Rose berjalan kearah lisa "hei!" sambil menepuk pundaknya dengan tangannya. "APA NJIR?!"reriak lisa karena terkejut dengan kedatangan sahabatnya secara tiba tiba.
"ada apaan sih lis? Kok bengong gak jelas gitu ? Terus, ini apa? Lo kenapa? Kok bisa gini, siapa yang buat lo kek gini! Astaga lis!" pertanyaan bertubi tubi itu membuat lisa menutup telinganya dengan kedua telapak tangannya.
Ia menutup rapat rapat telinganya "woi, kecilin suara lo tuh, ini cuma lecet dikit, lo gak perlu tau siapa yang udah buat gue kek gini, gue yakin nanti lo juga pasti tau sendiri."
°°
Di rooftop seorang diri dengan perasaan yang begitu sulit diartikan, lisa mulai menitikkan air matanya. Dia masih belum bisa melupakan semuanya, semuanya yang begitu sulit dilupakan.
Ia menghela nafasnya. Demi menenangkan diri, ia memilih rooftop sebagai tempatnya, tanpa memperdulikan proses belajar dikelasnya.
Dan jennie? Tentu saja dia sudah tidak perduli dengan lisa. Toh, dia yang membuat lisa begini. Lalu bagaimana dengan jisoo? Jisoo tidak memilih keduanya, dia memutuskan untuk tidak ikut campur dalam urusan cinta.
"jennie hikss, kenapa lo tega sama gue?"rintihnya.
"emangnya gue kurang baik jadi sahabat lo? Sampe lo tega sama gue gini, hiks."lanjutnya.
Lisa sudah tidak perduli dengan airmata nya yang sudah mengalir deras mengenai pipinya, "terus taehyung, kenapa dia tega juga sama gue, hikss."
Namun didetik selanjutnya terdengar suara langkah seseorang yang berasal dari pintu rooftop, lantas ia segera menengok kebelakang, dan benar saja dugaannya, bahwa itu jungkook "apus airmata lo lis, gak usah nangisin orang kek gitu" ucapnya
Lisa segera menghapus air matanya dengan punggung tangannya,"lo? Gue gak nangis." bantahnya.
Jungkook hanya menatapnya datar tapi terdapat kekhawatiran karena melihat gadis yang ia cintai terluka seperti ini.
apalagi terluka karena lelaki lain, sungguh ia tidak bisa menyembunyikan rasa khawatirnya.
Lantas ia mendekat kearah lisa, dan segera membawa gadis itu kedalam pelukannya. "udahlah, gak usah sandiwara, gue tau kalo lo sakit hati, jangan nangis cuma karena laki laki. Nanti lo keliatan lemah kalo gini" ucapnya seraya mengusap surai panjang gadis itu.
Lisa merenggangkan pelukannya, kemudian menatap jungkook "kok lo bisa tau kalo gue lagi sakit hati?"
Jungkook hanya menghela nafasnya " emangnya gue keliatan bego? Sampe hal kek gini gue gak tau?" tanyanya sambil membawa lisa ke salah satu kursi yang terdapat disalah satu sudut rooftop.
"udah, gak usah dibahas." ucap lisa dengan tujuan mengalihkan topik agar tidak membahas masalahnya lagi, ia sudah muak dengan semuanya.
"iya iya." ucap jungkook sambil meletakkan tangannya pada kepala kursi tersebut, lebih tepatnya dibelakang pundak lisa.
Lisa menatap jungkook, memperhatikan setiap lekukan sempurna yang terdapat di wajah tersebut. Jungkook menatapnya balik " gue tau gue ganteng, gak usah liatin terus."
Lisa tersenyum, lalu mengalihkan pandangannya kearah depan sambil meletakkan kepalanya kebelakang, bersandar pada lengan kekar Jungkook.
"terus kenapa penampilan lo selama ini kek anak cupu?.""gue cuma cari temen yang baik sama gadis yang baik." ucapnya dengan menekankan kata gadis pada kalimatnya.
"dan akhirnya, gue nemuin orangnya" lanjutnya dengan senyum dan mata yang berbinar.
Lisa menatap jungkook kembali "beneran? Siapa orangnya? Cantik gak?" ucapnya dengan antusias.
"bukan cuma cantik doang, dia juga baik, meski awalnya dia gak mau kalo deket sama gue. Tapi gak papa, gue udah terlanjur suka sama dia, udah lama, kemungkinan, dia bentar lagi jadi punya gue." jelasnya.
"siapa nama nya? Dia sekelas gak sama gue? Kalo gak dia malah sekelas sama lo? Oh, jangan jangan adek kelas?" lisa sangat ingin tahu tentang gadis tersebut, entah kenapa dia bisa seantusias ini.
Jungkook berdiri dan berjalan kearah pintu masuk berniat meninggalkan lisa, sebenarnya ia juga masih ada pelajaran.
Tapi ketika melihat lisa yang berlari melewati kelasnya dengan suara isakan, ia lantas mencari alasan agar bisa keluar kelas, dan ternyata diijinkan dengan alasan ingin ke toilet, dan sekarang karena telah memastikan bahwa lisa sudah tidak apa-apa, maka ia memutuskan untuk kembali ke kelasnya."udah diem, pasti lo bakal tau."
"woi tunggu!" lisa berlari mengejar jungkook yang sudah mulai menghilang dari pandangannya.
Mereka berjalan bersama menuju kelas masing masing dengan senyum yang terpatri di wajah keduanya.
Jungkook menghentikan langkahnya ketika sudah berada tepat di depan kelas lisa."lo duluan, belajar yang bener, terus jangan nangis lagi! Kek nya kelas lo masih jam kosong ya? Kalo gitu gue balik ke kelas ya."
"iya, makasih." hanya itu yang lisa bisa ucapkan, kemudian ia masuk dan berjalan kearah tempat duduknya.
Ia tidak melihat jennie, hanya ada Jisoo yang tengah asik berdandan dan Rose sedang bernyanyi dengan suara merdunya.
°°
>jeonicaa
KAMU SEDANG MEMBACA
Revolution | liskook✔[END]
Подростковая литература[COMPLETE] Waktu bisa mendatangkan perasaan yang tidak ada menjadi ada, begitupun sebaliknya