20

2.4K 319 35
                                    

Gak direview :3
__________________________________

Jihoon berjalan dengan lesu menuju ruangan yang ingin sekali ia hindari selamanya.

lingkaran hitam dibawah matanya sudah menjadi bukti kalau pemuda mungil itu tidak dapat tidur dengan baik semalam.

Kini kedua bola mata nya menatap gugup kearah papan nama yang terpasang di pintu kayu itu.
"tenanglah,hanya dua jam dan setelah itu kau bisa pulang"monolog Jihoon

Tok tok

Jihoon mengetuk pintu itu,membuat seseorang didalam sana mengalihkan atensinya yang pada awalnya fokus dengan pekerjaan dihadapannya.

"masuk"ucap orang itu yang tak lain adalah Woojin.
Jihoon membuka pintu itu dan yang didapati nya adalah sebuah lengkungan senyuman yang ditujukan padanya.

Woojin tersenyum dan Jihoon untuk yang kesekian kalinya menikmati itu,
melupakan jarak yang tak sengaja terbentuk diantara keduanya.

"ekhem"Jihoon memutuskan tatapan itu lalu berdehem canggung.
"s-saya kesini untuk bim-bingan"ucap Jihoon terbata dan Woojin menunduk dengan sedikit tersenyum kemudian menatap kembali kearah Jihoon yang tak bergeming ditempatnya.

"kalau begitu,duduklah dulu. Hyung akan menyelesaikan beberapa laporan dulu"ucap Woojin dan disaat itu pula Jihoon merasakan desiran aneh saat mendengar kata 'Hyung' itu.








Hampir 30 menit berlalu dan Jihoon masih bingung harus apa.
yang dilakukannya hanyalah mengcengkram erat ujung almamaternya karena gugup,
sedangkan pemuda dihadapannya itu masih sibuk dengan pekerjaannya bahkan bisa dibilang sangat fokus.

"Ssaem"panggil Jihoon pelan yang mana itu membuat Woojin menatap kearahnya dengan bingung.

"k-kapan kita belajar?"tanya Jihoon.

"emmm baiklah,kita belajar dulu dan aku akan menyelesaikan sisa pekerjaan ku diapartemenku nanti"

apartemen-batin Jihoon,karena tiba-tiba saja sekelebat ingatan kembali merasuk kedalam pikirannya.

Jihoon menggeleng-gelengkan kepalanya mencoba untuk sadar dan dihadiahi tatapan bingung dari Woojin yang melihatnya tampak aneh.
"kau tak apa?"tanya Woojin dan Jihoon pun menghentikan kegiatannya.

"eoh?ahh aku tak apa haha"ucap Jihoon sambil tertawa garing kearah Woojin yang hanya mengangguk kecil.

Pemuda bergingsul itu merapikan sedikit atas mejanya yang berserakan dengan kertas-kertas pekerjaannya,
Karena terlalu banyak bergerak tanpa sengaja bingkai foto yang berada diatas meja itu terjatuh.

Jihoon yang terkejut langsung saja mengambil bingkai tersebut dan yang membuatnya aneh adalah siapa pemuda difoto ini.

"Ssaem-"
"Kau mau bertemu dengannya?"sela Woojin,alhasil membuat Jihoon menatap aneh kearah Woojin yang tampak tenang itu "untuk apa aku menemuinya?"tanya Jihoon tak suka.

Woojin menghela nafasnya pelan,kemudian tersenyum simpul.
Dan tanpa aba-aba pemuda gingsul itu menarik tangan Jihoon keluar ruangannya.

Jihoon mengikuti langkah Woojin yang agak cepat disepanjang koridor yang untungnya sepi karena mereka bimbingan setelah kegiatan belajar mengajar selesai.
"Ssaem,kau mau membawaku kemana?"tanya Jihoon namun diacuhkan oleh Woojin.

Keduanya sampai diparkiran tepat disamping mobil milik Woojin.
"Masuklah"ucap Woojin lembut membuat Jihoon yang awalnya takut pun bergerak masuk kedalam.

dan mobil itupun berjalan menyusuri perkotaan Seoul,tetapi semakin lama yang tersisa adalah perbukitan hijau.
Jihoon melihat sekeliling dan merasa bingung dimana mereka tapi ia enggan bertanya.
Tak berapa lama,mobil mereka berhenti dan Jihoon seketika menautkan kedua alisnya bingung

"Pemakaman?"tanya Jihoon
"Bukannya kau benci dengan orang difoto tadi?"balas Woojin
"Tidak"

"'Mari kita menemuinya"ucap Woojin
"Jangan bilang..."Jihoon menjeda ucapannya dan dibalasi sebuah anggukkan dari Woojin.

Keduanya berjalan menyusuri komplek pemakaman itu dan Jihoon hanya bisa menunduk karena merasa malu dengan sikapnya selama ini.

Woojin menghentikan langkahnya dihadapan salah satu pusara disana.
Pemuda bergingsul itu berjongkok kemudian mengelus nisan itu.
Dan Jihoon hanya bisa berdiri terdiam.

"Sungwoon-ah apa kabarmu?"tanya Woojin dan tersenyum
"Maaf aku jarang menemuimu,kau pasti baik-baik saja kan?hehe"ucap Woojin terkekeh.

Woojin menoleh kearah Jihoon yang menunduk "kemarilah"panggil Woojin dan dituruti oleh Jihoon.

"Halo"ucap Jihoon sembari membungkuk hormat kearah foto pemuda itu.

"Sekarang kau sudah menemuinya bukan?"tanya Woojin kepad Jihoon yang juga menatapnya hingga tatapan itu terputus "maafkan aku"ucap Jihoon pelan dan Woojin hanya menggenggam erat tangan Jihoon yang berada di atas paha pemuda manis itu.



Tbc

Haiiii,lama yessss hehe ><
Udah mulai dekatkan mereka?
Berarti chap selanjutnya end dong :')

Votement juseyo
Kisseu😘

Teacher (2park) (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang