5 -Save Me, Save You

2.7K 337 3
                                    

"Kamu ga kuliah?" Tanya nyokap saat gue masih bersantai di tempat tidur. Padahal setengah jam lagi udah memasuki jam kuliah.

"Ga dulu deh, ma. Lagi males."

Iya gimana ga males. Di sana nanti kan pasti gue ketemu Krystal, terus ketemu cowok songong tuh.

Nyokap gue tiba-tiba menghampiri gue dan dia merampas handphone yang gue pegang. "Ma!"

"Ga ada kata males. Kalau kamu ga kuliah hari ini, mama sita handphone sama laptop kamu!"

Gue mendengus dan mengacak rambut kasar, "Duh, iya-iya. Aku kuliah!"

Cuma butuh lima belas menit buat siap-siap, setelah selesai dengan kaos polos di padu blue jeans dan snekears putih, akhirnya gue udah siap buat berangkat.

Dan selama perjalanan, gue ga berhenti mikirin Lay. Sial, ini pasti efek karena dia ngerusakin mobil gue kemarin. Makanya kebawa terus pas perjalanan.

Sampe di tempat, gue buru-buru keluar dan berniat untuk ke kelas. Tapi baru aja keluar dari parkiran, gue merasa ada yang aneh.

Gue terdiam beberapa detik lalu menepuk jidat, "Handphone gue ketinggalan di mobil!"

Gue cepat-cepat balik ke parkiran buat ambil handphone gue.

"Astaga, untung gue inget!" Ucap gue sambil berjalan dan memperhatikan handphone gue.

TIN!!

Tepat saat bunyi klakson yang keras terdengar, saat itu juga badan gue merasa terhempas(?)

Gue pikir gue bakal ketabrak, tapi ternyata ada seseorang yang tiba-tiba mencengkram dan menarik lengan gue.

Dan ternyata itu Lay!

Dia melihat ke arah mobil yang tadi hampir nabrak gue, sementara gue menatap dia dengan tatapan polos.

Ada dua hal yang gue pikirin sekarang. Pertama, kenapa dia mau nyelamatin gue padahal dia ngeselin banget kemaren. Dan yang kedua, kenapa dia ganteng banget sekarang!

Lay berdecak dan menunduk untuk melihat kondisi gue, "Lo ga apa?"

Gue mengangguk, cukup lama posisi kita berdekatan sampai akhirnya Lay sadar dan dia mendorong gue pelan.

"Lain kali lo harus hati-hati. Coba kalau ga ada gue tadi, udah ketabrak kali lo!"

"Thanks." Hanya satu kata itu yang berhasil keluar dari sekian banyak kata yang akan gue ucapkan.

Lay berdehem, dia lalu melirik ke arah handphone gue dan langsung mengambil nya dengan se-enak jidat.

"Eh, balikin!"

Lay mengangkat handphone gue tinggi-tinggi. Sial, mentang-mentang dia lebih tinggi dari gue!

"Lo mau gue tanggung jawab atas mobil lo ga?"

Seketika gue berhenti untuk mengambil handphone gue dan mengangguk.

Lagi-lagi dia keluarin senyum andalan nya. Lalu tiba-tiba Lay mengenggam tangan gue yang membuat gue reflek terkejut.

"Jari mana yang lo pake buat fingerprint nya?"

Gue menelan ludah gugup, ini pertama kali nya tangan gue di pegang cowok selain bokap gue!

"Oi, gercep!" Ucap Lay yang membuat gue sadar. Gue lalu melepaskan genggaman nya dengan kasar dan tanpa berkata-kata menempelkan telunjuk ke sensor fingerprint.

Entah apa yang Lay buka, tetapi setiap gue mau ngintip dia selalu menghindar.

"Jadi nama lo Gayeon." Gumam Lay dengan tetap mempertahankan senyuman sinis nya.

Setelah merasa selesai, Lay mengembalikan handphone gue. "Nih, udah gue kasih kontak LINE gue."

Setelah itu Lay pergi meninggalkan gue. Gue yang penasaran cepat-cepat melihat isi LINE gue.

MyBaby💞

09:23

Gayeon: test.

"My baby?!" Pekik gue ga percaya dengan nama yang tertera di layar hp gue. Gue lalu menatap Lay yang makin menjauh.

Shit!

---

Di saat dosen lagi menjelaskan di depan, gue merasakan ada seseorang yang mencolek lengan gue.

Dan ternyata itu Krystal, dia menyodorkan selembar kertas ke gue.

Habis ini ikut gue ke ruangan kemaren, ada yang mau gue jelasin.

"Ok, sekian materi dari saya. Tolong tugas dari saya hari ini di kumpulkan minggu depan ya!"

Dosen bernama Mr. Joshua itu keluar. Di saat itu juga Krystal berdiri dan mendahului gue.

"Oi, Gayeon!"

Gue menoleh, "Ngantin yuk?" Ajak Irene bersama teman nya, Wendy.

"Hmm, kalian duluan deh. Gue ada urusan."

Wendy melirik tempat duduk Krystal, "Jangan-jangan urusan ama Krystal?"

Irene membuat ekspresi terkejut, "Ish, gue omongin ya. Jangan suka berurusan sama Krystal deh. Dia LGBT, ntar kalau dia suka sama lo gimana?" Ucap Irene dengan suara pelan.

"Haha, ga bakal kok. Udah ya, gue duluan!"

Gue menuju ke ruangan kemaren, dan di sana udah ada Krystal yang duduk sambil memandang keluar jendela.

"Krys!"

Gue menghampiri dia, Krystal tersenyum dan agak menjauh dari gue.

"Lo kenapa?"

"Ga apa." Jawab Krystal singkat.

Sempat hening beberapa saat sampai akhirnya Krystal bersuara lagi.

"Lo tau kan kalau gue ga bisa deket-deket lo, lo tau sendiri kan gue ini suka nya sama cewek bukan sama cowok?"

Mata gue membulat, "Jadi, yang di bilang Jessica kemaren, bener?!"

"Hmm, dan tujuan gue manggil lo ke sini ya mau ngomongin itu."

"Setelah lo tau ini, terserah lo masih mau temenan sama gue atau ga. Yang penting gue udah konfirmasi tentang omongan Jessica kemaren."

Krystal menepuk pundak gue sebelum dia berbalik.

"Krys!"

Krystal berhenti melangkah, "Gue mau kok temenan ama lo!"

"Juga, ayo kita buat lo jadi suka sama cowok!" Ucap gue yang berhasil membuat Krystal menoleh.

Change; Lay Zhang✔️ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang