Xtra

3.8K 229 29
                                    

Satu tahun kemudian...


🐣


Mentari pagi ini lebih indah dari mentari di pagi sebelumnya. Kali ini dia bersinar sangat hangat,menyeruak menembus jendela tak bertirai itu.

Cahayanya memperjelas seorang mahkluk yang teramat cantik. Sorot matanya mengamati dalam-dalam wajah jelita itu.

Dia adalah wanita nya,wanita yang mencintainya dengan tulus tapi kenapa dia malah membalas ketulusan itu dengan kesakitan serta semua keperihan?

Dia wanita yang akan terus memaafkan dirinya walau berbuat kesalahan.

Tangan nya terus memeluk Jiyeon,enggan melepaskan nya. Dengan ini hatinya merasa aman.

"Kau sudah bangun?"

Sehun hanya mengangguk kemudian menyeruakan wajah itu pada leher Jiyeon. Memberi beberapa kecupan disana.

"Ah,Sehun ini sangat menggelikan." Jiyeon meringis.

"Tapi aku suka."

"Hentikan,kumohon." Jiyeon sedikit tertawa.

"Tak mau."

"Sehun... Kenapa kau sangat nakal hah?"

Sehun berhenti,kemudian menatap Jiyeon.

"Maaf..." Sehun menunduk,mungkin merasa bersalah.

Tapi tidak,Jiyeon tak berkata lagi. Dia langsung memeluk Sehun dengan sayang.

"Maafkan aku Jiyeon,maaf karna telah membuat mu merasa terganggu."

Kembali lagi,sejak kedatangan Jiyeon kerumah ini Sehun terus meminta maaf padanya,bahkan pada masalah kecil seperti ini saja pria itu tetap akan meminta maaf.

Sehun pernah berkata,bahwa dia takut kehilangan Jiyeon lagi. Jadi dia memutuskan akan terus meminta maaf jika dirinya melakukan kesalahan kecil sekalipun.

Bahkan pria itu sudah seperti anak kecil jika sedang meminta maaf pada Jiyeon. Sesekali Sehun akan bersikap lucu dan sesekali akan serius. Seperti sekarang,wajahnya sangat serius.

Jiyeon mengecup bibir Sehun.Kemudian tersenyum hangat. "Sekarang kau lebih mirip dengan Jeno,sangat nakal."

Sehun membalas senyuman itu."Aku adalah ayah Jeno, Jiyeon."

"Kau suamiku."

"Ayah Jeno juga." Sehun tertawa kecil.

Jiyeon tersenyum,lalu menggelengkan kepalanya."Astaga,kenapa kau sangat menggemaskan Sehun?"

Sehun tersenyum,kemudian mendekatkan wajahnya ke telinga Jiyeon."Tidak,aku tampan,juga sexy."

Sehun memberi senyuman menggoda. Dan sudah pasti,jiyeon tak bisa menahan untuk tersenyum juga.

Jiyeon tahu betul maksud dibalik senyuman itu.

Sehun sudah siap untuk mencium dan melahap Jiyeon nya. Tapi wanita itu langsung menghindar dan kemudian beranjak dari ranjang.

"Sepertinya Jeno sudah bangun." Jiyeon meringis.

Sehun langsung menarik tangan Jiyeon,dan alhasil wanita itu jatuh kepelukannya lagi.

"Kau tak bisa lari."

"Sehun...ini sudah pagi,aku harus bersih-bersih."

"Satu kali saja Jiy."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 03, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Vengeance [OSH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang