18

2.5K 317 40
                                    

Aing lagi mood banget :)

gak direview jadi maklum kalau typo dan ketidak nyambungan.
________________________________

"Hubungi aku jika kau sudah sampai rumah"ucap Jihoon dan diangguki oleh Daehwi

"terima kasih tumpangannya,hati-hati"ucap Jihoon lagi dan mobil hitam itupun berlalu pergi.

Jihoon berbalik,
berjalan menuju rumahnya.

Tok tok

Tangannya mengetuk pintu itu,
tak perlu menunggu lama pintu itupun terbuka,menampilkan ibu Jihoon yg menatap nya khawatir.

"kau darimana saja?ayo masuk diluar dingin"ucap nyonya Park lalu menarik pelan sang putra kedalam rumah.

Jihoon menunduk disamping ibunya yang merengkuh bahunya.
nyonya Park membawa sang putra menuju meja makan dan mendudukkannya disana lalu memberi segelas teh hangat untuk Jihoon.

"Minumlah,ibu tau kau kedinginan"ucap nyonya Park dan Jihoon pun menurut.

"kenapa kau pulang terlambat?"tanya nyonya Park.

"emm t-tadi aku keminimarket dulu makan ramen"ucap Jihoon terbata

Tak

"eomma!"kesal Jihoon sambil mengusap dahi nya yang disentil oleh ibunya.

"eomma kan sudah bilang,jangan terlalu sering makan ramen"ucap nyonya Park

"aku tadi ingin sekali"

"huuhhh yasudah,cepat habiskan teh mu lalu pergi ganti pakaian sana"ucap nyonya Park dan diangguki oleh Jihoon.

.

pemuda mungil itu menuju meja belajarnya,
duduk disana sembari memperhatikan beberapa buku pelajaran yang akan dipakai nya untuk ujian lusa nanti.

Buku-buku itu memang berada dihadapannya,tapi pikirannya dilain tempat.

Jihoon mengusap wajahnya kasar lalu menumpukan kedua tangannya diatas meja sembari menangkup wajahnya yang tampak sendu sekarang ini.

"hhhhh....ada-ada saja kau Ssaem!!!!!"ucap Jihoon keras lalu mengusak rambutnya kasar.

"Jjinja!!!!bagamana aku belajar kalau begini?!!!!!"rengek Jihoon

"JIHOON SUDAH MALAM,JANGAN BERISIK"teriak eomma Jihoon dari lantai bawah.

"siapa yang sebenarnya berisik eoh?"monolog Jihoon

"kau keterlaluan Ssaem!!!huhhhh kenapa aku terus memikirkan mu?!!!"keluh Jihoon.

Jihoon menegakkan tubuhnya,menatap sendu kearah tulisan-tulisan tentang rumus-rumus yang menempel di dinding meja belajarnya.











"Benar,aku harus melupakanmu Ssaem"lirih Jihoon

.

Kring kring

"Jihoon-ah,kau siap?"tanya Daehwi.
hari Ujian pun datang dan mau tak mau Jihoon harus siap menghadapinya.

Ceklek

pintu kelas itu terbuka,menampilkan Yoon Ssaem yang berjalan melangkah kedalam dengan map coklat ditangan kirinya.

PLAK

tongkat kayu pria itu memukul meja yang juga terbuat dari kayu itu dengan keras,membuat telingan murid-murid merasa penging mendengarnya.

"Kumpulkan tas kalian didepan kelas sekarang juga dan ketua kelas,cepat kumpulkan semua ponsel mereka"ucap Yoon Ssaem dan semua murid pun bergerak dengan cepat.

"eittsss Justin!!!kau kenapa keluar?!"teriak Yoon Ssaem

siswa bernama Justin itupun menoleh kearah Guru nya itu.
"kata Ssaem kan didepan kelas,jadi aku mau menaruh nya disana"jawab Justin membuat teman-temannya terkikik melihat betapa polosnya Justin.

Yoon Ssaem menghela nafas sembari mengurut kepalanya yang rada pusing

PLAK

lagi,tongkat kayu itu memukul meja yang tak bersalah itu.
"cepat taruh disana"ucap Yoon Ssaem dan dituruti oleh Justin.

Semua sudah duduk dengan rapi,
lalu Yoon Ssaem pun bergerak ke meja paling depan diujung kanan,seperti ujian pada umumnya.membagikan kertas soal dan jawaban.

"Baiklah,waktu kalian 2 jam untuk menyelesaikan ujian hari ini,ya silahkan mengerjakan"ucap Yoon Ssaem dan semua murid pun fokus mengerjakan soal-soal itu.

tak terkecuali Jihoon,
pemuda manis itu terlihat berkutat dengan serius berusaha menjawab soal-soal yang ada di kertas itu.

"astaga,kenapa sulit sekali?!"keluh Jihoon rada berbisik.

Woojin yang sedang berjalan melewati koridor sekolah pun tanpa sadar melewati kelas Jihoon,
pemuda bergingsul itu berhenti didepan kelas dan mengamati pemuda mungil yang selalu menjadi perhatian selama ini.

Woojin terkekeh melihat Jihoon yang tampak sangat serius dengan ujiannya.
lalu tersenyum kecut saat sadar bahwa mereka sudah tidak melakukan bimbingan lagi.

.

"Waktu kalian tinggal 10 menit lagi,ayo cepat selesaikan tapi tetap harus teliti"ucap Yoon Ssaem,membuat semua murid yang ada dikelas itu bergerak semakin cepat.

waktu terus berjalan dan keringat Jihoon mengucur semakin banyak seiring waktu.

Kring Kring

semua murid menghela nafas,
ada yang bersyukur waktu sudah habis,
ada juga yang kecewa karena tak sempat menyelesaikan milik mereka.

"Baiklah,ayo semuanya kumpulkan kedepan"ucap Yoon Ssaem.

Jihoon maju kedepan setelah beberapa temannya sudah mengumpulkan lembar jawaban milik mereka.

Yoon Ssaem menatap tajam kearah Jihoon,membuat pemuda mungil itu gugup.

"kau tidak boleh mengecewakanku Park Jihoon.ingat! kalau kau gagal lagi,aku akan memanggil orang tuamu"ucap Yoon Ssaem dan Jihoon pun mengangguk kaku.

.

"KYAAAAAAA"jihoon berteriak

"yak!!!park Jihoon!!!berhenti berteriak,semua orang melihatmu"ucap Daehwi sembari menatap kesekeliling.

Jihoon tidak peduli,yang dikhawatirkannya sekarang hanyalah nilainya.
salahkan guru muda itu yang membuatnya tak fokus belajar semalam.

"bagaimana ini daehwi-yaaa?"rengek Jihoon

"sudahlah,aku yakin nilaimu pasti bagus"ucap Daehwi menenangkan dan Jihoon pun mengangguk percaya.





Tbc

gak kerasa ini udah chap.18
kayak nya ini sebentar lagi tamat :')

Votement juseyo
kisseu😚

Teacher (2park) (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang