[VOMENT!]
Ada dua insan lagi yang masih fokus pada kesibukan nya,yang satu sedang mondar-mandir menyiapkan santapan yang katanya untuk makan malam. Heol! Apakah masih disebut makan malam walau sudah tengah malam begini? Ya,memang. Namanya juga makan malam,jadi boleh jam berapa saja,asal jangan sampai matahari terbit."Hmm,kau belum mandi?"
"Ini masih pagi"
Pria itu hanya menggeleng jengah,melihat tingkah laku putri cantik nya. Dia memang sedikit jorok,tapi apa boleh buat sifat jorok nya itu tertimbun oleh paras yang begitu cantik.
Dia berjalan mendekati wanita paruh baya yang masih sibuk di meja makan itu "Eomma,aku masih mengambil cuti. Jadi hari ini kita harus berbelanja"
"Berbelanja?" Dia mengulang pertanyaan.
Gadis itu mengangguk sebagai jawaban.
"Baiklah"
"Appa, kau akan pergi ke kantor?" Dia berbica sembari mengunyah makanan.
"Hmm,aku harus menyelesaikan beberapa kasus lagi"
Mentari pagi ini cukup bersahabat ditambah dengan hembusan angin yang begitu menyejukan. Langkah kaki itu berjalan menuju pasar tradisional,dia sendiri yang menginginkan pergi berbelanja. Ketika ditawari ingin berbelanja dimana dia menjawab pasar tradisional yang sudah diketahui pasti sedikit kotor dari biasa nya,apalagi ini masih pagi dan pasti sudah banyak orang yang datang.
Dia tak begitu pemilih sebenarnya,walaupun parasnya tak menggambarkan kebiasaan yang dimilki oleh gadis berwajah cantik pada umumnya yang identik dengan beberapa kemanjaan tersendiri. Tapi berbeda hal nya dengan dia,gadis ini apa ada nya,tak suka melebih lebihkan dan dia cukup mandiri.
"Apa yang ingin kau makan sayang?" Ujar wanita paruh baya itu yang masih memilih beberapa sayuran dan sesekali bernegosiasi dengan pedagang.
"Apa saja yang penting lezat eomma"
Wanita itu mengangguk"Baiklah"
"Berapa totalnya?"
"Semuanya 15.000 Won,ahjumma"
"Astaga. Kenapa mahal sekali,apa tak bisa di beri diskon saja?"
"Maaf,tapi ini sudah saya beri diskon"
"Aish. Diskon dari mana? Ini masih mahal"
"Maaf ahjumma tapi ini sudah harga paling rendah"
Dia mengerahkan kembali kantong yang berisi beberapa sayur mayur itu "Ah,aku tak jadi membeli nya kalau begitu"
Sementara dengan dengan gadis yang bersama nya tadi. Dia hanya diam,hanya melihat kelakuan ibu nya itu. Ibu-ibu masa kini memang selalu rempong terkadang,hanya masalah harga saja sampai tak jadi membeli nya.
"Eomma! Kenapa tak jadi membeli nya?" Dia masih bertanya walau sudah tahu jawabanya apa.
"Pedagang ini terlalu mahal memberi harga" dia berujar dengan wajah kesal.
"Berapa harga semuanya Ahjussi?"
"15.000 Won"
"Baiklah,ini uang nya. Terima kasih"
"Hey! Apa yang kau lakukan sayang? Kenapa kau memberi nya uang itu?" Wanita paruh baya ini benar-benar panik sekarang.
Gadis itu menggiring sang ibu untuk menjauhi tempat dagang sayuran itu,karna bisa jadi sang ibu akan marah besar pada pedagang itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vengeance [OSH]
FanfictionJika dendam sudah bersarang,dia akan mengalahkan semuanya. Complete✔ °•021118~160119•°