"So you bring me here?"
"Hm."
"Why? Is there any reason for that?"
"Yes, of course."
"Apa?"
"Something you can't know right now."
"Yea yea whatever." kataku lalu membaringkan diriku di kasur.
"Kau boleh pergi jika kau mau. Aku sudah terbiasa sendirian kok." kataku dalam keadaan mata tertutup.
Dia tidak menjawab. Ah, aku tidak peduli. Aku hanya ingin tidur hari ini.
➖➖➖➖➖
Aku terbangun dari mimpi indahku. Tadi malam aku mimpi pergi ke padang bunga yang luas. Aku melihat bayangan seseorang disana,tapi aku tak peduli. Aku hanya peduli dengan keindahan yang kulihat.
Aku mengucek mataku. Aku menyadari sesuatu, Jisung masih disini. Ia masih tertidur.
Aku pun membangunkannya. Aku menyentil dahinya. Lucunya, ia segera terbangun. Ia mengucek-ngucek matanya.
"Morning." kataku sambil tersenyum.
Moodku memang benar-benar sedang baik saat ini.
"Umm? Pagi juga?" katanya dengan mata yang belum sepenuhnya terbuka.
"Kau mau menemaniku ke taman? Jika tidak mau tidak apa-apa kok." kataku lalu membuka pintu dan lalu keluar.
"Hei, tunggu aku." katanya sedikit berteriak.
Aku berlari agak cepat sambil menggandeng tanganya. Sampai di taman aku langsung menjatuhkan tubuhku dan Jisung ke tanah. Untung tidak ada orang, jadi aku tidak dikira gila. Masa bodoh dengan selang infusnya, mungkin terjatuh tadi saat aku berlari.
"Black?" panggilku.
"Huh? Black? Siapa itu? Apakah itu aku?" tanyanya lalu aku mengangguk.
"Iya, kau bisa memanggilku White mulai sekarang."
"Huh? Kenapa tiba-tiba sekali?"
"Tidak apa-apa. Hanya sedang dalam mood yang baik saja."
"Owh.. Oke. Tapi kau tau sesuatu? Black and White are really different."
"Tentu saja aku tau."
Tiba-tiba saja telingaku berdenging. Suara seseorang entah sapa terdengar di telingaku.
"Hitam dan Putih itu sangat berbeda, Tan."
"Arghhh, Jisung, tolong a- Arghhhhhh, tolong Jisung, please."
Dia langsung menggendongku ala bridal style dan memanggil dokter.
➖➖➖➖➖
Aku sudah tidak apa-apa. Sekarang ini dokter sedang berbicara dengan kakakku Jennie, kalau Jisung, ia pulang untuk mandi dan berganti baju.
"Hmm, sepertinya nona Tan butuh istirahat lebih. Mungkin ia baru bisa pulang 1 minggu lagi."
"APA?!"
"Dokter, tolonglah biarkan aku pulang hari ini. Please." kataku sambil membuat aegyo.
"Huh, kau itu barusan operasi." kata kak Jennie menggerutu.
"Ahhhhh,please. Dokter, pleaseeeee."
"Maaf nona, tapi anda tidak boleh pulang hari ini. Tapi mungkin anda bisa pulang lusa seperti yang saya katakan kemarin."
"Yeay, terima kasih dokter."
Tepat saat dokter keluar Jisung masuk.
"Kau tidak sekolah?"
"Hm?"
"Dia tidak sekolah, aku memintanya menjagamu. Aku dan Jennie ada urusan sebentar. " kata kak Jisoo lalu langsung pamit dan pergi.
"Jisung aku mau makan. Suapi aku."
"Hah? Kau kan bisa makan sendiri."
"Tidak mau! Aku maunya disuapi!"
"Huft, mana makanannya?"
Aku segera memberikan bubur dari rumah sakit. Jisung menyuapiku dengan telaten. Aku makan buburku sambil bermain ponsel.
"Kalo makan ya makan, jangan main ponsel."
"Ahh, iya iya."
Detik selanjutnya aku tersedak.
"Uhuk uhuk..."
Jisung segera mengambilkanku minum. Aku segera meminum air yang diberikan Jisung.
"Tuhkan, dibilangin ngeyel."
"Hhh, iya iya." kataku lalu mematikan ponselku.
➖➖➖➖➖
"Black?"
"Hm?"
"Anterin aku jalan-jalan dong. Cari angin."
"Hm." katanya lalu mematikan ponselnya.
Aku segera turun dari ranjang dan membawa kantong infusku.
"Gendong." kataku.
"Tidak mau, kau berat."
"Huweeeee😭😭" teriakku.
"Iya, iya. Sini."
Dia segera berjongkok. Aku naik ke atas punggungnya dan melingkarkan tanganku di lehernya.
Dia menggendongku di koridor rumah sakit. Karena lelah, aku akhirnya tertidur.
Author pov
"White?" panggil Jisung.
Tidak ada jawaban. Jisung mengira bahwa Tan sudah tertidur. Jisung segera membawa Tan kembali ke kamarnya.
TBC
Hi, sorry kalo misalnya aku updatenya agak lama. Tugasku menumpuk. Rencananya sih kemarin update tapi kemarin aku kecapean habis pulang dari liburan. So, aku update hari ini.
Need your vote guys. Thanks❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
memory | jisung
Fanfiction❝mengantarkanmu kembali ke masa lalu❞ ft. jisung nct first book.