26- Open Your Mind

1.9K 250 4
                                    

Author POV

Lay masih di dalam mobil, memperhatikan café tempat dia bakal bertemu dengan Victoria lagi.

Setelah yakin, akhirnya dia keluar dari mobil. Dengan langkah berat dia masuk ke dalam café tersebut.

Dia dapat melihat Jessica yang melambai ke arah nya, di depan nya ada cewek yang duduk mempunggungi Lay.

Lay mendekat, makin dekat, dan akhirnya.

"Hai."

Serasa jantung nya berdetak lebih cepat, Lay ga nyapa balik sapaan Victoria tersebut.

Victoria tersenyum dan mengisyaratkan Lay untuk duduk di depan nya.

"Kalau gitu gue tinggal deh, ga mau jadi obat nyamuk." Ucap Jessica lalu meninggalkan Lay dan Victoria berdua.

Selepas itu, Victoria menatap Lay dari atas dan bawah. Rambut yang di pomade sehingga menampilkan jidat nya, kaos putih dengan luaran kemeja berwarna hitam.

Benar-benar berbeda dengan Lay yang dia kenal di SMA. Bahkan kali ini dia lebih ganteng daripada waktu reuni beberapa tahun yang lalu.

"You look more hot, Lay." Ucap Victoria pelan sambil bersandar di kursi.

Lay yang sedari tadi berusaha mengontrol detak jantung nya yang berdetak lebih cepat dan cepat akhirnya menjawab, "I know."

Lay berusaha mengontrol emosi dan keadaan hati nya sekarang, di otak nya sekarang sedang mengingat tentang Gayeon dan Gayeon.

"Jadi, apa kabar? Baik setelah menolak gue beberapa tahun yang lalu?"

"Lebih baik dari yang lo kira. Gue juga udah nemuin cewek yang terima gue apa adanya." Jawab Lay percaya diri.

"Sure? Bukan karena penampilan lo sekarang? Kok lo bisa percaya?"

"Feeling gue selalu betul kepada seseorang."

"Gue ga yakin deh, emang dia udah tau lo dulu gimana?" Tanya Victoria sambil menopang dagu nya.

"Lagian cewek jaman sekarang mana sih yang ga pandang fisik. Gue jamin dia cuma mau sama lo karena lo good looking dan mungkin sekarang jadi primadona di tempat kampus."

"Lay, cewek yang lo pacarin sekarang tuh fake. Lebih baik lo sama gue aja, gue kan udah tau gimana keadaan lo dulu. Kita juga udah kenal lama, jadi kita udah tau satu sama lain." Lanjut Victoria.

"Gue minta maaf kalau dulu gue tolak mentah-mentah lo karena penampilan. Gue kapok. Sekarang gue udah ga peduli dengan ganteng enggak nya orang itu, gue cuma butuh orang yang tulus kek lo sekarang." Tambah Victoria.

"Sure?" Tanya Lay sambil mengangkat satu alisnya.

"I'm serious."

"Kalau gitu mau gue kenalin sama temen gue? Dia ganteng, tulus, kaya juga. Cocok kan buat lo?" Ucap Lay lalu merogoh saku nya dan mengeluarkan handphone nya.

"Enggak! Gue cuma mau nya sama lo!"

"Kenapa harus gue? Banyak kan cowok tulus di luar sana."

"Tapi hati gue mengatakan kalau cowok itu harus lo." Ucap Victoria menyakinkan.

"Kenapa hati lo berkata seperti itu setelah gue udah punya cewek lain?!"

"Lo pikir gue masih polos kaya dulu? Lo pikir gue bakal tertipu dengan omongan lo tadi?" Ucap Lay dingin.

Dia lalu mendekatkan wajah nya ke Victoria, membuat Victoria menelan ludah gugup.

"Jangan coba-coba buat hancurin hubungan gue, atau lo bakal terima akibat nya."

"Gue ga mau punya hubungan sama cewek matre kek lo!" Lanjut Lay yang membuat Victoria membeku.

"Jaga omongan lo! Jangan mentang-mentang lo udah berubah lalu lo bisa menghina gue kaya gini!"

"Gue berubah juga gara-gara lo. Gue berubah menjadi cowok brengsek juga gara-gara lo!"

"Tapi, cewek yang jadi pacar gue sekarang, dia lah yang merubah gue menjadi sosok gue yang sebenarnya." Lanjut Lay.

Lay menjauh, dia lalu berdiri dari duduk nya.

"Sekali lagi jangan coba-coba buat hancurin hubungan gue. Semakin lo berusaha, maka semakin besar juga usaha gue untuk melindungi cewek gue."

Lay berlalu, meninggalkan Victoria yang mengepalkan tangan nya di bawah meja.

"Shit!" Umpat nya sebelum dia menunduk.

"Bodoh, harus nya gue ga usah ketemu dia kalau tau gue bakal di jatuhin kek gini." Gumam Victoria, lalu terkekeh.

"Buat apa juga gue ngerayu dia di saat gue tau dia udah punya cewek. Kenapa gue lebih milih ngejar-ngejar dia daripada kenalan sama cowok yang lebih keren daripada dia?"

"Lay, lo bener-bener buat gue gila." Ucap Victoria dengan pelan.

Dia merogoh tas nya dan mengambil handphone nya, mencari kontak seseorang di sana.

"Jess, gue batalin semua nya. Batalin rencana lo juga buat ngecelakain Gayeon."

"Kenapa? Masa lo udah nyerah sih!"

"Gue rasa, gue ga pantes buat ngelakuin hal itu. Jadi mending sekarang lo balik. Gue bakal traktir lo buat minum hari ini."

"Yaudah, lo pergi dulu aja. Nanti gue susul."

Sambungan telepon mati, Jessica yang sedari tadi mengikuti mobil milik keluarga Gayeon langsung memutar balik setir.

Change; Lay Zhang✔️ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang