Jangan lupa voment ya guys. Gue pengen banget liat komentar kalian soanya,engen tau gimana
rasanya dikasi komentar atas cerita ini haha..
*
*
Selamat membaca:)
Michell membuka aplikasi pesan saat mulai bosan mendengarkan lagu yang diputarnya. Ia mengetikkan pesan untuk seseorang,lalu tersenyum saat mendapat balasan dari orang yang dikiriminya pesan.
Tak lama,datanglah orang yang tadi dikiriminya pesan. Dengan wajah yang sedikit berkeringat dan tatapan yang datar menghadap Michell,kemudian ia duduk di samping Michell sambil melirik ke arah gadis yang sedang tersenyum itu.
"ngapain lo senyum gitu?" Tanya Diwan masih dengan wajah datar yang membuat Michell semakun ingin tersenyum
"muka lo datar amat,geregetan deh gue" jujurnya sambil mencubit pipi tirus Diwan
"gak usah cubit buset!!" ujar Diwan menepis jari-jari Michell yang sedang mencubitnya
"ahh pelit lo kak!" ucap Michell yang kembali memutar lagu favoritnya
"bodo ah" kata Diwan sambil bersandar pada sofa
"btw,lo kenapa kesini?" Tanyanya yang sedikit heran dengan Michell
"gapapa. Gabut aja" dustanya yang tak memalingkan wajahnya dari ponsel
Diwan terus memerhatikan pergerakan Michell,ia curiga jika gadis itu sedang menyembunyikan sesuatu darinya. Karena ia tak mungkin ke tempat ini jika ia tak ada masalah.
"udah juju raja,muka lo melas gitu,gak bisa bohong dari gue" paksa Diwan agar Michell mau membagi masalah dengannya. Barangkali ia bisa membantu,pikirnya.
"lo digangguin lagi sama mantan lo itu?' tebak Diwan yang langsung membuat Michell menegakkan tubuhnya.
"hmm,bukan gangguin sih" jawabnya mulai pasrah
"gue kok gak enak ya curhat sama orng datar kea lo" ungkap Michell sambil menunjukkan senyuman manisnya
"lah, lo orang yang paling sering liat gue senyum kalo lo mau tau" Diwan membela dirinya tak terima dikatai muka datar
"ah masa sih? Senyumnya karena gue ya?" ucap Michell percaya diri
"iya,gegara lo terlalu bego makanya gue sering senyum" judes laki-laki itu yang menjewer hidung gadis disampingnya.
"eh anjir lah,gue pinter gini dibilang bego, sorriiii!!" elak Michell yang mengibaskan rambutnya kearah Diwan yang langsung menepis rambut Michell yang teruirai .
"auk ah, jadi kenapa lo bolos kesini?" Tanya Diwan lagi
Michell memanyunkan bibir mungilnya sejenak, dan memulai ceritanya dengan satu tarikan napas panjang.
Bukan hal penting sebenarnya,tapi Michell seperti merasa ada beban yang membuatnya ingin menumpahkannya. Dan ia tak tau mengapa ia harus bercerita pada kakak kelasnya ini.
Setelah selesai bercerita,Michell menatap ekspresi di wajah Diwan. Sedikit memerah karena sinar matahari yang terik
"udah, sabar aja. Ada akhirnya kok lo kea gini." Ujarnya menenangkan gadis manis itu
KAMU SEDANG MEMBACA
Be Patient,it's All Over
Teen Fiction"Kamu yang memulai, kamu juga yang mengakhiri. Selanjutnya, kamu yang memaksa kembali." -Michell