"Bunga mawar itu memang indah saat mekar, tapi kamu harus berhati-hati dengan durinya,karena kamu bisa terluka olehnya. Sama seperti halnya, saat kamu terlampau bahagia oleh seseorang, jangan lupa bahwa ia bisa saja melukaimu."
*
*
Ini adalah hari ke empat Diwan tidak masuk sekolah. Ia beristirahat penuh di rumah karena tiba-tiba demam tinggi menyerangnya. Tapi hari ini ia sudah sedikit membaik, selama sakit ia tak pernah mengecek handphonenya karena terlalu malas. Sebenarnya ia sempat terpikirkan untuk member pesan pada Michell, tapi niat itu ia urungkan karena ia berfikir tak ada gunanya.
Namun hari ini dia bertekad penuh untuk menghubungi Michell, rindu juga empat hari tak mendengar suara anak itu, pikirnya sambil tersenyum tipis.
"gue telfon aja deh" putusnya dan tanpa pikir panjang lagi ia menelepon Michell
Suara sambungan terdengar, Diwan tak bisa mengontrol hatinya. Ini kali pertama ia menelepon perempuan lain selain bundanya. Dan Michell adalahngadis pertama yang membuatnya seperti ini.
"halo kak?" terdengar suara lembut Michell di seberang
Diwan diam, masih sulit untuk membuka mulutnya. Padahal ia sudah terbiasa bertemu dengan gadis itu, tapi ia tak tau mengapa sekarang sangat susah untuk berbicara sesuatu.
"halooo kak Diwann??" suara cempreng Michell menyadarkan lamunannya
"eh iya ,Chell. Sorri sorri" ucapnya sedikit gugup
"bengong ya lo denger suara indah gue?" kali ini kekehan Michell terdengar renyah di telinganya
"dih, kapan sih lo, gak, PD banget gitu?" heran Diwan
"yaudah yaudah, ada apaan lo nelfon gue?" Tanya Michell mengakhiri pedebatan
"gapapa, gimana mantan lo?" Tanyanya mencari topic
"ya gak gimana sih, ngapain bahas mantan coba?" Michell semakin heran dibuatnya
"gatau mau bahas topik apa!!"teriak Diwan dalam hati
"ya siapa tau aja lo di gangguin lagi sama dia" ucapnya tetap tenang
"enggak bakal,dia kan punya pacar" kata Michell yang diangguki oleh Michell
"ohh" tanggapan Diwan singkat
"tapi gak ada yang gak mungkin buat dia gangguin lo lagi"sambung Diwan cepat
"yaudah sii,biarin aja, kan ada lo yang jagain gue. Hahahah" Michell tertawa sangat renyah saat mengucapkan kalimatnya
Diwan ikut tersenyum mendengar Michell tertawa, entah apa yang membuatnya bisa sedekat ini dengan Michell ia tak ingat
"itumah enaknya di lo doing, gue lagi sakit aja lo lupain" ungkap Diwan yang menghentikan tawa gadis yang ada diseberang
"hehe, sorry lah. Nanti gue kerumah lo deh buat jenguk"ucap Michell menanggapi penuturan Diwan
"gak usah, gue becanda kali" sergah Diwan
"gapapa, nanti gue bareng ama temen-temen lo sama sahabat-sahabat gue juga kok" Michell keukeuh dengan ucapannya
"bakal pecah nih rumah gue keanya" canda Diwan yang langsung di tertawakan Michell
"yaudah kak,gue masuk kelas dulu ya,bye"pamitnya saat mendengar tawa Diwan yang belum reda
KAMU SEDANG MEMBACA
Be Patient,it's All Over
Teen Fiction"Kamu yang memulai, kamu juga yang mengakhiri. Selanjutnya, kamu yang memaksa kembali." -Michell