[VOMENT!]
Won Hae melipat lembar kertas itu. Tertera dengan jelas sebuah kalimat 'Surat Pengunduran Diri.'
Mimik wajah nya terlihat sedikit gusar,entah apa yang sedang difikirkan oleh pria ini.
Jung Sena datang dari balik pintu,langsung berjalan mendekati sang suami yang masih sibuk merapikan amplop putih itu.
Won Hae menoleh,menatap Sena dengan serius."Aku akan mengundurkan diri."
Mata Sena membulat sempurna,dia sedikit kaget mungkin."Apa yang kau katakan?"
"Kenapa,apa alasannya?"
Won Hae berdiri,kemudian memegang lembut tangan Sena."Aku hanya lelah dengan pekerjaan yang benar-benar menguras waktu sayang."
"Kenapa mendadak?"
"Bagaimana dengan Kai. Biaya hidup kita dan sekolahnya?"
"Kita punya tabungan bukan? Kau bisa menggunakannya untuk membuka suatu usaha."
"Ini tak bisa dibiarkan. Kenapa kau tak memberitahu ku?"
"Maaf..."
Sena membuang napasnya pelan."Aku tak bisa percaya ini."
"Aku harus pergi."
"Sayang..."
***
Malam datang,dengan para inspektur polisi yang sedang berpesta besar karna suatu perayaan. Ya,sebuah tim di divisi berhasil mengungkap kasus dan pastinya juga berhasil dengan menangkap pelaku.
Jung Won Hae hadir disana,dalam perayaan yang cukup besar itu. Mereka memesan banyak makanan dan banyak botol soju,hamlir tak terhitung dan pastinya juga membuat mereka semua mabuk.
Jam menunjukkan pukul 10 malam,beberap anak buah masih memakan makanan itu.
BRAK!
Won Hae menggebrakan meja makan itu dan otomatis membuat para anak buahnya melongo bingung,mereka semua mabuk berat,hanya diam serta mengoceh tak jelas dan mereka tak menghiraukan Won Hae.
"Yak! Aku akan membuat sebuah pengakuan." Won Hae berbicara dengan nada suara yang sama-sama mabuk. Suaranya melantur kesana-kemari.
Won Hae menggebrakan meja lagi."Aku melukai seseorang!"
Anak buah itu hanya menoleh acuh. Dan kembali fokus lagi pada gelas soju itu.
"Yak!"
"Apa yang kau bicarakan jendral!"seseorang menanggapi dengan keadaan mabuk juga.
"Aku berkata serius!"
"Yak,kau sedang mabuk jendral!"
"Aku benar! Aku melukai seseorang,aku menusuk nya."
"Aish!" Anak buah itu hanya menggeleng.
***
Kantor polisi dalam keadaan ramai pagi ini. Ya,mereka sedang bertugas pastinya. Ada yang sibuk mengetik,berjalan kesana-kemari bahkan ada juga yang hanya duduk manis sambil menyeruput kopi yang masih berasap itu.
"Aku ingin menyerahkan diri."
"Apa yang Anda katakan jendral?"
"Mengenai kejadian penusukan yang terjadi dua hari lalu itu adalah aku. Aku yang menusuk pria muda itu."
"Maaf jendral,tapi kami sudah menangkap pelaku nya."
"Aku pelaku yang sebenarnya."
"Jangan bercanda. Dia pelaku yang sebenarnya,bukan anda."
KAMU SEDANG MEMBACA
Vengeance [OSH]
FanfictionJika dendam sudah bersarang,dia akan mengalahkan semuanya. Complete✔ °•021118~160119•°