Change; Lay Zhang✔️ [END]

10- Problem

Gayeon POV

"Dia udah dua hari ga keluar kamar, pintu kamar nya juga di kunci. Tante takut ada apa-apa, jadi tolong ya." Ucap nyokap nya Krystal ke Kai. Setelah itu dia memilih pergi.

Kai lalu mengetuk pintu kamar Krystal, "Krys, ini gue!" Teriak Kai.

"Mau apa lo? Pulang aja!" Sahut Krystal.

"Jangan gitu dong, Krys. Kita butuh bicara!" Sahut gue.

Ga ada jawaban dari Krystal, tapi pintu kamar nya kebuka.

Kelihatan Krystal dengan rambut berantakan dan wajah kurang tidurnya.

"Lo mau ngomong apalagi?" Tanya Krystal lesuh.

"Lo kenapa ga masuk? Lo sakit?" Tanya Kai memotong jatah ngomong gue.

Krystal melirik dingin Kai, "Apa urusan nya ama lo? Lagian ngapain lo di sini?"

"Gue cuma mau ngelihat lo."

"Ngelihat gue? Ngapain? Lagian kata nya lo udah cape urusin masalah gue, jadi ngapain masih aja peduli sama keadaan gue?" Krystal mulai nyolot.

"Gue cuma takut lo ada apa-apa. Lagian kenapa sih ga kasih kita alasan lo ga masuk? Gue khawatir tau!"

"Oh, bahkan sekarang lo bilang khawatir. Emang apa alasan lo khawatir, lo siapa gue?"

Seketika rahang Kai mengeras.

"Lo goblok atau gimana? Gue khawatir sama lo karena gue sayang sama lo, Krys!"

Jawaban Kai berhasil membuat gue dan yang lain nya terkejut, begitupun juga dengan Krystal.

Dia sempat terkekeh, lalu kekehan nya berubah menjadi tawa yang membuat gue seketika merinding.

"Sayang? Ngaco!" Teriak Krystal sambil masuk kembali ke dalam kamar, ga lupa dia ngebanting pintu keras-keras.

Kai hanya menutup mata lalu menunduk. Sementara gue melihat Kai, "Lo.. serius?"

Kai ga ngejawab, dia cuma berdecak kesal sembari mengumpat kasar lalu pergi meninggalkan sejuta pertanyaan ke gue.

"Kalian bisa jelasin?" Tanya gue ke delapan cogan di belakang gue.

Lay hanya menatap dingin gue sebelum akhirnya memutuskan menyusul Kai ke bawah.

Gue menatap mereka secara bergiliran, "Kai suka sama Krystal?"

Mereka sempat lirik-lirikan, bahkan Baekhyun yang biasanya banyak bacot kali ini memilih diam dan mengigit bibirnya.

Suho akhirnya menghela nafas, dia lalu angkat bicara.

"Kai dan Krystal, mereka itu sebenarnya udah pacaran sejak lama."

---

Lay POV

Gue menghampiri Kai yang duduk di kursi dekat rumah kediaman Krystal.

Gue merogoh dan mengeluarkan sekotak rokok beserta korek api nya. Kai mengambil rokok dan korek api tersebut lalu mulai menyalakan sebatang rokok. Menghisap lalu menghembuskan asap rokok secara perlahan.

"Dia cuma butuh waktu, Kai." Ucap gue setelah ikut menyalakan sebatang rokok.

"Gue udah kasih waktu dia setahun, Lay. Gue bahkan udah ngejelasin dan kasih kode-kode ke dia. Tapi lihat? Dia masih aja ga ingat apa-apa."

"Dia justru makin ngerusak mental nya." Ucap Kai dengan senyum ketir nya.

Gue menepuk pundak Kai dua kali, "Percaya gue, Krystal bakal ingat semua nya kok setelah ini."

"Gue percaya itu, percaya banget. Tapi kapan keajaiban itu dateng?" Kai berucap dengan nada frustasi, "Bahkan kuping gue udah panas aja saat denger dia di bully gegara LGBT!"

"Kalau panas ya kasih es batu lah."

"Shut up!" Teriak Kai yang membuat gue terkekeh.

Gue menghisap rokok gue dalam-dalam sembari melihat ke langit. Dan saat itu juga wajah Gayeon terlintas di pikiran gue.

"Gue rasa lo bisa mintol ke Gayeon." Ucap gue tanpa memikirkan nya terlebih dahulu.

"Gayeon?" Kai menoleh, "Cewek yang lo sukain tuh?"

"Haha, bangsat. Gue kan udah bilang kalau gue ga bakal suka sama cewek sampe trauma gue yang dulu ilang!"

"Kalau gitu Gayeon bisa juga dong nyembuhin lo?" Kai menyeringai, "Gue rasa Gayeon cewek yang pas buat lo, Lay. Dia ga sama kaya cewek-cewek lain."

"Ada bukti apa lo sampe berani ngomong gitu?"

"Entah, feeling aja. Lo tau kan kalau apa yang gue perkirakan selalu benar pada akhirnya?"

Kai berdiri, dia membuang putung rokok nya dan menginjak nya.

"Kalau lo merasa Gayeon orang yang tepat buat lo dan Krystal. Maka mulai sekarang lo harus baik-baik ke dia supaya dia bisa ngebantui lo berdua."

"Karena feeling gue tentang Gayeon kuat. Dia memang dateng buat kalian berdua, terutama buat lo."