Jihoon mendudukkan dirinya dikasur miliknya,menatap sendu kearah seragam sekolahnya yang tergantung.
"Huhhh"Menghela nafas kasar dengan tujuan untuk meringankan bahu yang terasa berat.
mengusap wajahnya kasar,lalu mulai mendirikan tubuhnya berjalan menuju kamar mandi.
Kedua tangannya bertumpu pada westafel,mencuci wajahnya lalu menatap lamat refleksi nya dikaca cermin yang sedikit berembun itu.
"Ini menyesakkan..." Lirihnya
sebelah tangannya menepuk-nepuk pelan dada kirinya,
menarik nafas karena sesak yang melanda paru-paru nya.kerongkongannya terasa kering,membuatnya tercekat beberapa kali dalam lirih dan tangisnya.
kamar mandi itu terisi dengan tangis pilu,membuat siapa saja diluar sana mendengar nya bagai rintihan.
.
tok tok
ceklek
Semua yang didalam ruangan itu menatap kearah pintu kelas yang terbuka itu,
diambang pintu tersebut ada Woojin yang sedang berdiri sembari mengendarkan pandangannya."Park Jihoon ada?"tanya Woojin
Murid-murid yang disana mengedarkan pandangan mereka satu sama lain.
"Tidak Ada Ssaem"dan dibalas teriakan dari murid-murid itu bersama.
Woojin terdiam sebentar,lalu mengangguk kecil.
"ehmm baiklah,kalau begitu saya permisi"Ucap Woojin lalu pergi dari kelas itu dengan wajah yang sulit diartikan.
.
"Jihoon-ah,ada yang berkunjung"teriak Nyonya park dari bawah sana
dan pada saat itu pula,
pintu kamar itu terbuka,
menampilkan seorang pemuda dengan membawa sebuah kantongan di tangan kanannya.Jihoon menatap pemuda itu,begitupula pemuda itu.
pemuda itu berjalan mendekat,
dengan kedua obsidian yang saling bertemu itu."Bagaimana keadaanmu?"tanya Pemuda itu.
"Aku agak baikan donghan hyung"
Tidak dalam urusan hati-lirih Jihoon
"Ini"ucap Donghan sembari menyerahkan kantongan yang berisi beberapa Buah-buahan dan-...
Corndog?
Jihoon melirik kearah Donghan yang masih setia menatap kearahnya.
"aku pikir kau akan suka, karena kau suka makan"ucap Donghan sembari menatap Jihoon yang juga sedang menatapnya
"kenapa bisa hyung berkata hal semacam itu eoh?!"Kesal Jihoon
"kau kan gendut"Jawab Donghan,membuat Jihoon menatap kesal dan marah namun diakhiri dengan tawa keduanya.
Keduanya saling berbincang,
sedikit bercerita."Kenapa hyung tidak sekolah?"tanya Jihoon
"Aku sekolah,tapi aku langsung pulang saat tau kau sakit dan alasan ku juga ingin menjengukmu"Jawab Donghan dan diangguki paham oleh Jihoon.
"Harusnya kau jangan membolos"
Donghan melirik kearah Jihoon yg menatap kearah depan.
Donghan melihatnya,
Mata itu terlihat binarnya sedang sendu."Emmm...apa ada yg ingin kau ceritakan?"Tanya Donghan pelan,membuat jihoon mengalihkan atensinya kepada Pemuda tampan itu.
"T-tidak ada"Ucap nya sebelum kembali memutuskan pandangannya.
Suasana terasa canggung,
hanya suara hembusan nafas yang menjadi pemecah hening."Ekhem"Donghan berdehem pelan
"Lebih baik aku pulang,Biarkan kau istirahat terlebih dahulu"Ucap Donghan.
dan dibalasi anggukkan oleh Jihoon.
"Hati-hati hyung"Ucap Jihoon dan dihadiahi gusakkan lembut dirambutnya.
"Sampai jumpa"Ucap Donghan dan pada saat itu pula dia berlalu pergi.
setelah berpamitan dengan ibu Jihoon,
Donghan berjalan dipekarangan rumah milik Jihoon hendak menuju motor miliknya.Hingga langkah nya terhenti,
saat arah pandangnya mendapati woojin yang sedang berdiri di depan gerbang.Tatapan keduanya bertemu,saling beradu tajam dengan maksud tertentu.
hingga Donghan melanjutkan langkahnya kembali,
"Annyeong Woojin Ssaem"Ucap Donghan dengan nada mengejek saat berlalu melewati Woojin yang hanya menatapnya sembari tersenyum tipis.
Tbcudah aing up nih,
jadi jgn lupavotement juseyo~
kisseu😚
KAMU SEDANG MEMBACA
Teacher (2park) (END)
Historia Corta"lalu,bagaimana jika aku juga mencintaimu Ssaem?"-pjh [050918]#86 in short story [080918]#53 -- [191018]#50 -- [211018]#29 -- [071118]#27 -- [291118] #4 chamwink #10 2park