Gayeon POV
Gue sekarang lagi duduk sendiri di taman yang ada di dalam tempat kuliah ini. Padahal setengah jam yang lalu harus nya gue udah pulang, tapi gue memilih buat tetap masih di sini.
Kata-kata Krystal masih terngiang di pikiran gue.
"Maaf, tapi gue lebih nyaman begini. Gue ga mau berubah sampe gue udah siap sepenuh nya."
Gue meneguk cola gue lagi dan kembali termenung. Atau lebih tepat nya bengong.
"Permisi.."
Gue menoleh, dan alangkah terkejut nya gue dengan siapa yang ada di depan gue ini.
LAH INI.. INI... COGAN-COGAN YANG KEMAREN!
LAH KOK.. KOK..
"Lo temen nya Krystal yang kemaren kan?"
Seseorang bermata sipit bertanya kepada gue. Gue hanya mengangguk sembari memegang erat kaleng soda gue.
"Oh iya, kita belum kenalan kan? Kenalin, gue Chen. Hehe." Ucapnya sambil tertawa yang bikin mata nya makin hilang.
GEMES! ><
"Gue Chanyeol, si tampan nomer 1 di sini. Chu~" Lanjut seseorang dengan tinggi badan yang menjulang sembari melakukan flying kiss.
"Byun Barabudin Baekhyun!"
"Xiumin."
"Suho."
"Kai hitam manis laik gula jawa. Ea"
"Kyungsoo."
"Sehun."
Setelah itu hening. Semua cowok-cowok disini pada ngelirik Lay yang masih menatap gue tanpa berkata apa-apa.
"Heh! Lo ga kenalin nama lo siapa?" Senggol Suho, Lay hanya tersenyum seperti biasa.
"Males ah, buang-buang tenaga sama suara aja."
Gue mendelik, Hell! Dia ngomong gitu lebih banyak habisin suara dan tenaga daripada cuma ucapin satu kata!
"Ehmm.. Jangan salah paham dulu ya. Dia hari ini kaya gitu soal nya lagi ga enak badan." Sahut Xiumin sambil nyengir.
"Siapa bilang gue ga enak badan? Gue sehat-sehat aja kok hari ini!"
Suho menjiwit pinggul Lay yang membuat pemilik nya mengaduh kesakitan, "Apaan sih?"
"Lo ga pulang?" Tanya Kai yang gue rasa berusaha mengalihkan pandangan gue dari Lay dan Suho yang lagi cekcok.
"Habisin ini dulu, hehe."Lay berhenti berdebat dengan Suho, "Ngeles, bilang aja lo nungguin gue kan?"
"Hah?"
Apa-apaan nih orang?
Lay tiba-tiba mendekati gue, dia merampas kaleng soda gue dan membuang nya ke sembarang arah, setelah itu dia menarik pergelangan tangan gue secara kasar.
"Gue duluan!"
Setelah itu dengan se-enak nya dia menarik gue. Walaupun gue udah ngeberontak, pegangan tangan Lay ke pergelangan tangan gue masih erat.
Sampe di parkiran akhirnya gue bisa ngelepas pegangan tangan Lay.
"Lo apa-apaan sih!" Omel gue sembari mengusap pergelangan tangan gue yang sedikit memerah.
Lay hanya melirik sekilas, "Anterin gue pulang!"
What?!
Pardon please? Anterin pulang?
"Lo pikir gue mbak-mbak Grabcar gitu?!" Ucap gue dengan nada suara yang naik satu oktaf.
Gila aja, udah se-enak nya buang soda gue, narik pergelangan tangan gue, dan sekarang minta anter pulang?
"Pokok nya anterin gue pulang, gue ga bawa mobil."
Lay berjalan ke arah mobil gue, "Ini kan mobil lo?"
Sial, pake dia tau segala mana mobil gue.
"Kenapa lo ga pesen taxi online aja sih? Kenapa harus gue yang anter lo?"
"Mahal. Udah, mana kunci mobil lo?" Lay merentangkan tangan nya ke gue.
"Enggak, gue aja yang nyetir!" Ucap gue dengan kesal. Mau nolak berkali-kali juga pasti bebal nih orang.
Gue mengambil kunci mobil dari tas, tapi lagi-lagi Lay dengan mudah nya merampas benda yang gue pegang.
"Kalau cewek cowok semobil, harus cowok nya yang nyetir!" Kata Lay sembari melempar kunci ke atas dan menangkap nya lagi.
Gue menghela nafas, sakarep mu mas.
Lay masuk terlebih dahulu ke mobil, sementara gue masih mengikat tali sepatu gue.
Saat gue udah ikat tali sepatu, tiba-tiba mobil gue udah jalan duluan.
"Lay!!!!"
---
"Ngambek?"
Gue mengabaikan pertanyaan Lay dan memilih menatapi layar hp gue.
Dan Lay lagi-lagi merampas hp gue untuk yang kedua kali nya.
"Balikin, goblok!"
"Makanya kalau orang tanya di jawab." Ucap Lay sambil sesekali menoleh ke arah gue. Dia lalu memasukan handphone gue ke saku jaket jeans nya.
"Menurut lo?"
"Lo marah."
"Yaudah, kalau udah tau jawaban nya sekarang balikin handphone gue!"
"Kalau gue gamau, gimana?" Ucap Lay sambil menaikan satu alis nya dan senyum sinis seperti biasa.
"Ih!! Kok ada sih cowok nyebelin kek lo!"
"Iya ada lah, ini bukti nya gue."
Gue berteriak kesal, sementara Lay tertawa terbahak-bahak.
"Gemesin."
Gue berhenti berteriak saat mendengar gumaman Lay tadi.
Gemesin?
"Barusan lo bilang apa?" Tanya gue memastikan bahwa apa yang gue dengar tadi bener atau salah.
"Apa?"
"Barusan lo tadi bilang sesuatu deh, coba ulangin tadi bilang apa?"
"Tadi bilang apa."
Ya allah :")
"Haiizz, maksud gue ulangin tadi waktu gue teriak lo ngomong apaan?"
"Tadi waktu gue teriak lo ngomong apaan?"
YA TUHAN! UDAHLAH BODO AMAT!
Gue berdecak dan memilih menatap jendela sekarang. Susah deh kalau ngomong sama orang yang udah bobrok dari janin.
"Lo gemesin."
Suara berat Lay membuat gue menoleh. Dia lalu mengerem mobil di pinggir jalan yang sekarang lagi sepi.
Lay menatap gue sambil tersenyum, tapi kali ini senyuman nya berbeda dari yang sebelum-sebelum nya.
"Tadi gue bilang kalau lo gemesin."
Sakarep mu mas: Terserah mu, mas.
Btw, untuk visual nya sesuai dengan imajinasi kalian aja ya. Hehe.
KAMU SEDANG MEMBACA
Change; Lay Zhang✔️ [END]
Fanfiction[17+] "You changed me, Gayeon!" -Lay. Lay si cowok brengsek ketemu sama Gayeon yang notabene nya cewek kasar plus petakilan? Mampus aja. SO MUCH Harsh Words ✖️Typo bertebaran ✖️Gaje, garing krik krik ✖️ © mchliexz -2018