~Dia tau kamu berjuang, dia juga tau kamu mencintai dengan tulus. Tapi sayang, dia tidak peduli. Jadi, jangan terlalu berharap lebih! Usahamu hanyalah sia-sia~
****
Bel tanda masuk sudah berbuyi beberapa menit yang lalu, namun koridor SMA Golden masih ramai dipadati oleh siswa berseragam putih dengan bawahan kotak-kotak warna biru. Keramaian tepat di depan kelas X IPS. Yang menjadi pusat di sana adalah Natly, cewek itu tengah membagikan undangan pesta ulang tahunnya. Bukan rahasia publik lagi kalau Natly adalah cucu dari pemilik sekolah SMA Golden, jadi dia sudah cukup terkenal meski masih menyandang setatus murid baru.
Seorang Cewek bertubuh mungil baru saja datang, ia nampak sedikit berbeda dari lainnya. Dia terlihat bingung tapi wajah polosnya itu terlihat sangat menggemaskan apalagi ketika kedua kelopak matanya berkedip.
"Permisi, Grave mau lewat," ucapannya tak didengar oleh para murid yang masih berdesakan di sana. Lalu dia berjinjit untuk melihat siapa yang ada dibalik kerumunan ini. Tubuhnya yang mungil tidak mampu melihat apa yang tengah orang-orang rebutan, ia mendesah pelan karna sudah berjinjit saja tetap tidak bisa lihat apa-apa.
Kedatangan seorang guru membuat para murid tadi bubar dalam sekejap. Mereka masuk ke kelas masing-masing termasuk Gravity.
Guru berwajah garang tadi masuk ke kelas IPS 3.
"Selamat pagi semua," sapa seorang guru perempuan berumur sekitar 30 tahunan, berkacamata bulat dengan tubuh yang tidak terlalu gemuk."Pagi bu...." jawab mereka serempak.
"Lo kenapa nggak pake seragam?" Tanya Alan pada Gravity.
"Grave lupa,"
"Aneh."
"Grave nggak aneh, ya! Lupa itu manusiawi!" Pekik Gravity.
"Kalian berdua kenapa ribut!" Gravity dan Alan tersentak, mereka mematung di tempatnya.
"Kamu!" Tatapan nyalang itu diberikan untuk Gravity. "Kenapa pakai seragam SMP?!"
"Grave lupa ibu."
"Lupa?! Alasan yang nggak masuk akal."
"IQ ibu terlalu rendah berarti." Batin Gravity.
"Untuk siapa saja, bukan hanya Gravity, saya harap setiap jam pelajaran geografi kalau kalian tidak pakai seragam yang sesuai akan ada hukuman dari saya, mengerti?!"
"Mengerti bu...." sahut semuanya.
"Dan kamu Gravity, kali ini saya maaf kan. Tapi lain kali jangan harap."
"Dasar galak, Grave enggak suka." Gumam Gravity.
"Elo si Grave," kini Natly berucap.
"Grave kenapa?"
"Nggak jadi."
"Natly undangan pesta buat Grave mana?"
"Oh iya lupa," Natly merogoh tas nya. "Ini buat lo, jangan lupa nanti malam ya."
"Okey, Natly mau kado apa?"
"Terserah lo aja Grave, masa mau ngasih kado tanya dulu sih." Cibir Natly.
"Ya enggak apa-apa dong, kan biar gampang Grave nyarinya."
"Yang terpenting lo dateng, itu aja udah cukup."
****
Rambut digerai dengan jepit rambut merah muda yang turut menghiasi, Gravity sudah siap untuk acara ulang tahun sahabatnya- Natly. Yang diadakan di cafe milik keluarganya. Usai berpamitan Gravity segera berangkat dengan diantar sopir pribadinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELANG [Open PO]
Teen FictionElfas yang kerap disapa el putra dari pasangan vibra dan vio,cowok tampan dengan sejuta pesona siapa yang tau jika el yang selalu bersikap ramah dan mudah berbaur ternyata pengidap depresi (self injury) sejak usia 15th,hidupnya tergantung obat dan c...