Episode 13

1.8K 209 17
                                    

[VOMENT!]

Kelopak mata itu terbuka,menampakan manusia tampan dihadapan nya. Wajah nya masih terlihat lelah dengan sorot tajam yang masih tertutup itu. Jika dalam keadaan seperti ini,Sehun terlihat manis sekaligus tampan. Wajah nya lebih mirip dengan seorang bayi.

Waktu menunjukan pukul 10 pagi. Ya,mereka bangun lebih siang dari biasanya. Itu semua karena badai ekstase yang mereka ciptakan tadi malam. Jiyeon melakukan nya,dia pikir ini adalah sebuah kewajiban baginya sebagai seorang istri.

Sebenarnya,wanita itu susah payah untuk menolak keinginan Sehun.Tapi dia tak mampu melakukan nya,mungkin karna keinginan yang sama. Entahlah,sepertinya benar yang dikatakan oleh Hyuna. Pria itu memang kasar,memiliki amarah yang besar bahkan sesekali melukai Jiyeon dengan sesuatu. Entah itu tangan nya atau suatu barang yang berada disekitar nya. Perlahan Jiyeon memaklumi itu,dia hanya diam jika sewaktu-waktu Sehun marah pada nya dan melukai dirinya. Dia tak tak melawan Sehun dengan amarah yang sama,jiyeon hanya melampiaskan semuanya dengan menangis.

Pria itu bangun,ketika Jiyeon masih setia memandang wajahnya. Pandangan mereka bertemu dari jarak beberapa senti,tak ada suara hanya ada hembusan nafas keduanya.

Jiyeon mendekat pada Sehun yang tengah memakai baju itu."Biar ku rapih kan."

Sehun hanya diam,memperbolehkan wanita nya memperbaiki baju nya itu. Dia tak tahu kenapa Jiyeon mendadak bersikap menjadi seorang istri yang baik. Apakah wanita ini sudah terpanah oleh ketampanan yang ia miliki? Heol!

"Kupikir malam ini kita harus ke rumah orang tua ku?"

Sehun hanya memandang nya tanpa ekspresi."Terserah kau saja."

Jiyeon mengangguk. Beberapa bulan tinggal dengan Sehun semakin membuat jarak mereka dekat. Jiyeon tak tahu,apakah dia sudah jatuh cinta dengan pria yang sebenarnya adalah musuh nya ini. Tapi walaupun Sehun acuh tak acuh padanya,wanita itu tetap menjalankan kewajibannya sebagai seorang istri. Dia merapikan kamar mereka,memasangkan dasi untuk Sehun,memasak untuk Sehun,dan melayaninya dengan sebaik mungkin. Jiyeon tahu,tanggapan Sehun hanya biasa saja dengan semua yang dilakukan olehnya tapi dia merasa tak ada masalah dengan semua itu.

Usia kandungan nya hampir menginjak 6 bulan. Berarti sudah selama itu Jiyeon tinggal dengan pria yang bersikap dingin serta kasar ini.

"Hati-hati." Jiyeon memberikan kecupan manis pada pria yang masih terlihat kaku ini.

Setalah Sehun benar-benar pergi dari kamar,jiyeon langsung membersihkan badannya di kamar kecil,sambil bersenandung kecil.

Ini hari libur,tapi Sehun pergi ke kantor. Dia berbicara bahwa ada hal penting yang haru ia urus. Mengenai rumah tangga mereka,seperti yang terlihat saat ini. Keadaannya tak beda jauh dengan Mansion ini. Besar tapi sedikit penghuni. Dan rumah tangga mereka pun sama,hanya ada satu pihak yang merasa ikhlas,yaitu Jiyeon.

Jiyeon mengeluarkan jurnal buku nya. Seperti biasa,dia akan menorehkan tinta hitam di atas kertas itu. Dia isi kertas itu dengan berbagai pengalaman baru di setiap lembarnya.

Hallo sayang,selamat siang.
Sayang,apa kau tau? Saat ini momy merasa sangat senang. Beberapa saat lalu,momy mengecup bibir Dady mu,akhir-akhir ini momy selalu berbuat manis padanya. Momy berharap hati nya akan terbuka untuk kita. Dan sayang,apa kau suka dengan apa yang dilakukan oleh dady-mu malam tadi? Ini pertama kalinya lagi setelah beberapa bulan yang lalu momy tak melakukan nya. Rasanya sangat senang,meskipun dady-mu melakukan itu tak lebih dari sekedar nafsu semata.

***

Pintu lift terbuka,menampilkan koridor apartemen. Sebenarnya hari ini dia tidak pergi ke kantor,itu hanya omongan semata untuk Jiyeon. Pria itu datang ke apartemen Chanyeol,dia hanya ingin membicarakan beberapa hal.

Vengeance [OSH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang