21 -Mine

2.5K 283 8
                                    

-mature-

Gayeon POV

"Oh, jadi ini pacar kamu, Lay?"

"Namanya Kim Gayeon?"

Lay hanya mengangguk santai, sementara gue cuma cengar-cengir saat kedua orang di depan gue ini menatap gue dari atas kebawah.

Gila aja, Lay pagi-pagi dateng ke rumah gue jemput cuma buat ngenalin gue sama bokap nyokap nya!

Mana gue baru bangun tidur, mandi juga mode cepat. Gue ga yakin dengan penampilan gue saat ini di depan mereka.

"Welcome to our family, sayang!"

Gue terkejut saat nyokap nya Lay barusan bilang begitu. Padahal tadi dia yang ngelihatin gue dengan tatapan dingin.

"Ayo kapan-kapan kita shopping bareng!"

"I-iya tan."

Wanita ini beralih ke anak nya. Dia menepuk pundak Lay, "Kamu udah ada prioritas sekarang, jadi jangan main-main ya."

"Iya ma, tenang aja." Ucap Lay yang membuat wanita berparas cantik di depan gue ini tersenyum manis, bahkan lesung pipi nya juga terlihat.

Hmm, jadi lesung itu bawaan dari mama nya toh.

Setelah acara sarapan selesai, kedua orang tua Lay pamit untuk pergi bekerja.

"Kalau kamu mau main aman, ambil aja punya papa di laci kerja." Bisik bokap nya Lay yang masih bisa gue denger.

Anjay, bokap macam apa itu.

Lay hanya memberi jempol ke ayah nya. Setelah nya lelaki itu menepuk pundak anak nya dan beralih ke gue.

"Saya duluan ya, sehat-sehat terus ya kamu. Sampai ketemu nanti."

Mereka masuk ke dalam mobil dan berlalu, sementara gue menghela nafas lega.

Deg-degeun oy ketemu camer. Mana camernya cantik ganteng banget lagi. Tiba-tiba gue down, ngerasa ga cocok aja jadi bagian dari keluarga mereka.

Ya gue kan cuma remahan kerupuk :((

PUK!

"Apaan sih woy!" Bentak gue saat Lay tiba-tiba nepuk jidat gue.

"Ya lo sih bengong. Ga baik tau pagi-pagi bengong kek gitu!"

Gue melepaskan telapak tangan Lay yang masih menempel di jidat gue.

"Serah gue lah mau bengong atau ga!"

"Ck, emang lo mikirin apaan sih?"

Gue menghadap ke Lay, "Mikir kenapa lo jadi nya jelek nan bobrok kek gini. Padahal bokap nyokap lo kek artis hollywood gitu."

"Halah, modelan kek gue di bilang jelek sama bobrok. Hati-hati nyesel lo!" Lay terkekeh.

"Mana ada nyesel, memang kenyataan."

Lay tersenyum sembari menghela nafas, dia sempat tengok kanan-kiri sebelum kembali menatap gue lagi.

Tiba-tiba dia mengangkat tubuh gue yang membuat gue reflek mengalungkan kedua tangan di lehernya. Posisi gue mirip Koala sama pohon nya sekarang.

"Setelah ini pasti lo nyesel bilang gue bobrok."

Setelah itu dia langsung mencium bibir gue perlahan. Gue tersenyum dan dengan pelan tapi pasti membalas ciuman nya juga.

Dan yang ga gue kira, Lay mencium gue sambil berjalan masuk ke dalam rumah.

Gue menekan tengkuk Lay agar ciuman nya makin dalam. Setelah itu dia menjatuhkan tubuh gue ke atas sofa di dalam ruang tamu.

Lay beberapa kali mengecap bibir gue. Setelah itu dia menjauhkan wajah nya.

Dengan nafas yang memburu, ia berbisik di telinga kiri gue.

"Orang bobrok ini bakal cium lo sampe lo kehabisan nafas dan minta lebih."

Gue melotot, Lay mengigit telinga gue kecil yang membuat gue mengerang.

NO NO, GA BOLEH!

"Lo inget kan janji kita. Ga boleh lebih dari sebuah ciuman?" Ucap gue takut-takut.

Ini kenapa aura nya Lay tiba-tiba jadi menakutkan kek gini?!

Setelah nya, gue mendengar deruan nafas di telinga gue lalu di susul dengan sebuah decakan.

"Shit, padahal gue pengen tempur lo hari ini."

Lay menjauh kan wajah nya. Dengan kedua tangan di kedua sisi kepala gue, dia menatap gue lalu mengecup bibir gue sekilas.

"Kalau gitu gue bakal dengan sabar menunggu sampai akhirnya kita bener-bener resmi dan sah nanti."

Fiuhhh

"Good boy." Kata gue dengan perasaan yang udah lega. Gue takut kalau Lay bakal bener-bener nyentuh gue lebih.

Selain karena itu haram, gue juga masih belum siap dan takut akan hal itu.

Dan untung nya, Lay pengertian akan hal itu.

Handphone gue berdering, gue segera merogoh kantung celana jeans gue. Tapi karena posisi Lay masih menindihi gue jadi agak susah buat ambil nya.

"Minggir dong."

"Gamau."

Gue mendengus dan akhirnya handphone berhasil keluar dari kantung gue.

Mommy❤ is calling..

"Ha-"

"Cepet pulang gih, papa sekarang lagi di rumah."

WHAT?!

---

Gayeon POV

Perasaan gugup yang tadi gue rasakan sekarang berpindah ke Lay.

Saat gue kasih tau kalau bokap gue dateng dari Korea, muka dia langsung pucet.

Dan sekarang, Lay mencengkram erat setir mobil dengan kedua tangan nya. Walaupun muka dia datar, tapi gue tau kalau dia lagi nervous.

Gue mengenggam salah satu tangan nya, Lay lalu melirik ke arah tangan nya yang gue genggam.

"Sans, bokap gue orang nya baik kok."

Lay memaksakan senyum kecut nya.

Lay memakirkan mobil nya saat kita sudah sampai di rumah gue. Dia sempat tarik-keluarin nafas sebelum akhirnya memilih keluar.

Gue membuka pintu. Dan tepat di ruang tamu, ada sosok lelaki yang gue rindukan selama setahun ini.

"Appa!"

Lelaki itu menoleh, senyum nya terukir saat melihat gue memanggil nama nya.

Dia memeluk gue erat dan menepuk pungggung gue berkali-kali.

"Padahal cuma Appa tinggal setahun, tapi kelihatan nya kamu sudah banyak berubah."

Gue melepas pelukan tersebut dan nyengir, "Appa juga makin ke sini makin ganteng, hehe."

Yang gue puji hanya terkekeh. Dia lalu beralih ke Lay yang masih setia berada di belakang gue.

"Kamu pacar nya Gayeon?"

"Iya om, perkenalkan nama saya Lay." Ucap Lay sambil sedikit membungkuk.

Bokap gue ngelepasin pelukan nya dan beralih ke Lay. "Yakin mau jadi pacar nya Gayeon?"

"Yakin om. Saya juga janji bakal jagain dan ga pernah ngecewain Gayeon."

Gue dan mama cekikikan saat ngelihat wajah tegang nya si Lay.

"To the point sekali kamu, saya suka."

Bokap gue tersenyum, sementara gue melihat raut wajah Lay yang berubah menjadi lebih tenang.

Hari ini akhirnya kita berdua bisa bernafas lega. Itu karena kita udah dapet restu dari kedua orang tua dengan mudah, serta orang tua kita yang ga minta syarat yang aneh-aneh.

Dan semoga aja hubungan ini bisa bertahan lama.

Change; Lay Zhang✔️ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang