03::Bertemu::

44 19 1
                                    

Keesokan harinya di XI MIA 5

     DIWAN PRANATA ANGKASA. Laki-laki tinggi,putih,pintar, dingin,dan jago bermain basket ini tengah melamun ditempat duduknya tanpa memperhatikan guru yang sedang menjelaskan di depan.

     Setelah acara di tolak Riri 2 hari yang lalu,Diwan tidak terlalu memikirkan hal itu. Yang dia pikirkan,gadis yang mencoba keluar dari kerumunan manusia-manusia kepo yang akan menyebarkan gosip tentang dirinya.

     Entah kenapa dia memikirkan gadis itu,kenal saja tidak. Diwan kembali fokus pada guru yang tengah mengajar di depan kelasnya.

     Diwan terus saja memikirkan gadis itu,setelah insiden mengajak gadis itu pulang bareng dia tidak melihat gadis itu lagi. Yang ia tahu gadis itu siswi kelas X yang ia tabrak beberapa hari yang lalu.

Kebetulan jam terakhir pelajaran bahasa indonesia,jadi Diwan sejak tadi melamun tidak memperhatikan guru. Gurupun tak memperhatikannya,jadi apa salahnya melamun. Gurunya pun selalu membosankan dan bercerita tentang dirinya setiap kali pertemuan.

Jangan salahkan Diwan yang tidak memperhatikan guru,sesekali Diwan ingin seperti ini.

Treeeettt treeeet treeett

      Diwan tersadar dari lamunannya akibat bel sekolah yang berbunyi nyaring yang menandakan semua siswa siswi sudah boleh pulang.
     
"Wan!! Langsung pulang lo?" Tanya Ori sahabatnya, yang baru saja menghampirinya. Diwan berdiri dan menyampirkan tasnya di pundak.

       "Iya,mau pulang aja gue,capek. Ngikut?" Tanya Diwan lagi setelah menjawab pertanyaan Ori.

"Kaga usahlah, gua ada janji sama Rindi" jawab Ori dan mendapati anggukan dari Diwan.

"Pacaran aja terus" ejek Diwan sambil berjalan menuju ke pintu kelas.

"Bilang aja lu iri,Wan. Kan lu abis ditolak" Ori tertawa dibelakang Diwan dan mendapati tatapan tajam Diwan dan kembali melanjutkan jalannya tidak mempedulikan ucapan Ori.

"Sialan lo." Diwan tersenyum simpul,sambil terus berjalan ke arah tempat ia memarkirkan motornya.

💦💦💦

Sudah tiga hari Michell tidak masuk sekolah semenjak demenjak insiden dia pingsan di sekolahnya saat itu. Memang saat pulang dari sekolah dia terlihat sudah baik-baik saja. Tapi saat sampai di rumah,dia merasa pusing dan langsung tidur di kamarnya.

Saat Ima,mama Michell mencari anaknya ke kamar,dia mendapati Michell yang terlihat pucat.

Ternyata Michell demam. Kemarin Ima menyarankan agar tidak beraktivitas dulu selama beberapa hari. Dan hari ini dia bisa beraktivitas kembali,namun dia belum masuk sekolah.

Michell turun ke ruang tamu dan mendapati adiknya sedang bermain bersama barbi-barbinya.

Michell duduk di sebelah kanan Tasya dan mengusap rambut Tasya penuh sayang.

"Sya." Panggil Michell saat Tasya berpindah tempat.

"Hm?" Jawab Tasya seadanya karena sibuk menyisir rambut barbinya.

"Ke supermarket yuk!" Ajak Michell

"Tapi traktir Asya yaaa." Tasya memperlihatkan puppy eyesnya.

"Iyaiyaa,selalu aja minta imbalan,haha" Michell mengacak rambut Tasya dan berdiri dari duduknya.

"Yuk!" Michell menjulurkan tangannya dan diraih oleh Tasya.

💦💦💦

Sebelum sampai di rumahnya,Diwan memutuskan untuk mampir ke supermarket untuk membelikan adiknya beberapa snack dan es krim untuk dinikmati bersama nanti.

Be Patient,it's All OverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang