another end

1K 92 13
                                    

Jisung pov

2023

Aku mengendarai mobilku menyusuri jalanan kota New York. Aku melewati Universitas Harvard, universitas letak Tan meninggal.

Mataku memindai seluruh sudut universitas. Mulai dari ujung timur hingga ujung barat. Pandanganku tertuju pada seorang wanita bertopi hitam putih. Dia tampak familiar.

Aku mengabaikannya dan melanjutkan perjalanan ku kembali ke hotel.

Jika kalian bertanya alasanku ada disini, aku sedang berlibur plus mengurus investasi dengan salah satu perusahaan disini. Aku berada disini hanya 1 minggu. Besok aku akan kembali ke negara asalku.

➖➖➖➖➖

Aku masuk ke dalam salah satu pesawat vip. Pesawat itu hanya bisa dipakai 2 orang sekali penerbangan.

Aku mendudukkan diriku di sofa. Kuhidupkan ponselku lalu kubuat menjadi airplane mode. Aku memakaikan earphone ke telingaku. Setelah itu aku menyetel lagu dengan volume tidak terlalu keras dan tidur.

Baru 5 menit aku tidur, seseorang sudah mengguncang badanku.

"Maaf tuan, ini seharusnya ruanganku. Aku yang memesan ruangan pertama." kata seorang wanita bertopi hitam.

Wanita itu tampak familiar.

"Nona, ini ruangan kedua. Ruangan pertama ada di sebelah, silahkan lewat sana." kataku sambil menujukkan pintu menuju ruangan kedua.

Dia nampak diam sejenak.

"Hhh, ternyata sudah lupa. Tak apa."

Aku mengernyitkan dahiku. Wanita itu akhirnya pergi, baru ia berjalan beberapa langkah aku sudah lebih dulu menahan lengannya.

Aku membalikkan tubuhnya dan melepaskan topi hitamnya.

"Aku tidak lupa kok." aku tersenyum lebar

"Kau tidak bingung atau mungkin bertanya?"

"Buat apa? Yang penting kan aku sudah menemukanmu."

Aku mengecup kedua matanya, hidungnya, dahinya, pipinya, dan terakhir aku melumat bibir manisnya.

Aku melepaskan pagutan bibir kita ketika dia mulai kehabisan nafas.

"Duduk." perintahku.

Dia duduk di tengah-tengah sofa. Aku segera meletakkan kepalaku di pahanya.

"Kau tau hari ini hari apa?" tanyaku.

"Hari sabtu."

"Tidak bukan begitu." kataku kesal.

"Hari kembalinya kau ke negara asalmu kan?"

"Arghhh, terserah lah terserah." aku berdecak kesal.

"Haha, hanya bercanda. Happy Birthday Black!" dia mencium dahiku.

Aku tersenyum lebar. Dia masih mengingatku ternyata.

"Aku merindukanmu, sangat."

"Too." senyumnya melebar.

"Kau berkencan dengan seseorang disana?" tanyaku.

"Iya, setiap hari aku harus berkencan dengan buku. Tidak enak kan?" dia mengerucutkan bibirnya.

"Haha." aku tertawa dan mendudukkan diriku.

Aku menarik dirinya agar duduk di atas pahaku. Aku menarik wajahnya agar menghadapku.

"Aku menyanyangimu, kau tau itu kan?"

"Tentu saja." setelahnya dia mencium bibirku lembut.

Bibir manisnya tak pernah berubah, masih semanis madu dan selembut kapas.















END

Hi, gimana ni cerita? Huhu, akhirnya end juga dalam satu bulan. Aku mau curhat sebentar, jadi guys besok aku bakal lomba dan lusa aku bakal lomba lagi. Aku deg deg an banget. Apalagi disana aku bakal ketemu sama gebetan😳, itu mendebarkan banget. Udah sih itu aja.

I'll happy if you voment.

Btw, jangan dihapus dari library, masih ada epilog.

Thanks❤️

memory | jisungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang