19

2.4K 321 46
                                    

Jihoon,
pemuda mungil itu berjalan lesu menuju tempat tidurnya.
merebahkan tubuh gempalnya-

YAKKK!!!AUTHOR!!!-pjh

*sungkem

setelah melewati hari yang begitu memberatkan,
dan inilah yang bisa Jihoon lakukan,
istirahat.

"aku harap nilaiku diatas rata-rata"ucap Jihoon pelan,dengan tangan kanannya yang menutup matanya.

Jihoon mendudukkan tubuhnya segera,
menghentak-hentakkan kakinya kelantai dengan keras.
sedikit frustasi sepertinya.

"kyaaaaaaa....bagaimana ini?!"keluh Jihoon.

.

Berbeda lagi dengan pemuda bergingsul yang tampak sibuk berkutat dengan berkas-berkas miliknya.

Woojin menyandarkan tubuhnya,
menghela nafas lelah dan sedikit mengucak mata nya pelan.

"huhhhh"helanya sembari mengurut dahi nya yang terasa sedikit pusing karena laporan-laporan ini belum selesai sepenuhnya.

Woojin terdiam,menatap ponsel nya yang tak disentuhnya sejak jam pulang sekolah tadi dan dirinya harus rela menggunakan waktu istirahat nya untuk menyelesaikan pekerjaannya.

"kau masih marah?"monolog Woojin,menatap ponselnya itu seolah-olah yang diajak nya berbicara adalah Jihoon,
huhhhh pemuda mungil itu masih jauh dari jangkauannya.

"bagaimana cara membuatmu kembali seperti dulu?"ucap Woojin lagi

Tok tok

hingga atensinya teralih pada pintu ruangannya yang diketuk

"masuk"ucap Woojin dan pintu itupun terbuka,menampilkan Yoon Ssaem yang sedang menatapnya.

"ada apa?"tanya Woojin saat pemuda itu berjalan menuju kursi di hadapannya.

"ini"ucap Yoon Ssaem sembari menyerahkan selembar kertas ujian milik Jihoon.

Woojin membelalak kaget dan seketika senyum nya mengembang.
"kau..."ucap Yoon Ssaem dengan nada tak percaya nya.

.

TAK

bunyi tongkat kayu itu,membuat siapa saja didalam ruangan itu pasti merasa telingan mereka berdenging.

hari ini pembagian nilai dan semua murid termasuk Jihoon merasa panas-dingin sekarang ini.
Jihoon menggenggam kedua tangannya erat.

"baiklah,akan saya panggil sesuai urutan Ahn hyungseob,lee euiwoong,justin,lee Daehwi...."dan terus disebutkan.

"oke,saya sengaja menaruh ini yang paling terakhir,Park Jihoon"panggil Yoon Ssaem.

Jihoon berdiri tegang dan pada saat itu pula Jihoon bisa merasakan kalau Yoon Ssaem menatapnya tajam.

pemuda mungil itu mengambil kertasnya,kemudian kembali ketempat duduknya.

Jihoon melihat nilanya dan tersenyum senang.






Pelajaran hari ini terselesaikan dan Ini sudah hampir jam pulang.

"kalian harus pelajari apa yang saya katakan tadi,yasudah kita tutup saja lebih dulu. sampai jumpa minggu depan"ucap Lee Ssaem

Kring kring

"Dah Daehwi,aku duluan"ucap Jihoon lalu berlari keluar kelas,
meninggalkan Daehwi yang sedang merengut menunggu jam pelajaran tambahan.

Jihoon berlari kecil disepanjang koridor yang masih ramai murid-murid berlalu lalang,karena bel sekolah baru saja berbunyi beberapa detik yang lalu.

pemuda mungil itu terus berlari menuju tempat tujuannya,
dan disinilah tepatnya langkah Jihoon terhenti.

Jihoon menatap ruangan guru yang berusaha dihindarinya itu.
pemuda mungil itu kesal dengan keadaan.

Tok tok

Jihoon mengetuk pintu itu pelan

"masuk"
Hingga suara seseorang didalam sana,
mau tak mau membuat Jihoon harus masuk kedalam ruangan itu.

Ceklek

pintu itu terbuka dan Woojin kaku saat melihat Jihoon yang berada di ambang pintu.
pemuda mungil itu berjalan pelan menuju meja Woojin.

"duduklah"ucap Woojin dan Jihoon menurutinya.
"ada apa kau kemari?"tanya Woojin pelan
"a-aku ingin menyerahkan ini"ucap Jihoon sambil menyerahkan surat dari Yoon Ssaem.

Woojin membacanya lalu tersenyum







"Baiklah,kita akan mulai belajar besok"ucap Woojin dan pada saat itu pula Jihoon kembali terpaku pada senyum manis pemuda bergingsul itu.

Jihoon dapat merasakan desiran aneh itu datang lagi dan detak jantung nya tak beraturan lagi.







jam pelajaran Yoon Ssaem sebelumnya

pemuda mungil itu mengambil kertasnya,kemudian kembali ketempat duduknya.

Jihoon melihat nilainya dan bibirnya tersenyum senang.

"yeayyyyy Ssaem,berarti aku tuntas kan?"tanya Jihoon

"berapa nilaimu?"tanya Yoon Ssaem pura-pura tidak tau
"72"jawab Jihoon dan teman-temannya terkikik mendengar jawaban pemuda mungil itu.

"kau tuntas"ucap Yoon Ssaem
"benarkah?"tanya Jihoon dengan binar matanya yang sangat terlihat sekarang.









"Kalau nilaimu 75"dan pada saat itu pula pemuda mungil itu merengut pasrah dengan keadaan.



Tbc

votement juseyo
kisseu😚






Teacher (2park) (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang