About Us

2.5K 276 50
                                        

Sequel😘
_________

Ssaem,ingatkah kau bagaimana awal kita bertemu?
Saat itu aku mengagumimu, tersenyum saat melihat mu tapi aku masih terlalu lugu untuk tau kalau ini adalah perasaan cinta ku padamu.

Tapi,Ssaem kau tau?
Ternyata kau lah orang yang membuat keluguan ku menjadi kesadaran kalau aku benar-benar jatuh cinta padamu.hehe

Ini menggelikan kau tau,
Kupikir sebelumnya kau tidak menyukaiku,
Kupikir hanya aku yang mempunyai perasaan waktu itu.

Maafkan aku yang tiba-tiba membencimu tanpa alasan Ssaem.

Dan terima kasih juga kau sudah mengajarkanku bahwa cinta sejati itu akan selalu bersatu,
Aku mencintaimu dan kau pun sama.
Kita hanya saling memiliki perasaan yang sama tanpa ada kisah dibaliknya,
Hanya murni dari diri kita masing-masing.

Tapi sepertinya aku sedikit memaksa mu kkk...

Ssaem,aku bukanlah seseorang yang sempurna,
Aku hanya mencintaimu dengan cara yang sederhana namun dengan ketulusan yang luar biasa.

Ssaem,
Terima kasih untuk segalanya.

With Love,
Park Jihoon to Beloved ChamSsaem

Woojin melipat kembali kertas yang sebelumnya ia baca,
Mengusap sedikit ujung matanya yang sedikit berair.

Ini sudah berlalu hingga tahun ke-empat hubungan keduanya.
Semua masih terasa sama,tidak ada yang berbeda.

Woojin tetap mencintai Jihoon seperti awal mereka menjalin cinta,begitupula Jihoon kepada Woojin.

Kepercayaan dan ketulusan menjadi pegangan keduanya hingga bertahan sampai sekarang.

"Kau sungguh menggemaskan"monolog Woojin dengan sedikit terkekeh diujung kalimatnya.

Mata sipitnya menatap surat itu dengan penuh minat,kemudian menyimpan di laci nakas miliknya.

Kemudian berjalan menuju tempat tidurnya untuk menyambut hari esok yang akan datang.

.

Jihoon berdiri didepan kaca berukuran full body sedikit membenarkan penampilannya sekarang.

Ceklek

Jihoon melirik kearah pintu terbuka melalui pantulan cermin,
Tersenyum saat obsidian nya bertemu dengan obsidian milik ayahnya.

Sang ayah mengetuk jam tangan miliknya sambil tersenyum dan dibalas senyuman juga oleh Jihoon.

Jihoon berjalan mendekat kearah pria paruh baya itu,kemudian menautkan tangan nya ditangan sang ayah.

"Kau siap?"tanya tuan Park

Jihoon menghela nafasnya kemudian mengangguk "aku siap".


Sekarang ini,
Woojin berdiri dihadapan semua orang yang menatapnya dengan haru.
Tangannya mendingin dan jantung nya berdegup kencang.

Rangkaian bunga terlihat indah disana,
Membuat siapapun yang melihatnya akan tersenyum kagum.

Pemuda bergingsul itu terus menatap pintu diujung sana.
Hingga atensi nya mulai teralih saat pintu itu terbuka.

Pada saat itu pula Terlihat di obsidiannya,
Jihoon sedang berjalan dari pintu besar itu,
Tangannya menggandeng sang ayah dengan sebuket bunga ditangan satu nya.

Woojin tersenyum tatkala melihat wajah manis Jihoon.
Keduanya saling bersitatap dari jarak yang jauh ini.

Dengan tatapan tulusnya,
Woojin menunggu Jihoon yang mulai dekat dengan nya.

Hingga jarak diantara keduanya hanya sebatas uluran tangan.
Woojin mengulurkan tangannya kepada Jihoon yang menatap nya bahagia,
Pemuda mungil itu meraih nya dan berjalan pelan sambil dituntun pleh Woojin yang menatapnya dengan takjub.

Hingga senyuman itu datang dan janji suci itu terucapkan.

Woojin menatap obsidian milik Jihoon dengan rasa yang selalu sama seperti awal mereka menjalin hubungan.

Keduanya saling mendekat hingga jarak diantara keduanya hanya sebatas hembusan nafas.
Para tamu yang menyaksikan mereka hanya dapat memandang haru dari tempat mereka,
Sampai pada akhirnya kedua belah bibir itu bertemu, menyalurkan rasa cinta keduanya.
Tidak ada nafsu hanya ketulusan yang tersalur.

Ciuman itu terlepasdan disambut tepukan tangan oleh para tamu.
Woojin menyatukan dahi bya dengan Jihoon,
Kemudian berseru "aku mencintaimu"ucap Woojin pelan "aku juga mencintaimu"balas Jihoon dan keduanya tersenyum.



Tak berselang lama,acara menyambut tamu pun dimulai.
Jihoon dapat melihat Daehwi diujung sana bersama dengan kekasih barunya
"Heol...padahal dia baru saja putus seminggu yang lalu"monolog Jihoon.

"Hai"seru seseorang,membuat Jihoon yang awalnya fokus memperhatikan Daehwi diujung sana pun teralihkan kearah seseorang yang tiba-tiba saja menghampirinya.








"DONGHAN HYUNG!"teriak Jihoon senang "selamat ya atas pernikahanmu"ucap Donghan dan diangguki oleh Jihoon sambil tersenyum.

Tapi,mata Jihoon melirik bingung kearah seseorang disamping pemuda Kim itu.
"Ini..."Jihoon sedikit menjeda ucapannya.

"Eoh?aku hampir lupa, ini namanya Kenta"ucap Donghan
Pemuda bernama kenta itu tersenyum kemudian menyodorkan tangannya
"Takada Kenta"ucap pemuda itu dan Jihoon pun membalas uluran itu
"Park Jihoon"balas Jihoon dengan senyum manisnya.

"Apa kalian.....?"Jihoon menjeda ucapannya lagi dan dibalasi anggukan kecil dari Donghan.
"Ahhh hahahah selamat Hyung"ucap Jihoon
"Haha yasudah,aku akan berkeliling dahulu"ucap Donghan kemudian pergi dari hadapan Jihoon sembari menggandeng tangan kenta yang berdadah kecil kearah Jihoon.

"Sudah selesai senyam-senyumnya?"
"OMO!!!"kejut Jihoon saat tiba-tiba saja Woojin berbicara tepat ditelinga nya.

"Aishhh kau mengejutkanku"kesal Jihoon dan dibalasi kekehan dari Woojin.

"Kau lelah?"tanya Jihoon sembari mengusap dahi Woojin yang sedikit berkeringat
"Tidak juga,tapi..."woojin menjeda.

"Tapi apa?"tanya Jihoon bingung kearah Woojin yang tersenyum tidak jelas
"Kuharap kau tidak lelah untuk malam ini"ucap Woojin dan-

Blush

Sukses!
Jihoon bisa merasakan pipi nya memanas sekarang dan pasti nya wajahnya sudah semerah kepiting rebus.

"Kau manis"ucap Woojin
"Hentikan"balas Jihoon kemudian berjalan pergi meninggalkan Woojin yang menatapnya gemas.

"Woiii PARK JIHOON TUNGGU AKU!!!"teriak Woojin kemudian mengejar Jihoon sambil tersenyum.

"Ahh tidak hentikan yakk!!!!hahahaha Woojin-ah hentikan hahaha"



The End

Sequel for you guysss
Love love love

Tunggu FF aing selanjutnya yahhh

Votement juseyo
Kisseu😘

Teacher (2park) (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang