09::Makasih Kak::

18 5 0
                                    

Michell pergi ke kamarnya dan berbaring di kasurnya yang empuk,dia sangat lelah hari ini.Dia memejamkan matanya sejenak sambil mengingat kejadian tadi,setelah merasa cukup mengingatnya,ia langsumg membuka mata dan pergi ke kamar mandi. Ia mencuci wajahnya dan kembali ke tempat tidurnya untuk beristirahat.

Drrttt drrtt

Suara ponsel yang bergetar membuat Michell mengurungkan niatnya untuk tidur. Dia mengubah posisinya jadi bersandar di kepala tempat tidur. dia melihat nama yang tertera pada layar ponselnya dan tanpa pikir panjang ia menjawab panggilan tersebut.

"halo" sapa Michell dengan nada biasa

"lo sibuk gak?" tanya Diwan tak berbasa basi

"enggak sih kak,kenapa?" tanya Michell tersenyum

"Gue depan rumah lo" jawab Diwan diseberang yang membuat Michell bangun dan melihat ke luar lewat jendela kamarnya.

"Kakak ngapain disana?" Tanya Michell setengah teriak

"Sini aja,cerewet amat sih lo" kata Diwan yang langsung mematikan sambungan

Michell turun terburu-buru dan sambil merapikan rambutnya yang berantakan

"Kak Chell mau kemana?" Tanya Tasya yang melihat Michell terburu-buru

"Ke khayangan"jawab Michell asal yang membuat Tasya mengernyit

Tasya menggedikkan bahu lalu pergi dari tempatnya.

Michell membuka pintu dan langsung memunculkan wajah Diwan yang terlihat tampan

"Kakak ngapain disini?" Tanya Michell seraya mempersilahkan Diwan duduk

"Gak ada, jalan yuk" ajak Diwan to the point dan langsung berdiri dari duduknya

"Gue ganti baju dulu" cegah Michell saat Diwan menarik tangannya.

"Gak usah,pake itu aja" perintah Diwan dan Michell hanya mengikuti saja perkataannya

Mereka menaiki motor dan setelahnya Diwan melajukan motornya dengan kecepatan sedang.

💦💦💦

Selama di perjalanan,mereka tak banyak bicara, mereka sibuk dengan perasaannya masing-masing.

"Kita mau ke mana?" Tanya Michell sedikit membungkuk agar di dengar oleh lawan bicaranya.

"Ke tempat yang gak pernah lo datengin" jawab Diwan lalu kembali fokus ke jalanan uang ramai

Michell dia dan tak bertanya lagi, ia mengikuti Diwan saja. Toh jika tak diikuti, kakak kelasnya yang ganteng ini pasti tetap memaksa.

Selang beberapa menit mereka sampa di parkiran sebuah taman. Michell turun dan langsung takjub melihat seisi taman. Ia tak pernah ke tempat ini walaupun berasal dari daerah yang sama dengan tempat ini. Ini pertama kali baginya melihat taman seindah dan serapi ini.

"Waaw" ucapnya tak sadar

Diwan hanya tersenyum melihat wajah Michell yang masih takjub pada pemandangan ciptaan Tuhan ini

"Ini bukan tempatnya" kata Diwan seraya menggamit tangan Michell

"Lah tapi udah bagus nih disini" bantah Michell ingin tetap di tempatnya

"Ada yang lebih bagus,ikut gue!" Perintah Diwan dan membawa Michell pergi

"Eh seriusan nih?? Gue gak bawa kamera nihh,gak bilang dih kalo tempatnya bagus gini" sesal Michell yang hanya akan mengandalkan kamera ponselnya

"Cerewet amat sih. Pake hp kan bisa" ujar Diwan yang gemas sendiri dengan tingkah Michell

"Iyaiya" Michell pasrah tak ingin berdebat lebih jauh dengan Diwan. Michell mengambil ponsel di tas selempangnya

Be Patient,it's All OverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang