Elang 10

46K 3.4K 301
                                    

~Jangan pernah merasa sendiri, mencintai diri sendiri memang lebih sulit dari pada mencintai orang lain. Mari kita mengakui hal ini.~

****

El sedang sibuk menyiapkan buku pelajaran untuk hari ini. Setiap pagi El memang tidak pernah absen, sebelum ke sekolah dirinya menyempatakan untuk belajar lagi, meskipun sudah semalaman berkutat dengan buku dia sama sekali tidak bosan kalau untuk urusan belajar, ditambah lagi sebentar lagi ulangan, El menyiapkan jauh-jauh hari.

El memang berbeda dengan Al yang setiap harinya hanya malas-malasan, disaat El sudah rapi, Al justru masih tidur nyenyak, semalam Al  tidur di kamar El dengan alasan kasurnya jebol. Gimana nggak jebol, kalau setiap hari Ak jingkrak-jingkrak kesetanan diatas kasur sambil memutar musik rok kesukaannya.

Meskipun begitu El tidak masalah selama adiknya itu bahagia kenapa nggak.
El juga termasuk sosok kakak yang baik hati karna setiap kali al punya banyak tugas dan PR segunung El selalu membantu tanpa di minta pun.

Gubrak.

El terjingkat mendengar suara dari arah belakang, sosok Al yang terjengkang dengan posisi kepala sudah membentur lantai dan kaki masih menggantung di tepi ranjang.

El menengok sekilas, lalu menyaut tas punggungnya untuk segera berangkat. Bukanya El tidak peduli, tapi tidak ada gunanya nolongin Al, sudah jatuh kejengkang gitu tapi masih ngorok.

El memilih keluar untuk menuju ruang makan. Ia disambut hangat oleh kedua orangtuanya.

"El nggak sarapan?" Tanya vio saat melihat El hanya minum segelas susu, tanpa melirik nasi goreng buatanya.

"Enggak mah, sarapan disekolah aja, udah terlat."

"Tumben. masih jam segini kok telat, sarapan dulu hargai mama yang udah capek-capek masak." Ucap vibra.

"Ini bawa bekal aja kalau nggak keburu. Hati-hati jangan ngebut pakek motornya." Vio menyodorkan Tupperware berisi nasi goreng.

"Mama udah baikan?"

"Udah kok,"

El manggut-manggut, kemudian ia membungkuk untuk mencium punggung tangan Vio, setelah itu Vibra.

"Aku pamit, pa, ma."

"Hati-hati ya, nak."

****

"Al kamu baru bangun?!" Pekik Vio.

"Heheh iya mah. Tapi tenang Al tetep sekolah kok. Mama nggak boleh teriak-teriak baru lahiran entar Nada sama Melody masuk perut lagi mau?" Ujar Al santai, dirinya baru bangun dengan membawa seragam sekolah dan tas, juga handuk kecil yang bertengger di pundaknya.

"Bocah gemblung." Celetuk Vibra.

"Komuk gitu mau sekolah. Nakut-nakutin cewek, Al." Tambah Vio.

"Nggak usah ngehujat anak sendiri pah, mah. Mau mandi atau nggak Al tetep ganteng. Cowok itu nggak perlu kelihatan keren kalau menurut Al, yang penting bisa buat cewek nyaman dan bahagia kalau didekat kita, ciahh bener nggak pah?"

"Yawloh punya anak kok setresnya nggak ketulungan. Terserah lah," Vibra mengusap dada.

"Udah ah aku mau berangkat keburu ditinggal es batu."

"Kamu beneran nggak mandi?!"

"Nanti mandi disekolah mamaku sayang. Dadah lope yu." Ucap Al dengan memberi ciuman jarak jauh.

ELANG [Open PO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang