Elang 14

42.4K 3.1K 246
                                    

~kamu dingin, cuek, dan judes. Tapi karna udah nyaman, tetap aja aku sayang~

****

Satu minggu berlalu, El sudah pulih dan kembali beraktifitas seperti biasanya. Ia juga sudah kembali sekolah sejak lima hari yang lalu.
Sore ini El disibukkan oleh tugas-tugas sekolah yang sempat tertinggal akibat beberapa minggu lalu tidak sekolah. Tapi, bukan hal sulit bagi El yang memiliki otak cerdas. Tidak butuh waktu lama tugas-tugasnya selesai, ia membereskan buku dan meletakkan di rak buku.

Suara ketukan pintu terdengar memekik telinga, belum sempat El membukaan pintu. Sosok saudara kembarnya muncul dengan menggendong Melody-  adik kecilnya.

"Nitip bentar, mama lagi mandiin Nada. Gue mau mandi," heboh Al lalu memberian Melody ke El.

Tanpa sepatah kata pun, El langsung membawa Melody ke pelukanya. Ia tersenyum simpul melihat adik kecilnya yang tersenyum kecil padanya.

"Cie bisa senyum. Es Balok sejak kapan bisa senyum." Goda Al.

"Buruan!"

"Santai kali ah, galak amat."

Sepeninggal Al, El turun untuk mencari udara segar di teras rumah. Ia menghampiri tukan kebon dirumahnya yang tengah menyirami taman bunga depan rumah.

"Eh den El, tumben keluar rumah. Udah sembuh den?" Sapa laki-laki paruh baya, bernama mang oji.

"Udah." Singkat El.

"Cantiknya neng Melody, mirip sama nyonya Vio ya,"

"Anaknya ya sama mang. Kalau mirip tetangga entar heboh." Gurau El.

Mang oji terkekeh. "Aden bisa aja."

Tin...Tin...

Suara klakson mobil berwarna putih masuk pelataran rumah. El sudah hapal siapa penghuni didalamnya. Siapa lagi kalau bukan Gravity.

"Kak El..." pekik Gravity, berlari menghampiri El.

Melody yang ada digendongan El langsung berkaca-kaca, sudut bibirnya tertarik kebawah karena terkejut akibat teriakan Gravity.

"Diem. Melody kaget!"

Gravity terkekeh. "Ya maap, hallo Ody maaf ya Kak, Grave ngagetin." Melody bergerak tak nyaman di gendongan El, ia sudah menangis kencang.

"El siniin Melodynya, mama udah selesai!" Pekik Vio di depan pintu.

"Yes. Untung tante Vio langsung datang," gumam Gravity.

"Kak El gendong Ody terus. Kapan gendong akunya."

"Sabar neng. tunggu nanti pas malam pertama." Timpal mang oji.

"Mang, emangnya kalau malam pertama digendong dulu ya nggak langsung di tubruk?" Tanya Gravity polos.

"Ya tergantung neng,"

"Tergantung gimana mang?"

"Ya pokoknya- "

"Eh Kenapa malah ngomongin itu sih, kan jadi ditinggal kak El. Udah dulu ya mang, besok aku tanya lagi dadah."

****

"Jadi kedatangan Grave kesini mau jalan sama kak El ke pasar malam, udah dari seminggu yang lalu kok rencananya. Boleh kan tante?"

"Boleh dong, asal pulangnya jangan terlalu kemalaman ya,"

"Siap tante," Gravity memberi hormat.
Aneh bukan? Jika biasanya sang cowok lah yang meminta ijin pada orang tua si cewek, jika mau pergi, tapi ini malah kebalikannnya.

ELANG [Open PO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang