandalan sekolah itu
"a-apa yg k-kau lakukan?"ucap jihoon pelan,menahan tubuh donghan dengan menaruh kefua tangannya di dada pemuda itu.
dada bidang pemuda tinggi itu dapat
jihoon rasakan berdegup kencangdonghan mengusap wajahnya kasar,
lalu kembali menatap jihoon dengan pandangan sayu nya."kenapa?"lirih donghan
Jihoon mengerjapkan mata nya,
bingung akan maksud donghan."Kenapa kau tak bisa menerimaku?"lirih donghan lagi.
Menghilangkan harga dirinya hanya karena cinta,terlihat memohon untuk alasan yg pasti, tidak salah bukan?
"a-aku hanya tak b-bisa, karena aku tak punya p-perasaan yg sama dengan mu"jawab jihoon,
jihoon menghindari tatapan donghan yg masih menatap nya sayu,
entah mengapa dada nya juga nyeri melihat pemuda tinggi itu tampak memohon seperti itu.
"kenapa?"lirih donghan lagi,
tangan kanannya bertumpu pada dinding disebelah kepala jihoonJihoon lagi-lagi mengerjapkan matanya
"bukannya aku sudah menjawa-"
"Kenapa kau membuatku sakit hanya karena aku mencintaimu park jihoon"sela donghan.
ucapan donghan membuat jihoon membeku
"m-maafkan aku-"
"Ini bukan salahmu, tapi ini salahku.
salahku yg membiarkan perasaan ini berkembang sepenuhnya.
kau tenang saja, aku tidak akan pernah memaksa perasaan seseorang, terutama kau"ucap donghan, bibir nya tersenyum manis,lalu mengusak rambut pemuda mungil itu dan berjalan pergi menjauh.
jihoon masih terdiam ditempatnya,
menunduk menghadap kearah sepatunya.Donghan masih berjalan,tersenyum kecut,
menyadari kegagalan nya dalam mengejar cintanya."Jika aku sanggup,aku akan menunggumu park jihoon"ucap donghan lalu mulai mempercepat langkahnya.
.
"huhhhh"jihoon menghela nafasnya.
pikirannya kemana-mana, membuat nya tak fokus hanya untuk sekedar memperhatikan apa yg dijelaskan guru pembimbingnya itu.
"jadi,7x+9y<12 itu cara penye-"
ucapan woojin terhenti tatkala melihat kearah pemuda mungil yg sedari tadi melamun tak mendengarkan apa yang dijelaskannya."jihoon?"
masih tak ada jawaban"park jihoon"panggil woojin sambil mengadah kan tangannya didepan wajah jihoon.
woojin beranjak dari kursinya dan mendekatkan wajahnya kedepan wajah jihoon.
"Jihoon"panggil woojin
jihoon tersadar dari lamunannya,bola mata nya membulat melihat guru nya itu berada dekat sekitar 5 inchi dari wajahnya.
"kau tak apa-apa?"tanya woojin
namun jihoon masih sibuk dengan kegiatannya mengamati wajah woojin
dari mata tajam nya
hidung mancung nya
dan sampai-
pada bibir menggoda itu.
jihoon meneguk ludahnya saat mata nya fokus pada bibir gurunya itu.
"Park jihoon!"panggil woojin sedikit keras.
jihoon menggelengkan kepalanya keras,mencoba mencari kesadaran nya.
"eh?ada apa Ssaem?kau memanggilku?"tanya jihoon,wajahnya menyiratkan kebingungan.
woojin kembali duduk kekursinya.
"ada apa denganmu?kenapa kau melamun?"tanya woojin
"aku?melamun?hahaha tidak mungkin Ssaem...aku hanya mengantuk hahaha" ucap jihoon sembari tertawa garing lalu saat itu pula ia tersenyum miris, membuat orang dihadapannya mengangkat alis nya sebelah.
sepertinya anak ini sedang ada masalah-batin woojin
"bereskan buku-bukumu"titah woojin sembari membereskan buku-buku nya.
jihoon melirik kearah jam dinding,
"ini baru hampir jam 3, hanya 1 jam kita belajar Ssaem"ucap jihoon
"Bereskan saja,kita akan jalan-jalan"ucap woojin lalu mulai beranjak dari kursinya.
"Benarkah?!"
"hng"
buru-buru jihoon merapikan buku-bukunya, lalu menyampirkan tas nya dipundak nya.
lalu menghampiri gurunya itu sambil tersenyun manis,
tanpa disadari tangannya itu melingkar pada lengan sang guru."Ayo Ssaem"ajak jihoon
tapi langkah nya terhenti karena woojin tak bergerak sedari tadi.
"Wae?"tanya jihoon.
"i-ini ekhem tangan mu"gugup woojin lalu menyingkirkan tangan jihoon pelan.
"eh?maafkan aku Ssaem,maaf ku tidak sadar"ucap jihoon sambil membungkuk minta maaf.
"sudahlah tidak apa,ayo kita jalan sekarang"ajak woojin lalu berjalan terlebih dahulu dan di ikuti oleh jihoon yg ada disamping kiri nya.
Tbc
votement juseyo
kisseu😍😚

KAMU SEDANG MEMBACA
Teacher (2park) (END)
Short Story"lalu,bagaimana jika aku juga mencintaimu Ssaem?"-pjh [050918]#86 in short story [080918]#53 -- [191018]#50 -- [211018]#29 -- [071118]#27 -- [291118] #4 chamwink #10 2park