Gayeon POV
"Jadi nginep ya?" Tanya Lay dari sebrang. Saat ini kita lagi video call.
"Iya, balik nya baru besok siang." Jawab gue sambil berjalan meninggalkan suasana yang lagi rame.
"Kok besok siang? Katanya pagi!"
"Kalau pagi ga bisa, kasihan bokap gue pagi-pagi harus nyetir."
"Kalau gitu gue susul ke sana aja, gimana?"
"Lo gila? Ga usah!"
"Emang kenapa? Salah kalau gue mau nyusul pacar gue di sana?"
"Bukan gitu, tapi kan gue cuma ga mau lo pulang-pergi sejauh ini."
"Gayeon!!" Panggil nyokap gue yang membuat gue menoleh. Dia lalu menghampiri gue dan menyapa Lay lewat video call gue sekarang.
"Kamu tadi kok tumben enggak mampir ke rumah?" Tanya nyokap gue.
"Iya tan, soal nya tadi aku pikir kalian buru-buru. Jadi ga mampir dulu, hehe."
"Oh gitu, enggak buru-buru kok. Harus nya kamu mampir dulu! Tante kangen tau sama kamu!"
"Hehe, iya tan besok mampir. Btw, kalau aku nyusul ke sana sekarang boleh ga?"
Gue melotot, sementara nyokap gue tersenyum senang.
"Boleh boleh, tante tunggu!"
"Jangan lah ma, kasihan tau Lay nanti pulang-pergi sejauh ini." Ucap gue.
"Kenapa? Kalau kamu khawatir Lay bakal kecapean, dia bisa ikut nginep di sini sama kita semalam. Toh di sini juga banyak kamar."
"Wah, boleh nginep tan?" Tanya Lay excited dari sebrang.
"Boleh lah, udah cepetan. Tante tunggu ya!"
Nyokap gue lalu pergi.
"Yaudah, gue tutup dulu ya. Mau siap-siap!"
"Eh tunggu!"
Lay menatap gue heran dari sebrang, "Apa?"
"Bener-bener ga apa nih kalau lo nyusul ke sini?"
"Justru gue malah khawatir kalau ga ketemu lo. Udah ya!"
Panggilan video tersebut mati.
Gue menghela nafas, yaudah biarin deh.
---
Saat kita lagi berkumpul bersama di meja makan, gue mendengar suara mobil yang datang.
"Itu pasti Lay, kamu hampirin deh." Ucap nyokap gue yang gue anggukin.
Gue turun dan melihat Lay yang lagi ngebuka bagasi nya.
"Lay!"
Lay mendongak dan tersenyum saat melihat gue. Dia lalu melambai dan menurunkan kopernya.
Dia menghampiri gue dan merentangkan kedua tangan nya.
"Apa?" Tanya gue pura-pura gatau.
"Peluk dong, kangen nih!"
Gue terkekeh dan masuk ke dalam pelukan nya. Lay mendekap gue seolah kita udah lama ga ketemu.
"Padahal baru gue tinggal beberapa jam, ya kali lo kangen banget kek gini."
"Entah, hari ini rasanya gue kangen banget pengen unyel-unyel lo."
Lay sedikit menjauh lalu mencubit kedua pipi gue.
"Sakit woy!" Ucap gue dan berusaha melepaskan kedua tangan Lay dari pipi gue.
Lay akhirnya melepaskan cubitan pipi nya.
"Udah ah, masuk yuk!"
Gue menarik Lay masuk. Setelah menaruh koper sementara di ruang tamu, gue mengajak Lay untuk ke ruang makan. Tempat keluarga besar gue lagi ngumpul.
"Wah, akhirnya calon menantu mama udah dateng!"
Semua yang di meja makan menoleh saat mendengar suara teriakan nyokap gue.
Astaga, mamak :")
"Wah, jadi ini pacar nya Gayeon?"
"Gayeon pinter ya cari pacar, pacar nya ganteng kaya artis Korea."
"Wah, boleh lah gue minta nama Instagram nya!"
Semua anggota keluarga gue pada komentar, dari om sampe ponakan gue juga ga luput untuk memberi komentar.
Lay tersenyum, "Widih, ada lesung nya!" Sahut saudara cewek gue.
"Iya, punya gue ini!" Jawab gue yang membuat semua nya tertawa.
Lay menatap gue sambil tetap tersenyum dan bergeleng kecil.
"Yaudah, ikut makan sini." Ajak bokap gue.
Setelah acara makan bersama dengan Lay yang selalu di hujani pertanyaan oleh seluruh keluarga gue, akhirnya kita bisa menikmati suasana tenang di depan kolam renang.
"Gue tadi nemuin Victoria." Ucap Lay memecahkan keheningan.
"Terus?"
"Dia sempat ngebujuk gue supaya mau pacaran sama dia dan ngeputusin lo. Dia mungkin pikir kalau gue bakal kemakan omongan nya, tapi gue enggak segoblok itu."
"Dan untuk kali ini gue yang tolak dia, gue juga udah peringatin dia buat jangan macem-macem." Lanjut Lay.
"Oh begitu, enggak ada hal lain?"
Lay bergeleng, lalu dia menidurkan kepala nya di atas paha gue.
"Nope."
"Bangun ih, nanti kalau ada yang liat gimana?" Ucap gue sambil berusaha menyingkirkan kepala nya dari atas paha gue.
"Gamau. Toh di sini sepi, yang lain juga pasti pada sibuk di dalem."
"Gue cuma mau istirahat sejenak setelah dua hari ini merasa kacau karena kehadiran Victoria." Ucap Lay.
Lay memejamkan mata nya. Memang dari wajah nya dia kelihatan cape banget sih.
"Emang kenapa?"
"Gue cuma takut kalau Victoria ngelakuin hal yang membahayakan lo. Karena gue tau, Victoria orang nya enggak main-main akan suatu hal."
"Sekali dia bilang iya, maka hal itu akan dia lakukan sampe dia berhasil. Gue takut kalau dia bertekad buat nyelakain lo, karena pasti dia bakal usahain segala hal agar rencana nya itu berhasil." Lanjut Lay.
"Lo bilang lo bakal jagain gue dengan cara apapun dan di manapun. Jadi kenapa lo harus takut?" Ucap gue sambil menatap wajah Lay.
Lay membuka mata nya, "Karena lo belum jadi milik gue seutuh nya, gue belum bisa jaga lo 24 jam."
"Sebenernya gue mau nyusul Kai untuk menikah. Tapi karena gue pikir kalau gue belum matang untuk membangun sebuah keluarga, gue pikir untuk mengundurkan niat itu."
"Lo mau kan nunggu gue sampe gue bener-bener matang dan udah selesai nyiapin semua nya?" Tanya Lay.
Gue tersenyum dan mengusap pelan rambut nya, "Pasti, gue ga terburu-buru buat hal itu kok. Itu masih terlalu dini buat kita. Mending kita nikmati masa-masa pacaran dulu."
Gue lalu menangkup kedua pipi Lay, "Ga usah pikirin hal kaya gituan. Gue masih gamau jadi mama muda!"
Lay terkekeh, begitupun juga gue.
Detik selanjut nya gue mendekatkan wajah gue dan mencium bibir Lay.
KAMU SEDANG MEMBACA
Change; Lay Zhang✔️ [END]
Fanfic[17+] "You changed me, Gayeon!" -Lay. Lay si cowok brengsek ketemu sama Gayeon yang notabene nya cewek kasar plus petakilan? Mampus aja. SO MUCH Harsh Words ✖️Typo bertebaran ✖️Gaje, garing krik krik ✖️ © mchliexz -2018