04::Bertemu Lagi::

26 14 1
                                    

Michell terbangun dari tidurnya dengan tenaga yang sudah kembali. *Tapi masih pusing sedikit sih.*

Ia bergegas mandi dan keluar dari kamar dengan pakaian yang sudah rapi. Dia mencari keberadaan Tasya.

Saat dia melihat Tasya sedang asik dengan barbi-barbinya, Michell mengendap mendekati Tasya dan mencubit pipi cubby ketirusan adiknya.

"Eh bocil,taman yuk!" Ajak Michell dengan sedikit nada paksa.

"Dasar bode,ngajak adik gitu amat!" Sewot Tasya.

"Wah kurang ajar ya sekarang,ckck" Michell menggelengkan kepalanya.

"Yaudah yuk ketaman kakak syantieque!" Tasya bangkit dan dengan semangat mengajak Michell ke taman. Padahal dia hanya ingin mengalihkan pembicaraan agar kakaknya tidak mengomel.

Michell tau itu,tapi dia tidak ingin memperpanjang masalah dengan si bocil centil ini.

"Nah adik baik,nanti kakak belikan es krim deh" kata Michell sambil mengacak rambut adiknya.

Tasya hanya memutar bola matanya malas,karena dia tau kakaknya hanya berbicara tanpa mau membuktikan.

Mereka berjalan ke pintu utama rumah dan menemukan Bi Ijah sedang menyiram tanaman. Sedangkan mama mereka sudah pergi beberapa jam yang lalu sebelum Michell terbangun.

"Bik, aku sama Tasya mau pergi ke taman dulu ya!" Lapor Michell dengan suara yang sedikit keras.

Bi Ijaj menoleh dan melihat ke arah Michell sebentar lalu tersenyum.

"Iya non,tapi nanti pulangnya jangan kesorean ya" sahut bi Ijah lembut.

Michell dan Tasya tersenyum dan mengangguk,lalu keduanya mengacungkan jempol secara bersamaan. *Sangat kompak sekali seperti girl band kuriyah.*

Mereka berjalan sambil berpegangan tangan. Sesekali Michell menggoda Tasya sampai anak itu tertawa kencang.

"Sya,kalo gede mau jadi apa?" Tanya Michell melirik ke arah adiknya.

"Kalo gede sih Asya mau jadi super hero!" Semangat Tasya menjawab pertanyaan Michell.

"Kok super hero? Emng bisa yaa?" Tanya Michell bingung.

"Tak tau pun,hehe. Kecuali sih kalo kak Chell nanya bilang "Asya kalo udah dewasa mau jadi apa?" Baru Asya jawab cita-cita Asya" jelas Tasya sambil memimpin ayunan tangan mereka.

"Haha,dasar bocah. Kok pinteran kamu sih? Haha" Michell tertawa karena merasa adiknya lebih pintar dari dia.

"Kak Chell makanya sering-sering baca buku!" Perintah Tasya yang hanya diangguki oleh Michell.

💦💦💦

Mereka sampai di taman dan memilih tempat duduk favorit mereka. Kursi yang berada dekat dibawah pohon mangga adalah pilihan mereka.

Tasya duduk terlebih dahulu,tetapi Michell masih celingak-celinguk melihat beberapa penjual makanan dan minuman yang ada di taman.

Mata Michell jatuh pada penjual es krim. Dia sudah mengatakan bahwa akan membelikan Tasya es krim sebelum berangkat tadi.

"Sya kakak beliin es krim dulu ya" ujar Michell sambil memutar hadapan ke arah Tasya.

"Oke deh. Asya mah cornetto kak Chell!" Minta Tasya dengan puppy eyesnya.

"Iyaiya,tunggu disini jangan kemana-mana!"perintah Michell dan langsung pergi ke arah penjual es krim.

Michell sengaja tidak membawa Tasya untuk ikut membeli,karena dia malas mengajak adiknya itu mengantri. Michell memang kakak yang pengertian.

Be Patient,it's All OverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang